Populasi dan Sampel Instrumen Penelitian

51 Awaliyah Dahlani, 2016 PENGARUH STRATEGI RAP READ – ASK – PARAPHRASE DAN STRATEGI KWL KNOW – WANT TO KNOW – LEARNED TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pada penelitian ini akan ada dua kelompok yang akan dilibatkan. Kelompok pertama yaitu kelompok yang memperoleh perlakuan penerapan strategi RAP � , dan kelompok kedua yaitu kelompok yang memperoleh perlakuan penerapan strategi KWL � sebagai kelompok eksperimen. Pola rancangan desain ini digambarkan sebagai berikut : Kelompok Eksperimen 1 : � � � ------------------- Kelompok Eksperimen 2 : � � � Cohen, 2007. hlm.278 Keterangan : � : Prates kemampuan membaca pemahaman siswa di kelompok eksperimen 1 � : Postes kemampuan membaca pemahaman siswa di kelompok eksperimen 1 � : Prates kemampuan membaca pemahaman siswa di kelompok eksperimen 2 � : Postes kemampuan membaca pemahaman siswa di kelompok eksperimen 2 � : Pembelajaran membaca pemahaman menggunakan strategi RAP � : Pembelajaran membaca pemahaman menggunakan strategi KWL --- : Subjek tidak dikelompokkan secara acak

B. Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Cirayun, yang terletak di Jln. Wado – Kirisik Km. 08, Desa Banjarsari, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang. Alasan pemilihan sekolah ini adalah letaknya yang tidak jauh dari tempat tinggal peneliti, sehingga akan memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian, selain itu, sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian yang serupa dengan penelitian ini, dan tidak memiliki kualifikasi kelas unggul atau kelas biasa, semua siswa dibagi-bagi secara merata berdasarkan jumlah maupun kemampuan akademiknya. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua siswa kelas IV di SD Negeri Cirayun yang berjumlah 49 siswa. Populasi tersebut langsung dijadikan sampel. Teknik ini disebut teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono 2011, hlm.124 sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IVA dengan jumlah 52 Awaliyah Dahlani, 2016 PENGARUH STRATEGI RAP READ – ASK – PARAPHRASE DAN STRATEGI KWL KNOW – WANT TO KNOW – LEARNED TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu siswa 25 orang, dan siswa kelas IVB dengan jumlah siswa 24 orang. Kelas IVA diberikan perlakuan pembelajaran membaca dengan menggunakan strategi RAP Read – Ask – Paraphrase, sedangkan kelas IVB diberi perlakuan pembelajaran membaca dengan menggunakan strategi KWL Know – Want to know – Learned.

C. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto 2007, hlm. 101, instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti di dalam menggunakan metode pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lebih lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menyusun dan menyiapkan instrumen untuk menjawab pertanyaan penelitian, yaitu instrumen tes membaca pemahaman dan observasi. Berikut uraian instrumen tersebut secara rinci: 1. Tes Membaca Pemahaman Instrumen ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami wacana yang meliputi kemampuan menjawab pertanyaan terkait wacana yang dibaca, kemampuan menentukan kalimat utama setiap paragraf, dan kemampuan meringkas isi wacana. Tes kemampuan menjawab pertanyaan berbentuk uraian berjumlah 5 soal untuk prates dan 5 soal untuk pascates. Tes kemampuan menemukan kalimat utama dalam setiap paragraf berbentuk uraian dengan jumlah 5 soal untuk prates dan 5 soal untuk pascates. Sedangkan tes kemampuan membuat ringkasan isi bacaan berbentuk uraian dengan jumlah 1 soal untuk prates dan 1 soal untuk pascates dengan 4 indikator penilaian. Skor ideal untuk prates dan pascates adalah 56 dan dikonversikan dengan nilai 100 untuk masing-masing wacana. Wacana yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah wacana berjenis ekspositori, alasan pemilihan jenis wacana ini adalah karena kesesuaiannya dengan strategi membaca yang diteliti. Wacana yang digunakan berjumlah tujuh buah wacana yang berjudul : 1 Daur Air dan Bencana 53 Awaliyah Dahlani, 2016 PENGARUH STRATEGI RAP READ – ASK – PARAPHRASE DAN STRATEGI KWL KNOW – WANT TO KNOW – LEARNED TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kekeringan, 2 Menjaga Kebersihan Tubuh Kita, 3 Demam Berdarah, 4 Akibat Menangkap Ikan dengan Cara Merusak, 5 Pencernaan Makanan di Lambung, 6 Meningkatkan Produksi Pertanian, dan 7 Pemanfaatan Barang Bekas. Untuk wacana berjudul “Daur Air dan Bencana Kekeringan” digunakan sebagai instrumen prates, sedangkan wacana yang berjudul “Pemanfaatan Barang Bekas” digunakan sebagai instrumen pascates. Penentuan jenis soal yang digunakan dalam prates dan pascates, mengacu kepada apa yang dikemukakan oleh Caldwell Leslie 2010 yang menyatakan bahwa penggunaan pertanyaan penilaian membaca pemahaman individu adalah berdasarkan sistem yang pengklasifikasiannya bersumber dari pengetahuan yang diukur. Sebuah contoh permulaan adalah Taksonomi Bloom, yang terdiri dari enam kategori belajar, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Pada tingkatan yang lebih sederhana, isi pertanyaan membaca pemahaman secara umum dikategorikan sebagai literal atau pertanyaan eksplisit, dan inferensial atau pertanyaan imsplisit. Pertanyaan eksplisit adalah pertanyaan yang jawabannya secara langsung dinyatakan di dalam teks, sedangkan pertanyaan implisit harus dijawab dengan mengkombinasikan informasi dari berbagai sisi dalam teks, atau dengan menggunakan informasi sebelumnya dengan informasi dalam teks. Berdasarkan penjelasan di atas, jenis instrumen membaca pemahaman yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas pertanyaan literal dan pertanyaan inferensial. Pertanyaan literal adalah pertanyaan yang jawabannya secara langsung dinyatakan dalam wacana, sedangkan pertanyaan inferensial adalah pertanyaan yang jawabannya tidak secara langsung dinyatakan dalam wacana, jenis pertanyaan ini menuntut pembaca untuk mengkombinasikan informasi dari wacana atau dengan menggunakan pengetahuan sebelumnya tentang informasi yang ada dalam wacana. 54 Awaliyah Dahlani, 2016 PENGARUH STRATEGI RAP READ – ASK – PARAPHRASE DAN STRATEGI KWL KNOW – WANT TO KNOW – LEARNED TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Instrumen dalam penelitian ini akan mengacu kepada pedoman tes sebagai berikut : Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Membaca Pemahaman No Variabel Indikator Bagian Soal No Soal Jenis Soal 1. Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Sekolah Dasar Kelas IV Siswa mampu menjawab pertanyaan terkait wacana dengan benar. A 1 Literal 2 Literal 3 Literal 4 Literal 5 Inferensial Siswa mampu menemukan kalimat utama pada setiap paragraf dengan benar. B 1 Literal 2 Literal 3 Literal 4 Literal 5 Literal Siswa mampu meringkas isi wacana dengan benar. C 1 Inferensial Kriteria penilaian untuk kemampuan membaca pemahaman dengan indikator kemampuan menjawab pertanyaan terkait wacana dan menentukan kalimat utama pada setiap paragraf yang akan digunakan berpedoman pada kriteria penilaian tes esei yang dikembangkan oleh Soenardi Djiwandono 2008, hlm. 61, kemudian diadaptasi seperti yang disajikan pada tabel berikut: Tabel 3. 2 Rubrik Penilaian Jawaban Pertanyaan Terkait Wacana dan Menentukan Kalimat Utama Pada Setiap Paragraf Aspek yang Dinilai Kriteria dan Penskoran Baik Sekali skor 4 Baik skor 3 Sedang skor 2 Kurang skor 1 Kurang Sekali skor 0 Relevansi Jawaban Jawaban sepenuhny a sesuai dengan pertanyaan Sebagian besar jawaban sesuai dengan pertanyaan Sebagian jawaban sesuai dengan pertanyaan Sebagian kecil jawaban sesuai dengan pertanyaan Keseluruha n jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan tidak dijawab 55 Awaliyah Dahlani, 2016 PENGARUH STRATEGI RAP READ – ASK – PARAPHRASE DAN STRATEGI KWL KNOW – WANT TO KNOW – LEARNED TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kriteria penilaian untuk kemampuan membaca pemahaman dengan indikator kemampuan meringkas isi wacana yang akan digunakan berpedoman pada rubrik penilaian membuat sinopsis yang dikembangkan oleh Nurgiyantoro 2013, hlm. 480 kemudian diadaptasi seperti yang disajikan pada tabel berikut : Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Membuat Ringkasan Wacana Secara Tertulis Aspek yang Dinilai Kriteria dan Penskoran Baik Sekali skor 4 Baik skor 3 Sedang skor 2 Kurang skor 1 Kurang Sekali skor 0 Kesesuaia n dengan isi wacana Keseluruha n isi ringkasan sesuai dengan wacana aslinya Sebagian besar isi ringkasan sesuai dengan wacana aslinya Sebagian isi ringkasan sesuai dengan wacana aslinya Sebagian kecil isi ringkasan sesuai dengan wacana aslinya Keseluruha n isi