Proses terjadinya luka kaki diabetes Pengakajian luka kaki diabetes

6 lebih sedikit menjadi penyebab timbulnya luka kaki diabetes, hal ini lebih berbahaya karena proses penyembuhan yang memakan waktu lebih lama serta tingginya tingkat rata-rata amputasi Ekaputra, 2013.

1.2. Proses terjadinya luka kaki diabetes

Luka diabetes terjadi karena kurangnya kontrol diabetes selama bertahun- tahun yang sering memicu terjadinya kerusakan syaraf atau masalah sirkulasi yang serius yang dapat menimbulkan efek pembentukan luka diabetes Maryunani, 2013 dalam Suryani, 2014.

1.3. Pengakajian luka kaki diabetes

1.3.1. Letak Luka : Letak luka pada pasien-pasien diabetes juga bisa menggambarkan penyebab luka tersebut. Misalnya ; adanya perlukaan di plantar pedis kemungkinan besar pasien mengalami neuropati, luka kehitaman di ujung-ujung jari kaki bisa mengindikasikan kemungkinan iskemia 1.3.2. Ukuran Luka : Meliputi panjang yang di ukur “head to toe” atau vertika, luas dan kedalaman luka. Selain itu di kaji juga adanya goa undermining tissue atau adaya sinius 1.3.3. Gambaran Klinis : Biasa digunakan istilah R Red untuk luka kemerahan atau granulasi, Y Yellow untuk luka berslough, B Black untuk luka nekrotik Universitas Sumatera Utara 7 1.3.4. Eksudat : Mengacu pada moisture balance, pengkajian eksudat menjadi sangat penting terutama mengenai jumlah dan tipe eksudat 1.3.5. Kulit sekitar luka : Melindungi kulit sekitar luka sangatlah penting, terutama untuk luka-luka ber eksudat. Dengan perlindungan pada kulit sekitarnya diharapkan tidak terjadi maserasi atau denudasi 1.3.6. Tepi luka : Tepi luka bisa menjadi informasi penting mengenai penyebab dan status proses penyembuhan. Misalnya ; tepi luka yang irriguler dan tajam mengkarekteriskkan luka karena gangguan arteri. Bila terlihat epitelisasi pada tepi luka menunjukkn bahwa luka mengalami proses penyembuhan 1.3.7. Nyeri : Kapan nyeri muncul, apakah terus menerus, atau dipacu oleh faktor-faktor tertentu. Pada pasien dengan gangguan neuropati nyeri akan sulit untuk dikaji 1.3.8. Re-Assessment : Tujuan dilakukan pengkajian ulang adalah untk mengetahui adakah tanda-tanda komplikasi dan memonitor perkembangan luka Ekaputra, 2013. Universitas Sumatera Utara 8 2. Mekanisme Koping 2.1. Pengertian mekanisme koping