commit to user 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyatakan,
tembakau membunuh lebih dari lima juta orang per tahun, diproyeksikan akan membunuh 10 juta sampai tahun 2020 dan dari jumlah tersebut, 70 korban
berasal dari negara berkembang. Kecenderungan mengenai fenomena rokok yang cukup mencemaskan dalam permasalahan merokok salah satunya adalah
umur usia merokok yang semakin muda. Di Indonesia, perokok remaja bukan hal yang langka ditemukan di sekolah menengah Bustan, 2007.
Kebiasaan merokok yang terjadi saat ini akan mengakibatkan sekitar 500 juta orang yang kini hidup pada akhirnya akan mati karena komsumsi
tembakau dan lebih dari separuhnya adalah anak-anak dan remaja. Di Indonesia perokok pemula semakin muda usianya. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa remaja usia 11-18 tahun sudah merokok. Risiko akibat merokok akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan apalagi bagi remaja
sebagai calon pembentuk keluarga dan penerus cita-cita bangsa. Pattinasarany, 2004. Selain itu dipertegas oleh data WHO yang menyatakan
30 perokok di dunia adalah para remaja Mubarok, 2009.
commit to user 2
Pada hakikatnya manusia di samping sebagai makhluk individu juga makhluk sosial. Manusia dituntut adanya saling berhubungan antara
sesamanya dalam kehidupannya. Dalam kelompok sebaya peer group, individu merasakan adanya kesamaan satu dengan yang lainnya seperti di
bidang usia, kebutuhan, dan tujuan yang dapat memperkuat kelompok tersebut Santosa, 2009.
Pada banyak remaja, bagaimana mereka dipandang oleh teman sebaya merupakan aspek yang terpenting dalam kehidupan mereka. Beberapa
remaja akan melakukan apapun, agar dapat dimasukkan sebagai anggota kelompok pertemanan mereka Santrock, 2003.
Pengaruh teman sebaya dapat menjadi positif dan negatif. Beberapa ahli teori psikologi menggambarkan budaya teman sebaya remaja sebagai
pengaruh merusak yang mengabaikan nilai-nilai dan kontrol orang tua. Teman sebaya juga dapat mengenalkan remaja pada kebiasaan merokok Santrock,
2003. Remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama dengan teman-
teman sebaya sebagai kelompok sehingga pengaruh teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar daripada
pengaruh keluarga. Jika anggota kelompok mencoba rokok, mereka cenderung mengikutinya Hurlock, 2004.
Merokok merupakan masalah yang belum bisa terselesaikan hingga saat ini. Merokok sudah melanda berbagai kalangan, baik anak-anak sampai
orang tua, laki-laki maupun perempuan, terlebih pada siswa SMA. Banyak
commit to user 3
faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok. Berdasarkan latar belakang di atas, peniliti ingin mengadakan penelitian apakah terdapat hubungan antara
peer group terhadap kebiasaan merokok pada remaja laki-laki.
B. Perumusan Masalah