Pengeluaran Partai Pengendalian Keuangan Partai dalam
70
Pengendalian Keuangan Partai Politik
dana kampanye Pemilu 2004.
31
2. Untuk menjamin transparansi penerimaan dan pengeluaran partai
politik disclosure regulations, dalam laporan harus jelas disebutkan: a Identitas lengkap setiap sumber penerimaan: Nama, Tempat
dan Tanggal Lahir, Alamat Tempat Tinggal, Nomor Telepon RumahTelpon Seluler, Pekerjaan, Kedudukan dalam Pekerjaan,
Alamat Tempat Pekerjaan, dan Nomor Telepon Kantor. b Jumlah dari setiap jenis dan bentuk sumbangan uang, barang,
jasa, potongan harga, pinjaman, hadiah. c Rincian program pengeluaran
d Jumlah setiap jenis dan bentuk pengeluaran. Ketentuan ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan kelima, yaitu
pemberdayaan pemilih dari segi penyediaan informasi, dan tujuan kedelapan, yaitu mendapatkan kepercayaan publik melalui
transparansi.
3. Pihak ketiga organisasi, forum, perkumpulan, kelompok, partai politik, ataupun individu yang melakukan kegiatan kampanye
untuk mendukung atau menentang P4 tertentu atau pasangan calon tertentu tetapi tidak terdaftar sebagai bagian dari Pelaksana
Kampanye P4 atau Pasangan Calon tertentu, wajib melaporkan seluruh penerimaan dan pengeluaran kegiatan kampanyenya
kepada KPU. Yang wajib dilaporkan tidak saja sumber dan jumlah penerimaan dan jenis dan jumlah pengeluaran tetapi juga identitas
dan tujuan pembentukan organisasiperkumpulanyayasanforum
31 Komisi Pemilihan Umum, Petunjuk Pelaksanaan Tata Administrasi Keuangan Partai
Politik dan Peserta Pemilu, Seri Publikasi Nomor 14.1 Tahun 2003; Komisi Pemilihan Umum, Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan Partai Politik, Seri Publikasi Nomor 14.2 Tahun 2003;
Komisi Pemilihan Umum, Pedoman Pelaporan dan Kampanye Peserta Pemilu, Seri Publikasi Nomor 14.3 Tahun 2003; Komisi Pemilihan Umum, Suplemen Pedoman Sistem Akuntansi
Keuangan Partai Politik: Simulasi Penyusunan Laporan Keuangan Partai Politik, Seri Publikasi Nomor 14.4 Tahun 2003; Komisi Pemilihan Umum, Suplemen Pedoman Pelaporan
Dana Kampanye Peserta Pemilu: Simulasi Penyusunan Laporan Dana Kampanye Peserta Pemilu, Seri Publikasi Nomor 14.5 Tahun 2003.
71
tersebut. Setelah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik, laporan pihak ketiga ini diumumkan kepada publik bersama-sama dengan
Laporan Peserta Pemilu lainnya. Pihak ketiga ini memiliki dua pilihan: menjadi bagian dari Pelaksana Kampanye Peserta Pemilu
tertentu kalau tidak bersedia membuat Laporan tersendiri, atau, menyusun Laporan tersendiri terpisah dari Peserta Pemilu tertentu.
Ketentuan ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan pertama, kedua, dan kedelapan. Ketentuan seperti ini belum pernah diadopsi dalam
UU Pemilu Indonesia.
4. Kewajiban Partai Politik Peserta Pemilu:
a Pada setiap akhir tahun, setiap pengurus partai politik tingkat nasional dan pengurus partai politik tingkat daerah gabungan
provinsi dan kabupatenkota wajib menyerahkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Partai kepada Kantor Akuntan
Publik yang ditetapkan oleh KPU. Laporan tersebut disusun berdasarkan Peraturan tentang Pedoman Audit Keuangan
Partai Politik dan Format Laporan yang ditetapkan oleh KPU. Kepatuhan P4 terhadap ketentuan ini tidak diukur dari
penyerahan laporan ini tepat waktu, melainkan penyerahan laporan tersebut tepat waktu dan isinya sesuai dengan format
dan ketentuan yang ditetapkan.
b KPU menindaklanjuti Hasil Audit terhadap Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Partai tersebut, baik dengan
mengumumkannya kepada publik melalui website dan media massa maupun dengan melakukan penyelidikan
lebih lanjut bila ditemukan bukti awal penyimpangan dalam hasil audit tersebut. KPU juga dapat melakukan penyelidikan
lebih lanjut bila berdasarkan laporan lembaga pemantau pemilu yang mengkhususkan kegiatannya pada pemantauan
dana kampanye terdapat bukti awal penyimpangan. KPU meneruskan laporan tersebut kepada penegak hukum apabila
penyimpangan tersebut termasuk kategori pidana pemilu. KPU mengenakan sanksi sesuai dengan undang-undang
kalau penyimpangan tersebut termasuk kategori administrasi pemilu.