8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Modul dalam Pembelajaran
Modul memiliki beberapa definisi. Menurut Mulyasa 2006 modul didefinisikan sebagai suatu paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian
pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang secara sistematis untuk membantu peserta didik mencapai tujuan belajar. Modul juga didefinisikan
sebagai alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan dengan tingkat kompleksitasnya. Terdapat beberapa karakteristik yang dimiliki oleh modul, sehingga dalam pengembangan
modul perlu memperhatikan karakteristik modul agar bisa dikatakan baik dan menarik Depdiknas, 2008: 3-4.
a. Self instructional, yaitu melalui modul tersebut seseorang atau peserta belajar
mampu membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain. Untuk memenuhi karakter self intructional, maka dalam modul harus berisi: tujuan
yang dirumuskan, materi pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-unit kecilspesifik sehingga memudahkan belajar secara tuntas, menyediakan
contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan materi pembelajaran. Modul juga harus menampilkan soal-soal latihan, tugas dan
sejenisnya yang memungkinkan pengguna memberikan respon dan mengukur tingkat penguasaannya, materi di dalam modul harus bersifat
kontekstual yaitu materi-materi yang disajikan terkait dengan suasana atau konteks tugas dan lingkungan penggunanya, menggunakan bahasa yang
sederhana dan komunikatif. Di dalam modul juga harus terdapat rangkuman materi pembelajaran dan tersedia informasi tentang rujukan pengayaan
referensi yang mendukung materi pembelajaran.
b. Self contained, yaitu seluruh materi pembelajaran dari unit kompetensi atau
sub kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul utuh. c.
Stand alone berdiri sendiri, yaitu modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan
pembelajaran lain. Dengan menggunakan modul, pebelajar tidak tergantung dan harus menggunakan media yang lain untuk mempelajari dan atau
menggunakan media yang lain untuk mempelajari dan atau mengerjakan tugas pada modul tersebut. Jika masih menggunakan dan bergantung pada
media lain selain modul uang digunakan, maka media tersebut tidak dikategorikan sebagai media yang berdiri sendiri.
d. Adaptive, modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. e.
User Friendly, modul hendaknya bersahabat dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan informasi yang ditampilkan bersifat membantu dan
bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang
sederhana, mudah dimengerti serta menggunakan istilah yang umum digunakan merupakan salah satu bentuk user friendly.
Sukiman 2012: 137 menyatakan bahwa peserta didik merupakan perhatian utama dalam penulisan modul. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
merencanakan modul adalah membuat outline modul yang akan disusun dalam rangka memberikan kerangka penulisan modul dan dapat digunakan untuk
kedalaman materi modul dalam setiap jenjang diklat, membuat petunjuk yang harus dilakukan peserta didik dalam mempelajari modul, menyajikan materi
pelajaran yang lalu sebagai pemantapan, terutama yang berkaitan dengan materi yang akan diberikan. Hal yang perlu diperhatikan juga adalah nasihat bagaimana
cara belajar memanfaatkan waktu yang tersedia dengan efektif, tujuan kompetensi dan materi pelajaran yang akan dipelajari peserta didik, penjelasan
materi baru yang disajikan bagi peserta didik, petunjuk permasalahan untuk
membantu memahami materi yang disajikan, motivasi bagi peserta didik agar
senantiasa aktif dalam belajar, serta contoh, latihan, dan kegiatan yang mendukung materi.
2.2 Pengembangan Electronic-Module E-Module