Penelitian  berkaitan  dengan  penerapan  kasus  pernah  dilakukan  oleh beberapa  peneliti.  Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Liu  2007:  120  menunjukan
bahwa  pembelajaran    berbasis  kasus    telah    terbukti    efektif    dalam mengembangkan    pemikiran    atau    penalaran  siswa    dalam    berbagai    konteks.
Mutmainah  2008:  8  menyatakan  bahwa  penerapan  case-based  learning  secara signifikan  berpengaruh  terhadap  meningkatnya  pemahaman  mahasiswa  materi
perkuliahan.  Pengembangan  perangkat  pembelajaran  berbasis  kasus  dan berorientasi  pendidikan  karakter  mempunyai  pengaruh  terhadap  hasil  belajar
peserta didik Lubana et al., 2013: 7.
2.4 Kelayakan Electronic-Module E-Module Berbasis Kasus
Kelayakan  Electronic-Module  E-Module  berbasis  kasus  yang  dimaksud dalam  penelitian  ini  adalah  kelayakan  yang  dinilai  dari  segi  materi  dan  media
yang melibatkan dosen ahli materi, dosen ahli media serta guru biologi di sekolah yang  akan  menjadi  tempat  penelitian.  Penilaian  kelayakan  mengacu  pada
instrumen penilaian materi dan media. Penilaian  materi  didasarkan  pada  beberapa  komponen  yang  telah
ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP 2013 sesuai dengan pengembangan  bahan  ajar  dalam  hal  ini  adalah  modul.  Standar  yang  ditetapkan
meliputi. a.
Komponen kelayakan isi Komponen  kelayakan  isi  mencakup  beberapa  komponen,  yaitu:  dimensi
kecakapan  spiritual  penghayatan,  dan  pengamalan,  dimensi  kecakapan  sosial kecakapan  personal  dan  kecakapan  sosial,  dimensi  pengetahuan  cakupan
materi,  akurasi  materi,  kemutakhiran,  keaslian  tulisan,    mengandung  wawasan nusantara,  dimensi  keterampilan  mengamati,  menanya,  mencoba,  melalui
kegiatan  praktikum,  menalarmengasosiasi  data-data  hasil  pengamatan, menyajikan dan mengkomunikasikan hasil pengamatanpraktikum.
b. Komponen kelayakan bahasa
Komponen  kelayakan  bahasa  terdiri  dari  beberapa  komponen,  yaitu  : sesuai  dengan  perkembangan  peserta  didik,  keterbacaan,  kemampuan
memotivasi, kelugasan, kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar, penggunaan isilah dan simbollambang.
c. Komponen kelayakan penyajian
Komponen  kelayakan  penyajian  meliputi:  teknik  penyajian,  pendukung penyajian materi.
Penilaian  media  Electronic-Module  E-Module  akan  menggunakan instrumen  penilaian  berupa  angket  penilaian  media  dengan  rubrik  penilaiannya
yang  dimodifikasi  dari  aspek  kriteria  penilaian  media  pembelajaran  Wahono  et al., 2007.
a. Aspek rekayasa perangkat lunak, meliputi:
1 Efektif  dan  efisien  dalam  pengembangan  maupun  penggunaan  media
pembelajaran. 2
Reliabilitas kehandalan, program dapat berjalan dengan baik. 3
Maintainabilitas dapat dipeliharadikelola dengan mudah. 4
Usabilitas mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya. 5
Ketepatan pemilihan jenis aplikasisoftwaretool untuk pengembangan. 6
Kompatibilitas media pembelajaran dapat diinstalasidijalankan di berbagai hardware dan software yang ada.
7 Pemaketan  program  media  pembelajaran  terpadu  dan  mudah  dalam
eksekusi. 8
Dokumentasi program media pembelajaran yang lengkap meliputi: petunjuk instalasi  jelas,  singkat,  lengkap,  trouble  shooting  jelas,  terstruktur,  dan
antisipatif, desain program jelas, menggambarkan alur kerja program. 9
Reusabilitas  sebagian  atau  seluruh  program  media  pembelajaran  dapat dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan media pembelajaran lain.
b Aspek Komunikasi Visual, meliputi:
1 Komunikatif,  sesuai  dengan  pesan  dan  dapat  diterimasejalan  dengan
keinginan sasaran. 2
Kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan. 3
Sederhana dan memikat. 4
Audio narasi, sound effect, backsound musik.
5 Visual layout design, typography, warna.
6 Media bergerak animasi, movie.
7 Layout Interactive ikon navigasi.
2.5 Hasil Belajar