ringkasan tidak sesuai dengan wacana aslinya tidak dijawab Ketepatan pengemba ngan alur Alur organisasi kalimat sangat jelas dan tepat Sebagian besar kalimat pada ringkasan terstruktur dengan tepat Sebagian kalimat pada ringkasan terstruktur dengan tepat Sebagian kecil kalimat pada ringkasan terstruktur dengan tepat Keseluruha n kalimat pada ringkasan tidak terstruktur dengan tepat tidak dijawab Ketepatan kata dan kalimat Keseluruha n isi ringkasan menggunak an katakalimat yang tepat Sebagian besar isi ringkasan mengguna kan katakalim at yang tepat Sebagian isi ringkasan mengguna kan katakalim at yang tepat Sebagian kecil isi ringkasan menggunak an katakalimat yang tepat Keseluruha n isi ringkasan tidak katakalimat yang tepat tidak dijawab Gaya penuturan Keseluruha n penuturan isi ringkasan mudah Sebagian besar penuturan isi ringkasan Sebagian penuturan isi ringkasan mudah Sebagian kecil penuturan isi ringkasan Keseluruha n penuturan isi ringkasan sulit 56 Awaliyah Dahlani, 2016 PENGARUH STRATEGI RAP READ – ASK – PARAPHRASE DAN STRATEGI KWL KNOW – WANT TO KNOW – LEARNED TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dipahami dan dimaknai mudah dipahami dan dimaknai dipahami dan dimaknai mudah dipahami dan dimaknai dipahami dan dimaknai tidak dijawab Sebelum tes kemampuan membaca pemahaman digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas instrumen. Pengujian bertujuan untuk melihat tingkat keandalan atau kesahihan ketepatan suatu alat ukur. Menurut Sugiyono 2011, hlm.173 suatu instrumen dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas instrumen diketahui dari hasil pemikiran, dari hasil tersebut akan diperoleh validitas teoritik. Validitas teoritik adalah validitas alat evaluasi yang dilakukan berdasarkan pertimbangan teoritik atau logika Suherman, 2001. Pertimbangan terhadap soal tes kemampuan membaca pemahaman yang berkenaan dengan validitas isi dan validitas muka diberikan oleh ahli. Cara menyelelidiki validitas isi alat ukur bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan menggunakan pendapat suatu ‘panel’ yang terdiri dari ahli – ahli dalam bidang bahasa dan ahli – ahli dalam bidang pengukuran Wahyuni Ibrahim, 2014, hlm. 13. Validitas isi dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah di ajarkan, apakah soal pada instrumen penelitian sudah sesuai atau tidak dengan indikator. Validitas muka adalah validitas bentuk awal atau validitas tampilan, yaitu keabsahan suatu kalimat atau kata – kata dalam soal sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan tafsiran lain Suherman, 2001. Jadi, suatu tes dikatakan memiliki validitas muka yang baik apabila tes tersebut mudah dipahami maksudnya sehingga siswa tidak mengalami kesulitan ketika menjawab soal. 2. Observasi Observasi adalah suatu instrumen evaluasi nontes. Teknik observasi dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan langsung di lapangan untuk memperoleh gambaran mengenai sikap dan kepribadian siswa SD kelas IV dan 57 Awaliyah Dahlani, 2016 PENGARUH STRATEGI RAP READ – ASK – PARAPHRASE DAN STRATEGI KWL KNOW – WANT TO KNOW – LEARNED TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu guru dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia terutama pembelajaran membaca di kelas IV di SDN Cirayun, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang tahun ajaran 20152016. Dalam lembar observasi, hal yang akan diamati adalah sikap dan kepribadian siswa dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran membaca dengan strategi RAP dan KWL. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, serta gejala-gejala yang terjadi terhadap objek yang diobservasi Sugiyono, 2009, hlm.203. Lembar observasi ini diisi ketika pembelajaran sedang berlangsung. Adapun kisi-kisi penilaian terhadap objek yang diobservasi adalah sebagai berikut : Tabel 3.4 Kisi-kisi Penilaian Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Strategi RAP No. Indikator yang Dinilai SB B C K SK 1. Melaksanakan instruksi guru ketika pembukaan pembelajaran. 2. Memperhatikan penjelasan guru. 3. Aktif bertanya kepada guru jika ada yang belum dipahami. 4. Memberikan pendapat atas pertanyaan guru. 5. Menerapkan strategi RAP dalam memahami wacana yang diberikan oleh guru. 6. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 7. Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. 8. Membuat kesimpulan di akhir pembelajaran. 9. Memberikan refleksi terhadap pembelajaran. 10. Melakukan instruksi guru ketika penutupan pembelajaran. 58 Awaliyah Dahlani, 2016 PENGARUH STRATEGI RAP READ – ASK – PARAPHRASE DAN STRATEGI KWL KNOW – WANT TO KNOW – LEARNED TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5 Kisi-kisi Penilaian Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Strategi KWL No. Indikator yang Dinilai SB B C K SK 1. Melaksanakan instruksi guru ketika pembukaan pembelajaran. 2. Memperhatikan penjelasan guru. 3. Aktif bertanya kepada guru jika ada yang belum dipahami. 4. Memberikan pendapat atas pertanyaan guru. 5. Menerapkan strategi KWL dalam memahami wacana yang diberikan oleh guru. 6. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 7. Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. 8. Membuat kesimpulan di akhir pembelajaran. 9. Memberikan refleksi terhadap pembelajaran. 10. Melakukan instruksi guru ketika penutupan pembelajaran. Tabel 3.6 Kisi-kisi Penilaian Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Strategi RAP No. Indikator yang Dinilai SB B C K SK 1. Membuka pelajaran mengucapkan salam, meminta siswa untuk berdo’a, mengabsen kehadiran siswa 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Memberikan apersepsi dan mengingatkan kembali materi yang dipelajari dipertemuan sebelumnya 4. Memotivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar 5. Menginformasikan materi yang akan dipelajari 6. Menjelaskan langkah-langkah penggunaan strategi RAP 59 Awaliyah Dahlani, 2016 PENGARUH STRATEGI RAP READ – ASK – PARAPHRASE DAN STRATEGI KWL KNOW – WANT TO KNOW – LEARNED TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7. Membimbing siswa belajar memahami bacaan dengan menggunakan strategi RAP No. Indikator yang Dinilai SB B C K SK 8. Menarik perhatian siswa pada materi pelajaran 9. Membimbing siswa supaya aktif bertanya dan memberikan komentar serta pendapat 10. Menghargai setiap pertanyaan, komentar, dan pendapat yang disampaikan siswa. 11. Memberikan lembar kegiatan siswa. 12. Membimbing siswa menyelesaikan tugas yang ada pada lembar kegiatan siswa. 13. Mengelola kelas 14. Kesesuaian kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dengan rencana pembelajaran sebelumnya. 15. Memberikan informasi materi pembelajaran yang akan dipelajari selanjutnya. 16. Membuat kesimpulan terhadap materi pembelajaran yang telah diberikan. 17. Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 18. Menyampaikan materi yang akan dibahas selanjutnya. 19. Kemampuan menutup pembelajaran meminta siswa untuk berdo’a Tabel 3.7 Kisi-kisi Penilaian Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Strategi KWL No. Indikator yang Dinilai SB B C K SK 1. Membuka pelajaran mengucapkan salam, meminta siswa untuk berdo’a, mengabsen kehadiran siswa 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Memberikan apersepsi dan mengingatkan kembali materi yang dipelajari dipertemuan sebelumnya 4. Memotivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar 5. Menginformasikan materi yang akan dipelajari 6. Menjelaskan langkah-langkah penggunaan strategi KWL. 60 Awaliyah Dahlani, 2016 PENGARUH STRATEGI RAP READ – ASK – PARAPHRASE DAN STRATEGI KWL KNOW – WANT TO KNOW – LEARNED TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7. Membimbing siswa belajar memahami bacaan dengan menggunakan strategi KWL. No. Indikator yang Dinilai SB B C K SK 8. Menarik perhatian siswa pada materi pelajaran 9. Membimbing siswa supaya aktif bertanya dan memberikan komentar serta pendapat 10. Menghargai setiap pertanyaan, komentar, dan pendapat yang disampaikan siswa. 11. Memberikan lembar kegiatan siswa. 12. Membimbing siswa menyelesaikan tugas yang ada pada lembar kegiatan siswa. 13. Mengelola kelas 14. Kesesuaian kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dengan rencana pembelajaran sebelumnya. 15. Memberikan informasi materi pembelajaran yang akan dipelajari selanjutnya. 16. Membuat kesimpulan terhadap materi pembelajaran yang telah diberikan. 17. Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 17. Menyampaikan materi yang akan dibahas selanjutnya. 18. Kemampuan menutup pembelajaran meminta siswa untuk berdo’a

D. Teknik Pengumpulan Data