Hasil Evaluasi Perda Provinsi

77

BAB V HASIL EVALUASI

A. Hasil Evaluasi Perda Provinsi

Pada dasarnya hasil evaluasi reperda PDRD dituangkan dalam format yang baku yang ditetapkan berdasarkan SOP pada Direktorat PDRD, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. Namun dalam penyusunan laporan ini, penulis hanya mengambil contoh hasil evaluasi raperda PDRD Propinsi untuk daerah tertentu. Hasil evaluasi raperda PDRD Propinsi berdasarkan UU No.28 tahun 2009 yang dijadikan sample adalah hasil evaluasi raperda PDRD Propinsi wilayah Sulawesi, Maluku dan Maluku Utara, sebagaimana dalam tabel berikut : Tabel X Tabel Evaluasi Raperda PDRD Provinsi Wilayah Sulawesi, Maluku dan Maluku Utara Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa 1 satu Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri dibuat untuk 1 satu raperda PDRD Provinsi. Dari tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa dari 7 Keputusan Menteri Dalam Negeri terkait evaluasi raperda PDRD Provinsi, hasilnya semua raperda tersebut direvisi, artinya sebelum ditetapkan menjadi Perda PDRD, raperda tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu oleh DPRD Provinsi bersama dengan Gubernur sesuai dengan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri berkoordinasi dengan Menteri Keuangan, baru ditetapkan menjadi Perda PDRD. Dengan berlakunya UU No.28 Tahun 2009, belum ada Perda PDRD Provinsi yang sudah ditetapkan dibatalkan. Hal ini karena mekanisme pengawasan terkait regulasi PDRD berdasarkan UU No.28 Tahun 2009 bersifat preventif dan korektif No. Wilayah Jumlah Keputusan Mendagri Jumlah Raperda Direvisi Ditolak 1 Sulawesi 5 5 5 - 2 Maluku dan Malut 2 2 2 - 78 artinya muatan muatan yang diatur dalam raperda PDRD dievaluasi terlebih dahulu sebelum ditetapkan menjadi Perda, sehingga begitu ditetapkan menjadi Perda, muatan muatan yang diatur dalam Perda PDRD sudah sesuai dengan ketentuan UU No.28 Tahun 2009, kepentingan umum dan peraturan perundang undangan yang lebih tinggi. Berbeda dengan mekanisme pengawasan regulasi PDRD berdasarkan Undang Undang PDRD sebelumnya yang bersifat represif, artinya muatan muatan yang diatur dalam perda dievaluasi setelah ditetapkan, sehingga banyak Perda PDRD yang sudah ditetapkan dibatalkan, karena tidak sesuai dengan ketentuan UU No.34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas UU No.18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, bertentangan dengan peraturan pelaksanaan UU No.34 tahun 2000, tidak sesuai dengan kepentingan umum dan bertentangan dengan peraturan perundang undangan yang lebih tinggi..

B. Hasil Evaluasi Perda KabKota