Perencanaan Penjaminan Mutu Pendidikan
Pengelolaan Penjaminan Mutu Pendidikan
29
Perencanaan penjaminan mutu pendidikan dapat dilihat dari aspek proses internal yang ada pada sekolah tersebut. Aspek proses
internal yang dikemukakan oleh Wijono 2000 menyebutkan sepuluh langkah proses perencanaan penjaminan mutu, yakni : 1
merencanakan QA, 2 menyusun standar-standar dan spesiikasi, 3 mengkomunikasikan pedoman-pedoman dan standar-standar,
4 monitoring mutu, 5 mengidentiikasi masalah dan menyeleksi peluang untuk peningkatan mutu, 6 menetapkan masalah-
operasionalnya, 7 memilih tim, 8 analisis masalah dan identiikasi penyebab masalah, 9 membuat solusi-solusi dan kegaiatan-kegiatan
peningkatan mutu, dan 10 melaksanakan dan mengevaluasi upaya- upaya peningkatan mutu. Kesepuluh langkah tersebut dijelaskan
secara rinci dibawah ini.
Langkah pertama adalah sekolah merencanakan QA planning for QA dengan menyiapkan organisasi dan menetapkan tim yang
bertanggung jawab melaksanakan QA, perencanaan dimulai dengan review prioritas mutu pendidikan yang ingin dicapai. Penetapan
prioritas ini dikarenakan hampir tidak mungkin sebuah sekolah dapat mewujudkan mutu maksimal pada semua aspek secara bersamaan.
Bahkan, jika perlu kegiatan QA diprioritaskan pada beberapa aspek pendidikan yang dianggap kritis.
Langkah kedua adalah sekolah menyusun standar-standar dan spesiikasi setting standards and speciications. Agar pelayanan
bermutu tinggi dan dapat diwujudkan secara konsisten, organisasi harus menjabarkan tujuan program-program dan sasarannya
kedalam prosedur operasional. Dalam arti luas, sekolah harus menetapkan standar yang berisi suatu pernyataan tentang mutu
yang diharapkan, serta harus menetapkan administrasi atau prosedur operasional standar standard operating procedure untuk mencapai
standar yang dimaksud.
30
Sitti Roskina Mas
Langkah ketiga adalah sekolah mengkomunikasikan pedoman- pedoman dan standar-standar comunicate standards kepada wali
murid dan stakeholder lain. Hal ini penting, agar mereka memahami, yakin, dan mendukung proses pencapaian standar mutu yang telah
ditetapkan.
Langkah keempat adalah monitoring. Monitoring adalah pengumpulan dan review data untuk menilai apakah standar mutu
yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum. Sebelum proses monitoring dimulai, terlebih dahulu sekolah harus menyusun
indikator-indikator pencapaian standar mutu. Indikator-indikator tersebut digunakan sebagai alat pengukur dan pengumpulan
review data. Selain itu indikator tersebut juga digunakan untuk mengidentiikasi masalah-masalah yang sedang terjadi atau masalah
yang akan terjadi. Dengan monitoring mutu, kepala sekolah sebagai manajer dapat mengetahui apakah kegiatan dan layanan pendidikan
selama ini telah mengikuti standar prosedur operasional, dan memenuhi standar mutu yang diharapkan.
Langkah kelima adalah mengindentifikasi masalah dan menyeleksi peluang untuk peningkatan mutu. Upaya peningkatan
mutu pendidikan dimulai dengan mengidentiikasi masalah dan mencari peluang untuk peningkatan mutu yang dapat dilakukan oleh
kepala sekolah dengan beberapa cara, diantaranya dengan observasi, interview, review catatan wali kelas, dan brainstorming.
Langkah keenam adalah menetapkan masalah operasional. Menetapkan masalah operasionalnya bertujuan untuk menyatakan
masalah dan mendeinisikan masalah dengan jelas. Masalah yang jelas akan membantu upaya-upaya pemecahan masalahnya. Ada
lima pertanyaan pokok yang diajukan untuk pemecahan masalah yaitu 1 apa masalahnya, 2 bagaimana mengetahui masalahnya,
3 apa akibatnya, 4 berapa lama terjadinya masalah tersebut, dan 5 bagaimana menemukan solusi masalah tersebut?
Pengelolaan Penjaminan Mutu Pendidikan
31
Langkah ketujuh adalah memilih tim dengan mengidentiikasi siapa yang seharusnya bekerja. Masalah yang telah ditetapkan
kemudian dibentuk tim untuk menganalisis masalah, membuat rencana perbaikan, melaksanakan, dan mengevaluasi usaha-usaha
peningkatan. Tim juga ditugaskan untuk menghitung apa saja yang dibutuhkan input, sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat dalam penyelesaian masalah.
Langkah kedelapan adalah menganalisis masalah dan mengidentiikasi penyebab masalah. Pada tahap ini tim atau individu
yang telah ditetapkan menganalisis dan mempelajari masalah untuk megidentiikasi penyebabnya. Ada dua tujuan menganalisis
dan mengidentiikasi penyebab masalah yakni tim atau individu lebih memahami masalah dengan jelas, dan menghindarkan dari
pengambilan keputusan yang terlalu cepat. Analisis dan identiikasi masalah meliputi : 1 statemen masalah dan klariikasi masalah,
2 memahami sekitar proses permasalahan, 3 membuat hipotesa tentang penyebab masalah, dan 4 tes hipotesa dan menetapkan
penyebab utama.
Langkah kesembilan adalah membuat solusi-solusi dan kegiatan-kegiatan untuk peningkatan mutu. Sasaran dari langkah
ini adalah menetapkan suatu solusi yang dapat memecahkan masalah. Solusi yang telah ditentukan terkadang gagal dan tidak
memecahkan masalah, karena tidak hati-hati dalam berpikir sebelum melaksanakannya. Untuk menemukan solusi yang terbaik, perlu
diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: 1 memilih dan mendesain semua solusi, 2 datar semua solusi potensial, 3 seleksi
kriteria untuk menetapkan solusi terbaik, 4 memilih solusi untuk menyelesaikan masalahpeningkatan mutu, dan 5 ungkapkan solusi
secara praktis dan mudah dilaksanakan.
Langkah kesepuluh adalah melaksanakan dan mengevaluasi upaya-upaya peningkatan mutu. Untuk mendapatkan solusi yang
32
Sitti Roskina Mas
baik, maka perlu direncanakan secara cermat dalam monitoringnya. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah siklus yang
biasanya dikenal dengan PDCA Plan, Do, Check, Action. Dalam penjaminan mutu model PDCA akan menghasilkan falsafah kaizen
pengembangan berkelanjutan continuous improvement mutu pendidikan Imai, 1991. Model ini akan memberikan petunjuk
bahwa setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam sistem penjaminan mutu harus direncanakan, diujicobakan, dievaluasi dan
diterapkan dengan sungguh-sungguh setelah dilakukan perbaikan dari hasil proses evaluasi. Siklus PDCA sebagaimana gambar 2.3.
PLAN Management
Apa yang akan dikerjakan dan
bagaimana mengerjakan
Check inspector Apakah sesuatu
berjalan menurut rencana
Do WorkerKerjakan
yang sudah direncanakan
Action management
Bagaimana pengembangan
yang akan datang
Gambar 2.3. Siklus PDCA