Materi Belajar Al-Quran. Motivasi Belajar Al-Quran

bacaan mim م yang disamarkan dan dengan mendengung. Apabila ada tanwin atau nun sukun bertemu dengan huruf ba’ hukumnya wajib dibaca iqlab. d Ikhfa’ Ikhfa’ artinya menyamarkan atau menyembunyikan. Hukum bacaan disebut ikhfa’ yaitu apabila terdapat nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah 15 yaitu: ف ص س د ج maka wajib dibaca ikhfa’ Zarkasyi, 1:4. e Gunnat Hukum bacaan disebut gunnat yaitu wajib dibaca mendengung adalah apabila ada n un bertasydid dan mim bertasydid Asy’ari 1987:19. f Hukum Mim Sukun Hukum mim sukun mempunyai 3 macam bacaan, yaitu: 1 Ikhfa’ Syafawi Apabila ada mim sukun bertemu dengan huruf ba’ maka hukum bacaannya disebut ikhfa’ syafawiy, harus dibaca samarsamar dan didengungkan. 2 Idgam Mutamasilain Idgam mutamasilain yaitu apabila ada mim sukun bertemu dengan mim م , maka cara membacanya yaitu memasukkan huruf mim mati ke huruf mim berharakat yang ada di hadapannya. 3 I ẓar Syafawiy Apabila ada mim sukun bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah selain mim م dan ba’ maka hukum bacaannya disebut Iẓar Syafawiy Zarkasyi, 5:6. g Hukum I ḍgam I ḍgam yang terjadi sebagai akibat dari bertemunya dua huruf di bedakan menjadi tiga yaitu: 4 I ḍgam Mutama ilayn Yang dinamakan i ḍgam mutama ilayn adalah memasukkan huruf yang disukun dari satu kalimat pada huruf yang serupa dan benar- benar di lain kalimat kecuali huruf و ي. Cara membacanya harus dimasukkan ditasydidkan huruf yang pertama kepada huruf yang kedua sehingga menjadi satu huruf dalam pengucapan. 5 I ḍgam Mutaqaribayn Yang dinamakan i ḍgam mutaqaribayn adalah memasukkan satu huruf sukun dari satu huruf pada huruf lain yang hampir sama bunyi dan makhrajnya. 6 I ḍgam Mutajanisayn Yang dinamakan i ḍgam mutajanisayn adalah memasukkan satu huruf mati kepada huruf lain yang tempat keluarnya huruf sama tetapi hurufnya berbeda. h Lam Ta’rif Yang disebut lam ta’rif yaitu alif ا yang lalu ada di awal kata benda م سا sehingga perkataannya menjadi ma’rifat ةفر م. Berikut al ا yang dibaca jelas dan al ا yang bunyinya dihilangkan atau tidak diucapkan. 1 Al Qomariyat Al Qomariyat adalah bila alif dan lam ا bertemu dengan salah satu huruf qomariyat و ج ح ء ي ف . Cara membacanya harus dijelaskan. 2 Al Syamsiyat Al Syamsiyat adalah bila alif dan lam ا bertemu dengan salah satu huruf syamsiyat س د ص . Cara membacanya dengan mentasydidkan pada huruf syamsiyat, sehingga ا tidak dibaca lagi meskipun tulisannya tetap ada Asy’ari, 22:23. i Huruf Qalqalah 1 Qalqalah Sugra Apabila ada salah satu huruf د ج yang sukun mati maka disebut qalqalat sugra. Cara membacanya dengan menggerakkan dan membunyikannya seperti membalik. 2 Qalqalat Kubra Apabila mati atau sukunnya huruf lima diatas itu dari sebab waqaf atau titik koma, maka disebut qalqalah sugra. Cara membacanya lebih jelas dan berkumandang Zarkasyi, 27:28. j Huruf Tafhim dan Tarqiq Huruf lam dan ra ada yang dibaca tebal tafhim dan ada yang dibaca tipis tarqiq. 