commit to user 8
6 Risiko masalah kesehatan yang lain yaitu: a Penurunan kamampuan untuk merasa dan membau.
b Penurunan kualitas sperma, yang berakibat infertilitas. c Kehilangan penglihatan karena peningkatan risiko degenerasi
makula. d Penyakit gigi dan gusi.
e Kerutan pada kulit.
3. Kebiasaan Merokok pada Remaja
Merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si
perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang-orang di sekitarnya. Beberapa motivasi
yang melatarbelakangi seseorang merokok adalah untuk mendapat pengakuan anticipatory beliefs, untuk menghilangkan kekecewaan
reliefing beliefs, dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma permissive beliefsfacilitative. Hal ini sejalan dengan kegiatan
merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka
sangat tertarik kepada kelompok sebayanya atau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya Widianti, 2007.
Kebiasaan merokok di kalangan remaja, terlihat jelas pada siswa SMU dan sudah menjadi semacam trend atau bukan merupakan suatu
pemandangan yang mengherankan lagi. Dari hasil pengamatan terhadap
commit to user 9
siswa SMU pada jam-jam istirahat dan pulang sekolah banyak di antaranya mempunyai kebiasaan merokok baik di warung sekitar sekolah,
supermarket atau di tempat-tempat mereka berkumpul. dari hasil pengamatan terhadap warung-warung yang ada di sekitar SMU tersebut,
ternyata rokok termasuk barang yang cukup laku dimana ada sekitar kurang lebih 30-40 batang rokok terjual setiap harinya pada setiap warung
yang pembelinya lebih banyak para siswa yang masih memakai pakaian sekolah Ekawati dkk, 2009.
Faktor-Faktor yang Menjadi Penyebab Remaja Merokok
Faktor-faktor yang berhubungan dengan penyebab remaja merokok adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh Orang Tua Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-
anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan
hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga
yang bahagia Baer dan Corado dalam Widianti, 2007. Orang tua yang menjadi figur sebagai perokok berat, maka anak-
anaknya akan mungkin sekali untuk mencontohnya. Perilaku merokok lebih banyak didapati pada mereka yang tinggal dengan satu orang tua
single parent Al Bachri dalam Mu’tadin, 2002.
commit to user 10
b. Pengaruh Teman Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja
merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua
kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya
atau bahkan
teman-teman remaja
tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua
menjadi perokok Al Bachri dalam Widianti, 2007. c. Faktor Kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri
dari kebosanan Atkinson dalam Widianti, 2007. d. Pengaruh Iklan
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour,
membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut Juniarti dalam Widianti, 2007.
Jessor Jessor dalam Astuti 2007 menyebutkan bahwa perilaku bermasalah remaja salah satu di antaranya adalah merokok merupakan
hasil interaksi antara variabel-variabel intrapersonal seperti kepribadian, sikap dan perilaku dengan sistem lingkungan termasuk keluarga dan teman
sebaya.
commit to user 11
Sikap dapat dipelajari melalui imitasi. Orang meniru orang lain, terutama jika orang lain tersebut merupakan orang yang kuat dan penting.
Salah satu sumber yang terpenting dari sikap sosial pada awal kehidupan adalah keluarga. Anak-anak sering meniru sikap orang tuanya. Pada masa
remaja, mereka senang meniru sikap teman sebayanya Sears dkk, 1999.
4. Peer Group