BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagi manusia kebutuhan akan air sangat mutlak karena zat pembentuk tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air, yaitu sekitar 73 dari bagian tubuh. Dalam
mempertahankan hidupnya manusia berusaha mengadakan air yang cukup, namun dalam hal ini air yang digunakan tidak sesuai dengan syarat kesehatan karena sering
ditemukan air tersebut mengandung bibit penyakit atau zat tertentu yang dapat menimbulkan penyakit Sjafaraenan Budji, 1993.
Terjadinya pencemaran pada suatu lingkungan cenderung menyebabkan terjadinya perubahan kondisi fisik, kimia dan biologis pada air. Pencemaran tersebut
akan dapat menimbulkan eutrofikasi pada organisme pembusuk, seperti bakteri. Tingginya proses pembusukan akan meningkatkan atau naiknya keasaman pH,
temperatur, kelembaban pada lingkungan tersebut Arlen, 1995. Menurut Slamet 1996 menjelaskan bahwa naiknya temperatur, kelembaban dan pH pada suatu
lingkungan menyebabkan mudahnya terjadinya perkembangbiakan bakteri patogen.
Bakteri coli merupakan bakteri yang komensal di dalam gastrointestinal. Tinja penderita menyebarkan bakteri dan mencemari air minum dan makanan yang
dimakan, selain itu terdapat di udara dalam bentuk debu, tercemarnya air oleh E. coli merupakan petunjuk dari tercemarnya air akibat tinja manusia atau feses hewan.
Gangguan kesehatan yang ditimbulkannya seperti diare, muntah-muntah dan mual Sitepoe, 1997. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan 2007 diketahui
bahwa kota Medan masih memiliki angka penderita diare yang tinggi yaitu sebanyak 41. 399 kasus diare yang terdapat pada 21 kecamatan, diantaranya kecamatan
Belawan, Medan Sunggal dan Medan Baru. Menurut Suriawiria 1996, jumlah E. coli di dalam air bersih akan menyebabkan diare bagi masyarakat yang mengkonsumsinya.
Universitas Sumatera Utara
Sehingga dilakukan uji mikrobiologis kualitas air sumur penduduk di desa Lalang kec. Medan Sunggal dengan air pengolahan.
1.2 Permasalahan
Masih tingginya angka penyakit diare di kota Medan, diantaranya masyarakat yang tinggal di desa Lalang Kec. Medan Sunggal, kemungkinan sangat erat kaitannya
dengan kandungan bakteri E. .coli di dalam sumber air bersih. Namun demikian sampai saat ini belum diketahui secara pasti kandungan bakteri E. coli yang terdapat
di dalam air bersih tersebut.
1.3 Tujuan