1 Huruf lam Lam yang dibaca tebal tafhim dengan cara mengangkat semua lidah dan menekannya ke langit-langit atas sambil menekankan suara yang cukup kuat, dibaca tafhim apabila perkataan Allah ه didahului huruf berharakat fathah atau zammah. Lam yang dibaca tipis tarqiq dalam perkataan Allah ه harus dibaca tipis jika didahului huruf yang berharakat kasrat. k Huruf ra 1 Ra harus dibaca tebal apabila berharakat fathah atau fathahtain dan zammah atau zammataiyn, ra sukun yang sebelumnya terdapat huruf yang berharakat fathah atau berharakat zammah, ra sukun yang sebelumnya berharakat kasrat, dan ra sukun yang huruf sebelumnya berharak at kasrat berupa huruf isti’la yaitu ص ف 2 Ra yang harus dibaca tipis apabila ada ra yang berharakat kasrat dimanapun letaknya, ra yang sebelumnya terdapat ya sukun, ra sukun yang huruf sebelumnya berharakat kasrat yang asli dan sesudahnya tidak berupa isti’la‟. 3 Ra yang boleh dibaca tafhim dan tarqiq apabila ra sukun yang huruf sebelumnya berharakat kasrat dan huruf sesudahnya berupa huruf isti’la‟ Asy,ari, 25:28. l Hukum Mad Yang dinamakan mad artinya memanjangkan suara karena ada huruf mad. Adapun huruf mad itu ada 3 macam: 1 Mad aby‘iy Mad abi‘iy atau mad asli yaitu apabila ada huruf hijaiyyah yang berharakat fathah kemudian diikuti alif ا, apabila ada huruf hijaiyah yang berharakat kasrah kemudian diikuti ya ي, dan apabila ada huruf hijaiyah yang berharakat zammah kemudian diikuti wawu . Jika dalam ayat al-Quran terdapat salah satu ciri-ciri mad aby‘iy, maka membacanya 1 alif atau 2 harakat Alam, 2009:32. 2 Mad Far’iy Far’iy artinya bagian atau cabang. Mad far’iy terdiri dari beberapa cabang yaitu sebagai berikut: a Mad Wajib Muttasil Mad wajib muttasil yaitu jatuhnya hamzah setelah huruf mad dalam satu kata. Panjang bacaannya yaitu 2½ alif atau 5 harakat. b Mad Jaiz Munfa ṣil Mad jaiz munfa ṣil ialah apabila hamzah setelah huruf mad dalam dua kata atau tidak dalam satu kata. Panjang bacaannya adalah 1 alif atau 2 harakat atau yang paling utama 2½ alif atau 5 harakat Alam, 2009, 32:33. c Mad Lazim Musaqqal Kilmiy Apabila mad aby‘iy bertemu dengan tasydid dalam satu kalimat. d Mad Lazim Mukhaffaf Kilmiy Apabila mad aby‘iy bertemu dengan huruf sukun mati. e Mad Layin Apabila ada wa atau ya ي yang sebelumnya itu berharakat fathah. f Mad Arid Lissukun Apabila ada waqaf yang sebelumnya ada mad aby’iy atau mad layin. g Mad Silat Qasrat Apabila ada ha damiyr yang sebelumnya ada huruf hidup. Cara membacanya harus panjang dua harakat. h Mad Silat Tawilat Apabila Mad Silat Qasr a t bertemu dengan ء Zarkasyi, 15:19. i Mad Iwad Apabila ada fathahtain yang jatuh pada waqaf pada akhir kalimat. Cara membacanya dipanjangkan seperti mad aby‘iy dan tidak dibaca tanwin. j Mad Badal Apabila ada hamzah bertemu dengan mad. Cara membacanya tetap seperti mad aby‘iy. Karena yang sebenarnya huruf mad asalnya hamzah yang jatuh mati kemudian diganti dengan ya ي alif ا atau . k Mad Lazim Harfiy Musya bba’ Apabila pada permulaan surat pada al-Quran terdapat salah satu huruf 8 yaitu س ص . Cara membacanya harus panjang 6 harakat Zarkasyi, 19:21 l Mad Lazim Harfiy Muhaffaf Apabila pada permulaan surat pada al-Quran terdapat salah satu huruf 5 yaitu ي ح. Cara membacanya seperti mad aby‘iy atau dua harakat. m Mad Tamkin Apabila ya sukun yang didahului dengan ya yang bertasydid dan harakatnya kasrat. Cara membacanya ditempatkan dengan tasydid dan mad aby‘iy. n Mad Farq Mad farq yaitu mad yang di dalam al-Quran hanya terdapat empat t empat 2 tempat di surat Al An’am , 1 tempat di surat Yunus dan 1 tempat lagi di surat An-Naml. Cara membacanya harus dipanjangkan untuk membedakan antara pertanyaan atau bukan. Jadi dipanjangkan itu, supaya jelas bahwa kalimat berbentuk pertanyaan Zarkasy, 21:22.

i. Indikator Motivasi Belajar Al-Quran

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa- siswa yang sedang belajar mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil. b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan. d. Adanya penghargaan dalam belajar. e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik Hamzah 2013: 23. Dari penjelasan di atas indikator Motivasi Belajar di TPQ Al-Maun Limbangan Mudal Mojotengah Wonosobo yakni adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita- cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik. Indikator tersebut merupakan tolok ukur yang digunakan untuk mengetahui pengaruh Motivasi Belajar terhadap Pemahaman Belajar Al- Qur’an.

C. Kerangka Pikir

Pola asuh adalah bagaimana orang tua memperlakukan anak, membimbing dan mendisiplinkan serta melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan, hingga kepada upaya pembentukan norma-norma yang diharapkan masyarakat pada umumnya Casmini 2007:6. Jadi pola asuh merupakan berbagai metode atau cara orang tua dalam mengasuh, mendidik dan mengajari anak sesuai tujuan orang tua hingga mencapai tahap kedewasaan. Motivasi belajar adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarah tingkah laku terhadap suatu tujuan Purwanto, 2007: 61. Jadi motivasi belajar adalah keseluruhan daya gerak dalam diri siswa yang mendorong atau menggerakkan individu untuk melakukan kegiatan belajar, sehingga siswa tidak hanya belajar namun juga menghargai dan menikmati belajarnya. Seorang anak yang mendapatkan pola asuh orang tua yang baik dan benar akan memiliki motivasi belajar yang juga sesuai harapan. Kerangka pikir dalam penelitian yang akan dilakukan oleh penelitian terkait dengan pengaruh pola asuh orang tua terhadap motivasi belajar Al-Quran sebagai berikut: 1. X = Pola Asuh Indikator pola asuh orang tua sebagai berikut: a. Tipe pola asuh otoriter adalah sebagai berikut: 1 Cenderung emosional dan bersikap menolak 2 Bersikap kaku keras 3 Bersikap mengomando mengharuskanmemerintah anak untuk melakukan sesuatu tanpa kompromi 4 Suka menghukum 5 Kontrolnya tinggi 6 Sikap penerimaannya rendah . b. Tipe pola asuh demokratis adalah sebagai berikut: 1 Sikap penerimaannya tinggi. 2 Kontrolnya tinggi. 3 Bersikap responsif terhadap kebutuhan anak. 4 Mendorong anak untuk menyatakan pendapat atau pertanyaan. 5 Memberikan penjelasan tentang dampak perbuatan yang baik dan buruk . c. Tipe pola asuh permisif adalah sebagai berikut: 1 Sikap penerimaannya tinggi 2 Kurangnya komunikasi X Y 3 Orang tua tidak menghukum 4 Kontrolnya rendah 5 Memberikan kebebasan kepada anak untuk menyatakan dorongan atau keinginan. 2. Y = Motivasi Belajar Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil. b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan. d. Adanya penghargaan dalam belajar. e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.

D. Hipotesis

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa penelitian dan melihat kajian teori yang peneliti lakukan maka peneliti mengambil hipotesis sebagai berikut: Ha: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh orang tua dengan motivasi belajar membaca Al-Quran di TPQ Al-Maun Limbangan Mudal Mojotengah Wonosobo.