Deskripsi perhatian masyarakat terhadap program siaran berita berbahasa Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Jangka Waktu mendengarkan siaran berita berbahasa
Indonesia di RRI Surakarta
Jangka waktu nara sumber dalam mendengarkan program siaran berita berbahasa Indonesia adalah jangka waktu yang
dimiliki oleh pendengar dalam mendengarkan program siaran tersebut, terutama terkait dengan sudah atau belum lamanya nara
sumber mendengarkan siaran berita berbahasa indonesia di RRI Surakarta.
Faktor ini
sangat berpengaruh
terhadap kualitas
kemampuan selektifitas nara sumber terhadap suatu yang menjadi perhatiannya, yaitu untukmengetahui latar belakang ketertarikan
nara sumber dalam mendengarkan program siaran berita dan informasi dengan menggunakan bahasa Indonesia di RRI
Surakarta. Hal ini akan sangat mempengaruhi tingkat kekritisan
khlayak terhadap siaran yang didengarnya. Selain itu, faktor mengenal serta pernah atau lamanya mendengarkan progran siaran
berita dan informasi tersebut menyebabkan orang berminat terhadap siaran tersebut. Dapat dikatakan seberapa kenal atau
seberapa lama nara sumber pernah mendengarkan program siaran
berita dan informasi berbahasa Indonesia, juga menunjukkan seberapa jauh minat nara sumber terhadap program siaran itu.
Hampir semua nara sumber yang peneliti wawancara semua mengenal dan pernah mendengarkan program siaran berita dan
informasi berbahasa Indonesia di RRI Surakarta. Ada yang baru beberapa tahun namun ada juga yang sudah sampai puluhan tahun.
Boya Suja’i misalnya, personil yang akrab disapa Pak Boya ini mengatakan :
“ Saya sudah berkecimpung dengan RRI mulai dari tahun 1969 – 1973, selama 4 tahun saya menjadi penyiar di sana, dan intens
sekali menjadi pendengar RRI yang loyal, sampai saat ini pun terkadang Saya masih mendengarkan meski tidak setiap waktu”.
Sama halnya dengan Rudi Rusadi, pensiunan AURI ini juga mengungkapkan :
“ sejak tahun 1967 saya sudah bergabung dengan dunia radio, pertama kali di radio AURI, setelah itu ke RRI, dulu program
siaran berita belum sekomplit sekarang, tapi penyajian berita dan informasi sudah dilakukan sejak RRI berdiri”.
Bagi kedua profil nara sumber diatas, yang sudah mengenal dunia radio dari era 60-an sampai sekarang sangat mungkin sekali
paham dalam memberikan pengkritisannya mengenai siaran berita yang ideal dan menarik untuk didengarkan. Ditambah lagi bagi
nara sumber yang pernah secara langsung menekuni dunia radio, akan sangat mengenal seluk beluk bagaimana membuat pendengar
menyukai program siaran yang disajikan.
Lain halnya jawaban yang diungkapkan Hj. Irtisyam, ketika ditanya sudah berapa lama mendengarkan RRI Surakarta, terutama
program siaran berita dan informasinya, mengatakan : “Ditanya berapa lama, ya...sudah sangat lama mbak, dari dulu
sampai sekarang saya paling tertarik prigram siaran informasi dalam bahasa Jawa, sangat kental nilai budayanya. Kalau dulu
mendengarkan, hanya mendengarkan saja..ndak ada teman berbagi sesama pendengar, namun semenjak saya bergabung dengan
PAMOR RRI di tahun 2003, saya jadi nambah saudara dan bisa saling bercerita, salah satunya ya...tentang siaran di RRI itu, ada
yang berita-berita sama hiburan lainnya mbak”
Seperti halnya yang disampaikan Wiji,salah satu karyawan sebuah LSM :
“ Saya dulu sering mendengarkan berita di RRI Surakarta, acaranya cukup bisa memberi informasi pada Saya”
Penyajian siaran berita dan informasi era dahulu sudah sangat jauh berbeda dengan masa sekarang, RRI yang sarat dengan
pro kontra mengenai keberpihakan dengan pemerintah, ternyata dalam menyajikan program siaran berita dan informasi selalu
menggunakan unsur berita sesuai fakta dan berimbang. Sejak lengsernya Soeharto, keterbukaan informasi menjadi
tidak tak terbatas. Meski sampai saat ini masih ada yang mengecap RRI sebagai radio pro-pemerintah, namun tidak menyurutkan
langkah RRI sendiri untuk bergerak dengan leluasa mengangkat isu dan topik yang aktual, kontemporer, sedang hangat dibicarakan,
yang didalamnya terkandung pesan moral, unsur pendidikan, kritik sosial sindiran, baik yang ditujukan untuk masyarakat, pihak
swasta, maupun Pemerintah dewan. RRI selangkah demi selangkah berupaya mengubah citra sebagai radio pro pemerintah.
Bahkan sampai saat ini minat pendengar terutama untuk program berita dan informasi di msyarakat masih menjadi program
unggulan yang diminati masyarakat.
2. Frekuensi mendengarkan Program siaran berita berbahasa