Hari Subagyo, pengajar bimbingan konseling di SMK 8 Surakarta, mengatakan :
“....sebagai pendengar setia, hampir setiap hari saya rutin mendengarkan, kalau tidak mendengarkan
rasane
kok kurang. Pernah waktu itu saya melewatkan berita di RRI unuk tetap
mengetahui saya harus baca koran, biar tetap tahu informasi yang sedang terjadi saat itu, tapi biasanya saya dapat info pertama ya
dari RRI itu mbak.....”
Sama halnya dengan Endang P, bagian pemberitaan RRI, juga berkata :
“Saya pasti tahu program siaran berita dan jam tayangnya, dari kantor saya terus mendengarkan dan memantau perkembangan
beritanya, kalau suatu kali ada yang salah saya langsung kroscekkan”.
Meski dengan kesibukan masing-masing masyarakat yang sudah kental dan kenal dengan program siaran ini pastinya akan
senantiasa mendengarkan. Pendengar yang sudah sepuh dan pensiun akan
stay tune
mendengarkan di rumah, sedangkan yang melakukan pekerjaan lain akan berusaha mendengarkan selain di
rumah, yakni di kantor, pasar, atau radio
pocket
, radio HP yang bisa dinikmati dimana saja.
3. Antusiasme dalam mendengarkan keseluruhan isi berita yang
disajikan
Keantusiasan pendengar dalam hal ini nara sumber mendengarkan keseluruhan isi berita dan informasinya merupakan
salah satu cara untuk mengatahui perhatian khalayak. Dengan
mengikuti keseluruhan berita dari awal hingga akhir, dapat dikatakan antusiasme pendengar tinggi dan tidak bisa disanksikan
kalau pendengar menyukai atau butuh dengan siaran seperti itu. Sebaliknya, meskipun nara sumber tidak mengikuti keseluruhan
program siaran berita dan informasi dari awal, bukan beararti pendengar tidak suka tidak tertarik, namun antusiasme masih
kurang. Ada beberapa nara sumber ketika diwawancara terkadang tidak mendengarkan dari awal sampai akhir, yang penting
kebutuhan akan tambahan informasi baru sudah terpenuhi. Menurut Boya Suja’i, pakar radio yang saat ini tinggal di
Kota Solo, sebenarnya meskipun hanya program siaran berita dan informasi, kita bisa melakukan inovasi agar pendengar tidak jenuh
bosan dalam mendengarkan siaran berita. Karena program siaran berita sangat berbeda sekali dengan program hiburan. Seperti kita
ketahui, bahwa program siaran berita terkesan hanya sekedar membaca saja, sedang masyarakat hanya menjadi pendengar saja.
Namun kesan tersebut harus mulai kita ubah saat ini, yakni siaran berita bukan hanya sekedar penyiar membaca berita, masyarakat
mendengar berita. Boya Suja’i mengungkapkan :
“kualitas penyiar saat ini sangat rendah sekali, dulu penyiar hanya sekedar menjadi
news reader
pembaca berita, namun sekarang seharusnya penyiar berperan menjadi seorang
news caster
penyaji berita, dimana news caster merupakan bagian dari pemberitaan,
dia harus tahu mulai dari perencanan, penyajian program sampai masuk danlayak untuk disajikan dalam program berita, yang perlu
digaris bawahi seorang news caster harus mampu menjadi jembatan antara RRI dengan pendengar”
Ditambahkan lagi komentar beliau mengenai penyiar yang ada di RRI Surakarta, karena RRI dikenal sebagai radio publik
yang masih digaji oleh Pemerintah, dimana secara personal program berita di RRI masih bercokol pada penyiarnya. Beliau
berkomentar : “.....yang perlu digaris bawahi dari seorang news caster, dia harus
mampu menjadi jembatan antara info yang ada di RRI dengan pendengar”.
Ketika peran-peran sebagai seorang penyiar sudah dapat dimainkan secara baik maka tidak menutup kemungkinan
antusiasme pendengar pun akan semakin baik. Karena penyiar adalah ruhnya radio, maka improvisasi dari penyiar pun sangat
penting. Dari siaran berita yang terkesan monoton, datar, kaku serta hanya sekedar membaca, apabila penyiar mampu berperan
sebagai news caster dapat diperoleh ketertarikan pendengar untuk mengikuti dari awal sampai akhir.
Hari subagyo, mengaku kalau mendengarkan RRI sangat senang. “........sebisa saya kalau mendengarkan program siaran di RRI
terutama GSM, info di info serta beritanya, dari awal sampai selesai, kecuali kalau memang dah ktinggalan sebentar, atau pas
kebetulan saya sedang sibuk, terpaksanya setengah-setengah”.
4. Penyediaan waktu khusus untuk mendengarkan