Sehingga dilakukan uji mikrobiologis kualitas air sumur penduduk di desa Lalang kec. Medan Sunggal dengan air pengolahan.
1.2 Permasalahan
Masih tingginya angka penyakit diare di kota Medan, diantaranya masyarakat yang tinggal di desa Lalang Kec. Medan Sunggal, kemungkinan sangat erat kaitannya
dengan kandungan bakteri E. .coli di dalam sumber air bersih. Namun demikian sampai saat ini belum diketahui secara pasti kandungan bakteri E. coli yang terdapat
di dalam air bersih tersebut.
1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas mikrobiologis air bersih di desa Lalang Kec. Medan Sunggal.
1.4 Hipotesis
Didapatkan perbedaan kualitas air sumur penduduk desa Lalang Kec. Medan Sunggal dengan air pengolahan pada PDAM Tirtanadi di Kota Medan.
1.5 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Sebagai bahan informasi bagi instansi terkait yang membutuhkan data tentang kandungan bakteri E. coli pada air sumur penduduk desa Lalang Kec. Medan
Sunggal. b.
Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi instansi terkait khususnya dinas kesehatan dalam mengatasi dan menanggulangi berkembangnya penyakit diare.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak ada satupun makhluk di dunia ini yang tidak membutuhkan air sel hidup misalnya, baik tumbuh-tumbuhan ataupun
hewan, sebagian besar yaitu 75 tubuh makhluk hidup tersusun oleh air. Kebutuhan air untuk keperluan sehari-hari berbeda untuk tiap tempat dan tingkat kehidupan, rata-
rata keperluan air perkapita adalah 60 liter Widianti Ristianti, 2004. Sejalan dengan kemajuan dan peningkatan taraf hidup, tidak bisa dihindarkan lagi adanya
peningkatan jumlah kebutuhan air, khususnya untuk keperluan rumah tangga, sehingga berbagai cara dan usaha telah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air
tersebut Suriawiria, 1996.
Melalui penyediaan air bersih baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya di suatu daerah, maka penyebaran penyakit menular dalam hal ini adalah penyakit perut
di harapkan bisa ditekan seminimal mungkin. Peningkatan kualitas air adalah dengan jalan mengadakan pengelolaan terhadap air yang akan diperlukan sebagai air minum.
Pengolahan yang dimaksud bisa dimulai dari yang sederhana sampai pengelolaan yang mahir atau lengkap. Peningkatan kuantitas air adalah merupakan syarat kedua
setelah kualitas Sutrisno, et. al. 1991.
2.2 Beberapa Standar Kualitas Air
Berbicara tentang standar air minum saat ini dikenal beberapa jenis standar kualitas air minum, baik bersifat nasional maupun internasional. Standar kualitas air minum bagi
negara Indonesia terdapat dalam peraturan menteri kesehatan RI No.
Universitas Sumatera Utara
01BIRHUKMAS 1 1975. Tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum Sutrisno, et. al. 1991.
a.Kualitas Fisik