Analisis Data PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA DI MAN YOGYAKARTA III

yang tidak perlu, mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Reduksi data dilakukan dengan meringkas hasil wawancara dan hasil observasi, kemudian mengelompokkan data-data tersebut sesuai dengan tema yang akan dibahas. Data hasil observasi dan wawancara yang kurang relevan dengan tema penelitian dan tidak sesuai masuk ke semua kelompok data, dihilangkan dan tidak digunakan untuk analisis data. 2. Penyajian data Penyajian data merupakan upaya penyusunan sekumpulan informasi ke dalam suatu matrik atau konfigurasi yang mudah dipahami. Konfigurasi yang demikian ini akan memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Kecenderungan kognitif manusia adalah menyederhanakan informasi yang kompleks, ke dalam satuan bentuk yang dapat dipahami adalah cara utama untuk menganalisis data kualitatif yang valid. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan secara tekstual dan menggunakan grafik. 3. Penarikan Kesimpulan Dari permulaan pengumpulan data, peneliti mulai mencari makna dari data-data yang telah terkumpul. Selanjutnya peneliti mencari arti dan penjelasannya kemudian menyusun pola-pola hubungan tertentu ke dalam satu kesatuan informasi yang mudah dipahami dan ditafsirkan. Data yang terkumpul disusun ke dalam satuan-satuan, kemudian dikategorikan sesuai dengan perincian masalahnya. Data tersebut dihubungkan dan dibandingkan antara satu dengan yang lainnya sehingga mudah ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari setiap permasalahan yang ada. Kegiatan analisis data merupakan proses siklus yang interaktif. Peneliti akan melakukan reduksi data, penyajian dan kesimpulan secara bersamaan dan akan berlanjut dan berulang terus-menerus. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum MAN Yogyakarta III

1. Sejarah Singkat MAN Yogyakarta III

Setelah Indonesia merdeka, sampai tahun 1950 M, Pemerintah Republik Indonesia, berhasil membuat: “Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran Agama, di sekolah- sekolah Negeri”. Hal itu, tertuang dalam Undang-undang No. 4 Tahun 1950 tentang Dasar-Dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah Untuk Seluruh Indonesia. Selanjutnya, untuk dapat mengisi Pengajaran Agama tersebut, maka diperlukan Guru-guru Agama, baik pria maupun wanita. Maka Pada tahun 1950, dibukalah Sekolah Guru Agama Islam SGAI. Dengan Surat Edaran Menteri Agama No. 277cc- 9. 4287 Tanggal 5 Agustus 1950. Pada tahun 1951, SGAI dirubah menjadi Pendidikan Guru Agama PGA dengan Surat Penetapan” Menteri Agama No. 7 Tanggal 5 Pebruari 1951. Dalam perkembangan selanjutnya mengalami perubahan, yaitu: menjadi PGAN V tahun. Selanjutnya menjadi PGAN 6 Tahun, dan ada PGAN IV tahun. Lantas menjadi PGA Pertama Negeri, dan PGAA N. Berubah lagi menjadi PGA Lengkap 6 Tahun Negeri. Kemudian terakhirnya menjadi MAN III Yogyakarta. Pada awalnya, SGAI, PGA, PGA V tahun, tempat belajarnya, di Jalan Malioboro menyewa pada SR Netral, sekarang menjadi Toko Samijaya. Selanjutnya, pindah ke Jalan Kapas, masih menyewa lagi pindah ke Gedung Mu’allimin Muhammadiyah, dan terakhir pindah ke Sinduadi dengan sudah memiliki tanah dan gedung sendiri.

2. Visi dan Misi MAN Yogyakarta III

MAN Yogyakarta III mempunyai branding: Madrasah Para Juara. Selanjutnya, untuk mewujudkannya, ditetapkan visi dan misi sebagai berikut: a. Visi Terwujudnya Civitas Madrasah yang Unggul dalam Imtak dan Iptek, TeRAmpil mengamalkan ilmu dan hidup bermasyarakat, berkePRIbadian MAtang ULTRAPRIMA dan berwawasan lingkungan. b. Visi 1 Menyelenggarakan dan menghidupkan pendidikan ber-Ruh Islami, memperteguh keimanan, menggiatkan ibadah, dan berakhlakul karimah. 2 Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas, berbudaya keunggulan, kreatif, inovatif dan menyenangkan 3 Membekali siswa dengan life skill, baik general life skill maupun specific life skill. 4 Memadukan penyelenggaraan program pendidikan umum , pendidikan agama dan pendidikan pesantren 5 Melaksanakan tata kelola madrasah yang profesional, efektif, efisien, transparan dan akuntabel 6 Menyelenggarakan pendidikan lingkungan hidup secara integratif sebagai upaya pelestarian lingkungan, pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan.

3. Kegiatan Ekstrakurikuler di MAN Yogyakarta III

Di MAN Yogyakarta III terdapat bermacam-macan kegiatan ekstrakurikuler yang bisa dipilih untuk mengembangkan potensi, bakat dan minat siswa. Kegatan ekstrakurikuler yang ada di MAN Yogyakarta III adalah sebagai berikut: a. Mayoga English Club b. Korps Da’I Mayoga c. Tonti-PMR d. KIR – Olimpiade Mapel e. Jurnalistik f. Pecinta Alam g. Teater h. Paduan Suara i. Musik Islami j. Dekorasi k. Sepak Bola l. Pencak Silat m. Tae Kwon Do

Dokumen yang terkait

PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KENAKALAN SISWA DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA

0 4 132

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa Di SMK Muhammadiyah Kartasura.

0 1 15

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa Di SMK Muhammadiyah Kartasura.

0 2 16

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGELOLAAN KENAKALAN REMAJA Peran Guru Bimbingan Konseling Dan Guru Pendidikan Agama Dalam Pengelolaan Kenakalan Remaja Di SMA Negeri 1 Ngadirojo Pacitan.

0 1 11

PERAN GURU AGAMA DALAM MENGATASI KENAKALAN SISWA (STUDI MULTI KASUS DI SMP NURUL ISLAM DAN SMP Peran guru agama dalam mengatasi kenakalan siswa (studi multi kasus di smp nurul islam dan smp muhammadiyah 9 ngemplak) tahun 2013/2014.

0 2 22

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja Di Desa Kedunglengkong, Simo, Boyolali.

0 1 15

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja Di Desa Kedunglengkong, Simo, Boyolali.

0 2 12

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA : Studi Kasus di SMK PGRI 2 Cimahi.

2 10 39

View of PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA

0 1 14

PERAN TOKOH AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA DI DESA TAWAINALU KABUPATEN KOLAKA TIMUR - Repository IAIN Kendari

0 0 9