Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

60 Awaliyah Dahlani, 2016 PENGARUH STRATEGI RAP READ – ASK – PARAPHRASE DAN STRATEGI KWL KNOW – WANT TO KNOW – LEARNED TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7. Membimbing siswa belajar memahami bacaan dengan menggunakan strategi KWL. No. Indikator yang Dinilai SB B C K SK 8. Menarik perhatian siswa pada materi pelajaran 9. Membimbing siswa supaya aktif bertanya dan memberikan komentar serta pendapat 10. Menghargai setiap pertanyaan, komentar, dan pendapat yang disampaikan siswa. 11. Memberikan lembar kegiatan siswa. 12. Membimbing siswa menyelesaikan tugas yang ada pada lembar kegiatan siswa. 13. Mengelola kelas 14. Kesesuaian kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dengan rencana pembelajaran sebelumnya. 15. Memberikan informasi materi pembelajaran yang akan dipelajari selanjutnya. 16. Membuat kesimpulan terhadap materi pembelajaran yang telah diberikan. 17. Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 17. Menyampaikan materi yang akan dibahas selanjutnya. 18. Kemampuan menutup pembelajaran meminta siswa untuk berdo’a

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dilakukan suatu teknik pengumpulan data. Data dalam penelitian ini akan dikumpulkan melalui tes kemampuan membaca pemahaman dengan menggunakan strategi RAP, KWL, dan lembar observasi. Data yang berkaitan dengan kemampuan membaca pemahaman siswa dikumpulkan melalui tes prates dan pascates data mengenai hasil observasi aktivitas siswa dikumpulkan melalui lembar observasi pada setiap pertemuan.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu secara kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh melalui analisis terhadap jawaban peserta didik pada tes 61 Awaliyah Dahlani, 2016 PENGARUH STRATEGI RAP READ – ASK – PARAPHRASE DAN STRATEGI KWL KNOW – WANT TO KNOW – LEARNED TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kemampuan membaca pemahaman. Sebelum data penelitian dianalisis dengan menggunakan SPSS 20, terlebih dahulu perlu dipersiapkan beberapa hal di bawah ini : 1. Memberi skor jawaban prates dan pascates siswa sesuai dengan alternatif jawaban dan rubrik penskoran yang digunakan. 2. Membuat tabel skor prates dan pascates siswa kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. 3. Menghitung data perbandingan pembelajaran membaca dengan menggunakan strategi RAP dan KWL terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa yang dianalisis dengan menggunakan uji statistik terhadap skor prates, pascates dan normalisasi gain. Untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa, peneliti menganalisis data hasil tes dengan normalisasi gain yang dihitung dengan menggunakan rumus gain ternomalisasi yang dikembangkan oleh Hake Meltzer, 2002, hlm. 3 yaitu : Gain ternormalisasi g = � − � � � � � − � � Kriteria normalisai gain menurut Hake adalah sebagai berikut : Tabel 3.8 Kriteria Gain Normalisasi Gain Kriteria g 0,70 Tinggi 0,30 g ≤ 0,70 Sedang g ≤ 0,30 Rendah 4. Menetapkan tingkat kesalahan atau taraf signifikasi yaitu 5 � = 0,05 . Sebelum dilakukan uji hipotesis, perlu dilakukan uji normalitas distribusi data dan uji homogenitas variansi data. Uraian uji normalitas distribusi data dan uji homogenitas variansi data adalah sebagai berikut : 62 Awaliyah Dahlani, 2016 PENGARUH STRATEGI RAP READ – ASK – PARAPHRASE DAN STRATEGI KWL KNOW – WANT TO KNOW – LEARNED TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Uji Normalitas Uji normalitas untuk skor prates, pascates, dan N-gain kemampuan membaca pemahaman cerpen bertujuan untuk mengetahui kenormalan distribusi data. Uji normalitas dilakukan pada skor prates, pascates, dan N-gain pada kelompok eksperimen 1 yang mendapatkan pembelajaran membaca menggunakan strategi RAP dan kelompok eksperimen 2 yang mendapatkan pembelajaran membaca menggunakan stategi KWL. Uji normalitas diperlukan untuk menentukan uji statistik apa yang akan digunakan pada analisis selanjutnya. Hipotesis yang diuji adalah: H : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. H 1 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Taraf signifikansinya yaitu 5 atau 0,05. Uji statistik yang akan digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria pengujiannya sebagai berikut : Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka H ditolak dan jika nilai signifikansi lebih dari atau sama dengan 0,05 maka H diterima. