Seminar Nasional Konservasi Biodiversitas di Sub-Regional Sumatera Bagian Selatan, Palembang 14-15 Januari 2015 | 58
DPRD, dewan adat, perusahaan, LSM, media massa dan masyarakat sangat diperlukan. Sinergitas kepentingan, tugas dan fungsi masing-masing pihak menjadi penentu
keberhasilan dalam pelaksanaan terobosan ini. Penguatan kolaborasi antar pemangku kepentingan dapat berupa dukungan kebijakan terkait pengelolaan kawasan konservasi,
kesepakatanMoU dengan instansi teknis konservasi, pembentukkan kelompok kerja yang dilegalkan melalui SK Bupati, pembentukkan kelompok-kelompok peduli lingkungan,
KPHK dan KPHL, maupun dukungan melalui integrasi rencana pelaksanaan program 5 tahun dan rencana operasional tahunan.
6.1.2. Status sumberdaya
Pengelolaan kawasan konservasi membutuhkan ketersediaan sumber daya manusia dan dana. Saat ini, jumlah maupun kapasitas pelaku maupun kelembagaan pengelolaan
kawasan konservasi dan kawasan lindung di Sumatera bagian Selatan masih sangat terbatas. Biasanya hanya 1 sampai 2 orang di desa yang peduli dan mengerti konservasi.
Sehingga dibutuhkan peningkatan jumlah maupun kemampuan dalam mengelola kawasan konservasi. Penguatan kelembagaan konservasi dapat diwujudkan melalui
penguatan kapasitas manusia dan ketersediaan dana yang mencukupi. Untuk itu, perlu diupayakan berbagai program maupun kegiatan yang mampu mendukung tercapainya
peningkatan kapasitas manusia dan pendanaan. Penambahan keahlian tersebut didapatkan melalui pelatihan konservasi biodiversitas, pelatihan pemanfaatan lahan
garapan dengan menggunakan tanaman tumpang sari jangka pendek, menengah dan panjang, In-house training Survei Hidupan Satwaliar, pelatihan pengolahan dan analisis
data survey hidupan liar, pendidikan dan pelatihandiklat inventarisasi, monitoring dan evaluasi keanekaragaman hayati, pelatihan kader konservasi, pemadaman kebakaran
dan pengamanan hutan, perbenihan dan kebun percobaan, dan melalui seminar dan FGD. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan di atas memerlukan dukungan pendanaan yang
memadai. Peluang penambahan dana untuk konservasi keanekaragaman hayati dapat diupayakan melalui program pemerintah APBD, APBN, dan lembaga donator, pelatihan
dan pengenalan biodiversitas untuk masyarakat, program peningkatan ekonomi dan kepedulian terhadap lingkungan, identifikasi dan monitoring oleh masyarakat dan
program pendekatan ke masyarakat, dan keuangan internasional seperti GIZ, sekretariat Ramsar, sekretariat ESSFPFlyway partnership, dana hibah maupun dana Tanggung
Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social ResponsibilityCSR.
Seminar Nasional Konservasi Biodiversitas di Sub-Regional Sumatera Bagian Selatan, Palembang 14-15 Januari 2015 | 59
6.1.3. Status spesies