Jenis Pajak Pengertian Pajak Pertambahan Nilai PPN

8 yang individual; maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah “ Suandy Erly, 2011 : 9

1.5 Dr. Soeparman Soemahamidjaja

Dalam disertasinya yang berjudul “ Pajak Berdasarkan Asas Gotong Royong “, Universitas Padjajaran, Bandung, 1964 : “ Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma – norma hukum, guna menutup biaya produksi barang – barang dan jasa – jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum “ Suandy Erly, 2011 : 9

2. Jenis Pajak

Terdapat berbagai jenis pajak yang dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pengelompokan menurut golongan, menurut sifat, dan menurut lembaga pemungutnya. 2.1 Menurut golongan pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu : a. Pajak langsung adalah pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lai atau pihak lain. b. Pajak tidak langsung adalah pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Universitas Sumatera Utara 9 Pajak tidak langsung terjadi jika terdapat suatu kegiatan, peristiwa, atau perbuatan yang menyebabkan terutangnya pajak, misalnya terjadi penyerahan barang atau jasa. 2.2 Menurut sifat pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu : a. Pajak subjektif adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan keadaan pribadi wajib pajak atau pengenaan pajak yang memperhatikan keadaan subjeknya. b. Pajak objektif adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan, atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa memperhatikan keadaan pribadi subjek pajak. 2.3 Menurut lembaga pemungut pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu : a. Pajak negara pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya. b. Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah tingkat I pajak provinsi maupun daerah tingkat II pajak kabupaten kota dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah masing – masing.

3. Fungsi Pajak

Universitas Sumatera Utara 10

3.1 Fungsi Budgetair

Yaitu memasukkan uang sebanyak-banyaknya ke kas negara, dengan tujuan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. 3.2 Fungsi Regulerend Yaitu pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur masyarakat baik di bidang ekonomi, sosial, maupun politik dengan tujuan tertentu.

4. Pajak Pertambahan Nilai

Dasar hukum Pajak Pertambahan Nilai adalah Undang-Undang Republik Indonesia No.8 tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang Undang No.42 tahun 2009 yang mengatur pengenaan pajak atas Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa, Pajak Penjualan atas Barang Mewah. Di dalam Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai PPN tersebut memiliki pokok pikiran yaitu:

4.1 Simplicity

Secara umum, sistem yang ada tidak diubah, yang dilakukan adalah penyempurnaan prosedur. Meskipun arah kebijakan adalah Universitas Sumatera Utara 11 penyederhanaan, namun tidak mengabaikan pengawasan dan penerimaan negara. 4.2 Kepastian Hukum Penyempurnaan prosedur dilakukan untuk lebih memberikan kepastian hukum, agar tidak timbul kerancuan dalam pelaksanaannya.

5. Pengertian Pajak Pertambahan Nilai PPN

Menurut UU No.42 Tahun 2009 tentang PPN PPnBM, Pajak Pertambahan Nilai PPN adalah Pajak yang dikenakan terhadap pertambahan nilai value added yang timbul akibat dipakainya faktor- faktor produksi disetiap jalur perusahaan dalam menyiapkan, menghasilkan, menyalurkan dan memperdagangkan barang atau pemberian pelayanan jasa kepada konsumen. Pajak Pertambahan Nilai PPN merupakan pajak tidak langsung karena mempunyai tiga unsur terpisah atau terdapat lebih dari satu orangbadan dalam proses pengenaan PPN, yaitu meliputi : 5.1 Penanggungjawab Pajak Wajib PajakPengusaha Kena Pajak, yaitu orangbadan yang secara hukum yuridis formil harus membayar pajak. Produsen harus melaporkan diri sebagai wajib pajak PPNPengusaha Kena Pajak. Universitas Sumatera Utara 12 5.2 Penanggung Pajak, yaitu orangbadan yang membayar pajak dalam arti ekonomis. Penanggung pajak pedagang besar pada setiap melakukan pembelian membayar sejumlah harga beli ditambah dengan Pajak Pertambahan Nilai PPN. 5.3 Pemikul Pajak destinataris, yaitu orangbadan yang dimaksud oleh ketentuan harus memikul beban pajak. Konsumen sebagai yang dituju undang-undang untuk memikul beban pajak, pajak dibebankan oleh pedagang besar lewat harga jual yang lebih tinggi. Pajak Pertambahan Nilai PPN pada akhirnya akan menjadi beban konsumen, oleh karena itu beban pajak akan dibebankan kepada semua konsumen, tanpa memandang siapa konsumen yang akan menanggung pajak. Pajak Pertambahan Nilai PPN juga tergolong sebagai pajak objektif, yaitu pajak yang pengenaannya didasarkan pada objek pajak, baik berupa barang ataupun jasa. Pajak Pertambahan Nilai PPN merupakan pajak pusat karena merupakan sumber penerimaan bagi APBN Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Adapun ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri antara lain : a. Mengetahui mekanisme pemungutan serta pelaporan Pajak Pertambahan Nilai di Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara