ionisasi molekul yang berupa uap dengan kehilangan satu elektron dan terbentuk ion molekul bermuatan positif, karena molekul senyawa organik mempunyai
elektron berjumlah genap maka proses pelepasan satu elektron menghasilkan ion radikal.
2.5.2.3 Tabung Analisis
Tabung yang digunakan adalah tabung yang dihampakan, berbentuk lengkung tempat melayangnya berkas ion dari sumber ion ke pengumpul.
2.5.2.4 Pengumpul Ion dan Penguat
Pengumpul terdiri dari satu celah atau lebih serta silinder Faraday. Berkas ion membentur tegak lurus pada plat pengumpul dan isyarat yang timbul
diperkuat dengan pelipat ganda elektron.
2.5.2.5 Pencatat
Spektrum massa biasanya dibuat dari massa rendah ke massa tinggi. Pencatat yang banyak digunakan mempunyai 3-6 galvanometer yang mencatat
secara bersama-sama. Galvanometer menyimpang jika ada ion yang menabrak lempeng pengumpul, berkas sinar ultraviolet dapat menimbulkan berbagai puncak
pada kertas pencatat yang peka terhadap sinar ultraviolet. Cara penyajian yan lebih jelas dari puncak-puncak utama dapat diperoleh dengan membuat harga mz
terhadap kelimpahan relatif Silverstein, Bassler Morril, 1986.
2.5.3 Spektrofotometer Infra Merah
Apabila radiasi Inframerah telah mengenai molekul organik, frekuensi tertentu yang energinya sesuai dengan frekuensi energi vibrasi dan rotasi
atomgugus atom dalam molekul, akan diabsorbsi dan digunakan untuk eksitasi pada tingkat energi vibrasi dan rotasi khas dari molekul. Spektrum absorbsi
Universitas Sumatera Utara
radiasi yang terbentuk, khas untuk molekul senyawa organik yang bersangkutan dan dapat digunakan untuk analisis kuantitatif, sedangkan absorban pada
frekuensi khas tertentu sebanding dengan banyaknya molekul yang mengabsorbsi radiasi dan dapat digunakan untuk analisis kuantitatif.
Identifikasi senyawa yang tidak diketahui dengan mengkaji spektrum inframerah dapat dilakukan apabila menggunakan suatu sistem identifikasi yang
telah dikembangkan oleh berbagai laboratorium atau perusahaan swasta. Salah satu sistem yang telah digunakan secara luas adalah Sadler yang memberikan
kode angka kepada setiap senyawa yang sudah dibuat spektrum inframerahnya. Bilangan kode yang signifikan adalah angka persepuluhan dibelakang bilangan
bulat panjang gelombang dalam μm. Misalnya, antara 2-3 μm terdapat puncak di 2,5 μm, kodenya adalah 5, dan seterusnya. Dengan demikian setiap spektrum
inframerah suatu senyawa mempunyai kode yang terdiri dari 16 angka, masing- masing antara nol dan sembilan. Ternyata bahwa tidak ada dua spektrum
inframerah yang mempunyai kode sama, kecuali untuk senyawa yang sama Satiadarma, K., 2004.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian ini meliputi penyiapan sampel, pemeriksaan karakteristik simplisia, isolasi, dan analisis komponen minyak atsiri buah
tumbuhan attarasa Litsea cubebe Pers. secara GC-MS dan Spektrofotometer IR.
3.1 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan adalah alat-alat gelas laboratorium, neraca kasar ohaus, neraca listrik Mettler toledo, seperangkat
alat stahl, seperangkat mikroskop binokuler, seperangkat alat destilasi uap Steam distillation, Gas Chromatograph-Mass GC-MS model Shimadzu QP 2010 S
dan Infra Red Spectrofotometer IR model Shimadzu FTIR-8201 PC.
3.2 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah buah segar dan buah kering tumbuhan attarasa Litsea cubeba Pers., Natrium sulfat anhidrat p.a
E. Merck, toluen p.a, kloralhidrat p.a, etanol 95 p.a, kloroform p.a, florglusin p.a, Iodium p.a, Sudan III p.a, dan air suling.
3.3 Penyiapan Sampel
Penyiapan sampel meliputi pengambilan sampel, identifikasi tumbuhan, dan pengolahan sampel.
3.3.1 Pengambilan Sampel
Pengumpulan sampel dilakukan secara purposif, tanpa membandingkan dengan tumbuhan yang sama dari daerah lain. Sampel diperoleh dari
Hutaginjang, Desa Hutabulu, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara