BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ulkus Peptikum
2.1.1 Definisi
Ulkus peptikum merupakan luka terbuka dengan pinggir edema disertai indurasi dengan dasar tukak tertutup debris Tarigan, 2009.
Ulkus peptikum merupakan erosi lapisan mukosa biasanya di lambung atau duodenum Corwin, 2009.
Ulkus peptikum adalah keadaan terputusnya kontinuitas mukosa yang meluas di bawah epitel atau kerusakan pada jaringan mukosa, sub
mukosa hingga lapisan otot dari suatu daerah saluran cerna yang langsung berhubungan dengan cairan lambung asampepsin Sanusi, 2011.
2.1.2 Epidemiologi
Di Amerika Serikat sekitar 4 juta orang menderita ulkus peptikum dan sekitar 350.000 kasus baru terdiagnosa setiap tahunnya. Di Amerika
Serikat sekitar 3000 orang meninggal dunia akibat ulkus duodenum dan 3000 akibat ulkus lambung. P asien yang di rawat akibat ulkus duodenum
berkurang sekitar 50 dari tahun 1970 -1978 tapi untuk ulkus lambung tidak ada penurunan. Ada bukti bahwa merokok, penggunaan rutin aspirin,
dan penggunaan steroid yang lama menyebabkan ulkus peptikum. Faktor genetik memainkan peranan penyebab ulkus peptikum. Beberapa bukti
menunjukkan bahwa kopi dan pengganti aspirin mungkin mempengaruhi ulkus, tapi banyak penelitian menunjukkan alkohol tidak merupakan
penyebab ulkus Kurata JH, 1984. Prevalensi kemunculan
ulkus peptikumberpindah dari yang predominan pada pria ke frekuensi yang sama pada kedua jenis kelamin.
Prevalensi berkisar 11-14 pada pria dan 8-11 pada wanita. Sedangkan
Universitas Sumatera Utara
kaitan dengan usia, jumlah kemunculan ulkusmengalami penurunan pada pria usia muda, khususnya untuk ulkus duodenum, dan jumlah meningkat
pada wanita usia tua. Anand, 2012.
2.1.3 Anatomi
Epitel gaster terdiri dari rugae yang mengandung gastric pits atau lekukan yang berukuran mikroskopis. Setiap rugae bercabang menjadi
empat atau lima kelenjar gaster dari sel -sel epitel khusus. Susunan kelenjar tergantung letak anatominya. Kelenjar di daerah cardia terdiri 5
kelenjar gaster yang mengandung mukus dan sel-sel endokrin. Sebagian terbesar kelenjar gaster 75 terletak didalam mukosa oksintik
mengandung sel-sel leher mukosa, parietal, chief, endokrin dan sel enterokromafin. Kelenjar pilorik mengandung mukus dan sel -sel endokrin
termasuk sel-sel gastrin dan didapati di daerah antrum. Sel parietal juga dikenal sebagai sel oksintik biasanya didapati di
daerah leher atau isthmus atau kelenjar oksintik. Sel parietal yang tidak terangsang, mempunyai sitoplasma dan kanalikuli intraseluler yang berisi
mikrovili ukuran pendek sepanjang permukaan atas. Enzim H+, K+ - ATPase didapati didaerah membran tubulovesikel. Bila sel dirangsang,
membran ini dan membran atasapikal lainnya diubah menjadi jaringan padat dari kanalikuli intraseluler apikal yang mengandung mik rovili
ukuran panjang Tarigan, 2009.
2.1.4 Etiologi