Institusi Pengawasan Regulasi PDRD oleh Masyarakat

70 11 Penagihan Penagihan retribusi adalah penagihan terhadap retribusi terutang yang tidak atau kurang dibayar setelah didahului dengan surat teguran. Yang dievaluasi terhadap penagihan adalah bagaimana prosedur tata cara penagihan yang diatur dalam raperda. 12 Penghapusan piutang retribusi yang kedaluwarsa Kedaluwarsa penagihan retribusi adalah jangka waktu kedaluwarsa penagihan retribusi. Kedaluwarsa penagihan retribusi sesuai dengan UU No.28 Tahun 2009 adalah dalam jangka waktu 3 tahun terhitung sejak saat terutangnya retribusi. Yang dievaluasi terhadap penghapusan piutang retribusi yang kedaluwarsa adalah jangka waktu penagihan retribusi menjadi kedaluwarsa, kedaluwarsa penagihan retribusi tertangguh, serta bagaimana cara penghapusan piutang retribusi yang sudah kedaluwarsa. 13 Tanggal mulai berlakunya Yang dievaluasi terhadap tanggal mulai berlakunya adalah kapan diberlakukannya raperda tersebut setelah ditetapkan, apakah diberlakukan setelah diundangkan atau diberlakukan untuk jangka waktu kedepan. Tanggal berlakunya Perda retribusi tidak boleh berlaku surut, karena bertentangan dengan UU No.28 Tahun 2009.

B. Institusi Pengawasan Regulasi PDRD oleh Masyarakat

Institusi pengawasan regulasi PDRD, selain dilakukan oleh Pemerintah juga dapat dilakukan oleh masyarakat dalam bentuk non formal, seperti oleh KADIN, KPPOD atau institusi lainnya selain Pemerintah. Pengawasan disini dilakukan dalam rangka check and balance terkait : a. Perda PDRD yang sudah ditetapkan dengan implementasinya dilapangan. 71 Terhadap Perda PDRD yang sudah ditetapkan, terkadang implementasinya dilapangan terdapat ketidaksesuaian, misalnya tarif yang dikenakan kepada orang pribadi atau Badan lebih besar dari yang ditetapkan dalam Perda, ada pungutan retribusi yang struktur tarifnya tidak diatur dalam Perda, atau penerimaan PDRD yang tidak disetor ke Kas Daerah. b. Muatan muatan yang diatur dalam Perda PDRD disesuaikan dengan ketentuan yang diatur dalam UU No.28 Tahun 2009, kepentingan umum dan peraturan perundang undangan yang lebih tinggi Masyarakat atau institusi pengawasan lainnya diluar pemerintah juga dapat melakukan pengawasan terkait Perda PDRD yang sudah ditetapkan, Pengawasan ini dilakukan terkait kesesuain muatan atau materi yang diatur dalam Perda dengan yang ditetapkan dalam UU No.28 Tahun 2009, tidak bertentangan dengan kepentingan umum atau tidak bertentangan dengan peraturan perundang undangan yang lebih tinggi, misalnya peraturan sektoralnya untuk pemungutan retribusi. c. Pemungutan PDRD terhadap Perda PDRD yang sudah dibatalkan Dengan berlakunya UU No.28 Tahun 2009, maka Perda PDRD yang nomenklaturnya tidak sesuai dengan nomenklatur yang ditetapkan dalam UU No.28 Tahun 2009, masih tetap berlaku selama 1 satu tahun sejak UU No.28 Tahun 2009 diberlakukan 1 Januari 2010, artinya Perda PDRD tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2010. Sedangkan Perda PDRD yang nomenklaturnya sesuai dengan yang ditetapkan dalam UU No.28 Tahun 2009, masih berlaku selama 2 dua tahun sejak UU No.28 Tahun 2009 diberlakukan, artinya Perda PDRD tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2011. Setelah jangka waktu tersebut, maka Perda PDRD tersebut batal dengan sendirinya. Namun demikian masih ada juga Daerah yang melakukan pemungutan berdasarkan Perda PDRD yang sudah dibatalkan, terutama untuk Perda retribusi walaupun Perda tersebut masa transisinya sudah habis. 72 d. Pungutan yang tidak ada dasar hukumnya Perda Dalam Pasal 95 dan Pasal 156 UU No.28 Tahun 2009 disebutkan bahwa pajak atau retribusi ditetapkan dengan Perda, artinya pemungutan pajak atau retribusi harus ada dasar hukumnya, yaitu Perda PDRD. Namun demikian ada beberapa Daerah yang melakukan pemungutan yang tidak ada dasar hukumnya, misalnya pemungutan check point untuk mobil yang akan masuk atau keluar Daerah atau pungutan sumbangan pihak ketiga.

C. Sanksi Terhadap Pelanggaran Ketentuan di Bidang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah