Ciri-Ciri Peer Group Pengaruh Perkembangan Peer Group

commit to user 14 kelompok yang lain, dan bagaimana menjadi seorang pemimpin dan pengikut. Peer group menyediakan peranan yang cocok bagi anggotanya untuk mengisi peranan sosial yang baru.

c. Ciri-Ciri Peer Group

Menurut Santosa 1999, ciri-ciri peer group adalah sebagai berikut: 1 Tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas. Peer group terbentuk secara spontan. Di antara anggota kelompok mempunyai kedudukan yang sama, tetapi ada satu di antara anggota kelompok yang dianggap sebagai pemimpin. Dimana semua anggota beranggapan bahwa anak tersebut memang pantas dijadikan sebagai pemimpin, biasanya anak yang disegani dalam kelompok itu. Semua anggota merasa sama kedudukan dan fungsinya. 2 Bersifat sementara. Tidak adanya struktur organisasi yang jelas, maka kelompok ini kemungkinan tidak bisa bertahan lama. 3 Peer group mengajarkan individu tentang kebudayaan yang luas. Teman sebaya di sekolah pada umumnya terdiri dari individu yang berbeda-beda lingkungannya, dimana mempunyai atauran-aturan atau kebiasaan-kebiasaan yang berbeda-beda pula. Kemudian mereka memasukkannya dalam peer group, sehingga mereka saling belajar secara tidak langsung tentang kebiasaan-kebiasaan commit to user 15 tersebut dan dipilih yang sesuai dengan kelompok kemudian dijadikan kebiasaan-kebiasaan kelompok. 4 Anggotanya adalah individu yang sebaya. Contoh konkritnya pada anak-anak usia SMP atau SMA, dimana mereka mempunyai keinginan dan tujuan serta kebutuhan yang sama.

d. Pengaruh Perkembangan Peer Group

Menurut Havinghurst dalam Santosa 1999, pengaruh perkembangan peer group mengakibatkan adanya: 1 Kelas-kelas sosial. Pembentukan kelompok sebaya berdasarkan tingkat status sosial ekonomi individu, sehingga dapat digolongkan atas kelompok kaya dan kelompok miskin. 2 ‘In’ dan ‘Out’ group. ‘In’ group adalah teman sebaya dalam kelompok. ‘Out’ group adalah teman sebaya di luar kelompok. Pengaruh lain dalam peer group ini dapat bersifat positif dan negatif. 1 Pengaruh positif peer group : a Apabila individu di dalam kehidupannya memiliki peer group, mereka akan lebih siap menghadapi kehidupan yang akan datang. b Individu dapat mengembangkan rasa solidaritas antar kawan. commit to user 16 c Apabila individu masuk dalam peer group, setiap anggota akan dapat membentuk masyarakat yang akan direncanakan sesuai kebudayaan yang mereka anggap baik atau menyeleksi kebudayaan dari beberapa temannya. d Berlatih memperoleh pengetahuan, kecakapan dan melatih bakatnya. e Mendorong individu untuk bersifat mandiri. f Menyalurkan perasaan dan pendapat untuk kemajuan kelompok. 2 Pengaruh negatif peer group : a Sulit menerima seseorang yang tidak mempunyai kesamaan. b Tertutup bagi individu lain yang tidak termasuk anggota. c Menimbulkan rasa iri pada anggota satu dengan anggota yang lain yang tidak mempunyai kesamaan dengan dirinya. d Timbulnya persaingan antar anggota kelompok. e Timbulnya pertentangangap-gap antar kelompok sebaya. Santosa, 1999 Kelompok sebaya merupakan dunia nyata remaja, yang menyiapkan sesuatu dimana remaja dapat menguji diri sendiri dan orang lain. Dalam kelompok sebaya remaja merumuskan dan memperbaiki konsep dirinya, di sinilah remaja dinilai oleh orang lain yang sejajar dengan dirinya dan yang tidak dapat memaksakan sanksi- sanksi dunia dewasa yang justru ingin dihindari. Kelompok sebaya commit to user 17 memberikan sebuah dunia tempat para remaja dapat melakukan sosialisasi dalam suasana di mana nilai-nilai yang berlaku bukanlah nilai-nilai yang ditetapkan oleh orang dewasa melainkan oleh teman- teman seusianya Hurlock, 2004. Di dalam kelompok sebaya inilah remaja memperoleh dukungan untuk memperjuangkan emansipasi dan di situ pulalah remaja dapat menemukan dunia yang memungkinkannya bertindak sebagai pemimpin apabila remaja mampu. Kelompok sebaya terdiri dari anggota-anggota tertentu dari teman-temannya yang dapat menerimanya dan kepadanya remaja sendiri bergantung Hurlock, 2004.

5. Hubungan Peer Group dan Kebiasaan Merokok pada Remaja Laki-

Dokumen yang terkait

Hubungan bentuk konformitas teman sebaya terhadap tipe perilaku merokok pada remaja laki-laki usia pertengahan di sman 97 Jakarta

2 14 119

Hubungan antara sikap remaja terhadap merokok dengan kebiasaan merokok pada remaja (penelitian pada siswa laki laki di SMU Negeri 1 Jasinga Kabupaten Bogor Tahun Pelajaran 2004 2005)

0 2 1

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 IMOGIRI BANTUL

0 2 85

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA LAKI-LAKI Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Perilaku Merokok Mahasiswa Laki-Laki Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI KELAS XI DI SMK TUNAS BANGSA SUKOHARJO Hubungan antara peran keluarga dengan perilaku Merokok pada remaja laki-laki kelas xi di smk tunas Bangsa sukoharjo.

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI KELAS XI DI SMK TUNAS Hubungan antara peran keluarga dengan perilaku Merokok pada remaja laki-laki kelas xi di smk tunas Bangsa sukoharjo.

0 2 13

PENDAHULUAN Hubungan antara peran keluarga dengan perilaku Merokok pada remaja laki-laki kelas xi di smk tunas Bangsa sukoharjo.

0 2 9

DAFTAR PUSTAKA Anne. Hubungan antara peran keluarga dengan perilaku Merokok pada remaja laki-laki kelas xi di smk tunas Bangsa sukoharjo.

0 2 4

HUBUNGAN ANTARA DEPRESI DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI DI DESA SURUHKALANG HUBUNGAN ANTARA DEPRESI DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI DI DESA SURUHKALANG KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH.

0 1 15

252101358 Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Penyakit Hipertensi Pada Laki

0 0 28