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas antara dua kelompok data dilakukan untuk mengetahui apakah varians kedua kelompok homogen atau tidak homogen. Pengujian ini dapat dilakukan jika data yang diuji berdistribusi normal. Hipotesis yang akan diuji adalah : H : Variansi antara kedua kelompok sampel sama. H 1 : Variansi antara kedua kelompok sampel tidak sama. Taraf signifikansi yang akan digunakan yaitu 5 atau α = 0,05. Pengujian homogenitas varians data skor prates, pascates, dan N-gain kemampuan membaca pemahaman menggunakan uji statistik Levene Levene Statistic. Kriteria pengujiannya sebagai berikut: Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka H ditolak dan jika nilai signifikansi lebih dari atau sama dengan 0,05 maka H diterima. 63 Awaliyah Dahlani, 2016 PENGARUH STRATEGI RAP READ – ASK – PARAPHRASE DAN STRATEGI KWL KNOW – WANT TO KNOW – LEARNED TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Uji Perbedaan Dua Rata – rata Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata mean secara signifikan antara kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan terhadap data skor hasil prates, pascates dan N-Gain. Hipotesis yang akan diuji untuk perbedaan dua rerata skor prates kemampuan membaca pemahaman adalah: H : Tidak terdapat perbedaan rerata skor prates kemampuan membaca pemahaman antara siswa yang mendapatkan pembelajaran membaca dengan menggunakan strategi RAP dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran membaca dengan menggunakan strategi KWL. H 1 : Terdapat perbedaan rerata skor prates kemampuan membaca pemahaman antara siswa yang mendapatkan pembelajaran membaca dengan menggunakan strategi RAP dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran membaca dengan menggunakan strategi KWL. Hipotesis yang akan diuji untuk perbedaan dua rerata skor pascates kemampuan membaca pemahaman adalah: H : Tidak terdapat perbedaan rerata skor postes kemampuan membaca pemahaman antara siswa yang mendapatkan pembelajaran membaca dengan menggunakan strategi RAP dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran membaca dengan menggunakan strategi KWL. H 1 : Terdapat perbedaan rerata skor postes kemampuan membaca pemahaman antara siswa yang mendapatkan pembelajaran membaca dengan menggunakan strategi RAP dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran membaca dengan menggunakan strategi KWL. Sementara itu, hipotesis yang akan diuji untuk perbedaan dua rerata skor N- gain kemampuan membaca pemahaman adalah: H : Tidak terdapat perbedaan rerata skor N-gain kemampuan membaca pemahaman antara siswa yang mendapatkan pembelajaran membaca 64 Awaliyah Dahlani, 2016 PENGARUH STRATEGI RAP READ – ASK – PARAPHRASE DAN STRATEGI KWL KNOW – WANT TO KNOW – LEARNED TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan menggunakan strategi RAP dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran membaca dengan menggunakan strategi KWL. H 1 : Terdapat perbedaan rerata skor N-gain kemampuan membaca pemahaman antara siswa yang mendapatkan pembelajaran membaca dengan menggunakan strategi RAP dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran membaca dengan menggunakan strategi KWL. Taraf signifikan si yang digunakan yaitu 5 atau α = 0,05. Uji statistik yang digunakan tergantung dari hasil uji normalitas dan uji homogenitas variansi data. Jika kedua data berdistribusi normal, maka pengujian menggunakan uji statistik parametrik, yaitu uji Independent-Samples t Test. Jika variansi kedua kelompok data homogen, nilai signifikansi yang diperhatikan yaitu nilai pada baris “Equal variances assumed”. Sedangkan jika variansi kedua kelompok data tidak homogen, nilai signifikansi yang diperhatikan yaitu nilai pada baris “Equal variances not assumed”. Sedangkan jika terdapat minimal satu data tidak berdistribusi normal, maka pengujian menggunakan uji statistik non- parametrik, yaitu uji Mann-Whitney. Hal ini diungkapkan oleh Ruseffendi 2008, hlm. 398 yang menyatakan bahwa uji Mann-Whitney adalah uji nonparamterik yang cukup kuat sebagai pengganti uji -t, dalam hal asumsi distribusi-t tidak dipenuhi. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka � ditolak dan jika nilai signifikansi lebih dari atau sama dengan 0,05 maka � diterima.

F. Prosedur Penelitian