Hubungan Peer Group dan Kebiasaan Merokok pada Remaja Laki-

commit to user 17 memberikan sebuah dunia tempat para remaja dapat melakukan sosialisasi dalam suasana di mana nilai-nilai yang berlaku bukanlah nilai-nilai yang ditetapkan oleh orang dewasa melainkan oleh teman- teman seusianya Hurlock, 2004. Di dalam kelompok sebaya inilah remaja memperoleh dukungan untuk memperjuangkan emansipasi dan di situ pulalah remaja dapat menemukan dunia yang memungkinkannya bertindak sebagai pemimpin apabila remaja mampu. Kelompok sebaya terdiri dari anggota-anggota tertentu dari teman-temannya yang dapat menerimanya dan kepadanya remaja sendiri bergantung Hurlock, 2004.

5. Hubungan Peer Group dan Kebiasaan Merokok pada Remaja Laki-

Laki Perilaku merokok pada remaja tidak terlepas dari pengetahuan, persepsi, nilai atau norma yang diyakini oleh suatu individu atau suatu kelompok yang akan mempengaruhi kepribadian seseorang. Dari pengataman tentang kebiasaan merokok remaja lebih karena faktor ingin mencoba-coba atau mengikuti trend pada kelompoknya, juga karena persepsi atau kepercayaan, seperti pada laki-laki merokok dapat meningkatkan keperkasaan laki-laki, dengan merokok akan kelihatan lebih “gaul”, atau merokok dapat menambah semangat belajarbekerja, dan merokok dapat menghilangkan stres Ekawati dkk, 2009. commit to user 18 Pada saat anak duduk di sekolah menengah atas, merokok merupakan kegiatan yang meluas dalam berbagai kegiatan sosial dan juga di daerah-daerah terlarang. Remaja merasa dirinya harus lebih banyak menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok sebaya daripada norma-norma orang dewasa atau penguasa lembaga bila ingin diidentifikasikan dengan kelompok sebaya dan tidak ingin lagi dianggap anak-anak melainkan hampir dewasa Hurlock, 2004. Salah satu alasan mengapa remaja merokok adalah ingin diterima di kelompoknya. Merasa diterima di dalam kelompok tertentu merupakan suatu peristiwa yang sangat bermakna bagi anak remaja. Remaja mulai merambah dunia dan pergaulan dalam kelompok, mulai membeda-bedakan selera atas hal-hal tertentu. Pergaulan ini menimbulkan suatu kenikmatan tersendiri yang selama ini diinginkan oleh mereka. Sekalipun pada mulanya mereka merasakan diperlakukan tidak baik tetapi lambat laun mereka mulai merasakan bahwa mereka sudah menjadi anggota kelompok tersebut berkat kehebatannya merokok. Peranan teman- teman sebaya atau yang lebih tinggi usianya dari mereka, sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pergaulan. Termasuk di dalamnya kebiasaan merokok. Remaja tidak berbeda lagi dengan mereka yang sudah didewasakan dalam rokok. Rasa setia kawan diperlihatkan dengan keramahan menawarkan rokok. Menghisap rokok yang ditawarkan tersebut merupakan sikap hormat-menghormati. Demikianlah menurut commit to user 19 anggapan anak remaja yang baru menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru ini Silalahi, 2007. Merokok merupakan cara untuk bisa diterima secara sosial. Sebagian dari mereka yang merokok disebabkan tekanan teman-teman sebayanya. Walaupun ada juga yang merokok disebabkan melihat orang tuanya merokok Fawzani dan Triratnawati, 2005. Salah satu faktor risiko yang menjadikan remaja perokok adalah tekanan dari teman sebaya untuk merokok. Menurut Penelitian, memiliki saudara dan teman-teman yang merokok meningkatkan risiko remaja untuk merokok sekitar 2 – 3 kali lipat Hendry, 2009. Menurut Santrock 2003, konformitas conformity muncul ketika individu meniru sikap atau tingkah laku orang lain dikarenakan tekanan yang nyata maupun yang dibayangkan oleh mereka. Tekanan untuk mengikuti teman sebaya menjadi sangat kuat pada masa remaja. Orang akan menyesuaikan diri bahkan meskipun dengan melakukan hal tersebut orang menentang persepsinya sendiri. Mereka tidak selalu menerima apa yang dikatakan orang lain, seringkali mereka tetap yakin bahwa penilaian mereka benar. Sebaliknya, apabila diminta untuk memberikan jawaban secara terbuka, mereka memberikan jawaban keliru yang sama dengan jawaban yang diberikan oleh orang lain. Inilah yang disebut sebagai konformitas Sears dkk, 1991. commit to user 20

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis

Terdapat hubungan antara peer group dengan kebiasaan merokok pada remaja laki-laki. Peer group Konformitas Pengaruh tekanan teman sebaya Kebiasaan merokok pada remaja laki- laki Pengaruh orang tua Iklan Imitasi sikap Tampilan yang menarik Identitas diri

Dokumen yang terkait

Hubungan bentuk konformitas teman sebaya terhadap tipe perilaku merokok pada remaja laki-laki usia pertengahan di sman 97 Jakarta

2 14 119

Hubungan antara sikap remaja terhadap merokok dengan kebiasaan merokok pada remaja (penelitian pada siswa laki laki di SMU Negeri 1 Jasinga Kabupaten Bogor Tahun Pelajaran 2004 2005)

0 2 1

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 IMOGIRI BANTUL

0 2 85

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA LAKI-LAKI Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Perilaku Merokok Mahasiswa Laki-Laki Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI KELAS XI DI SMK TUNAS BANGSA SUKOHARJO Hubungan antara peran keluarga dengan perilaku Merokok pada remaja laki-laki kelas xi di smk tunas Bangsa sukoharjo.

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI KELAS XI DI SMK TUNAS Hubungan antara peran keluarga dengan perilaku Merokok pada remaja laki-laki kelas xi di smk tunas Bangsa sukoharjo.

0 2 13

PENDAHULUAN Hubungan antara peran keluarga dengan perilaku Merokok pada remaja laki-laki kelas xi di smk tunas Bangsa sukoharjo.

0 2 9

DAFTAR PUSTAKA Anne. Hubungan antara peran keluarga dengan perilaku Merokok pada remaja laki-laki kelas xi di smk tunas Bangsa sukoharjo.

0 2 4

HUBUNGAN ANTARA DEPRESI DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI DI DESA SURUHKALANG HUBUNGAN ANTARA DEPRESI DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI DI DESA SURUHKALANG KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH.

0 1 15

252101358 Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Penyakit Hipertensi Pada Laki

0 0 28