62
kedua grup itu. Dalam penelitian ini ada dua macam data yang diambil, yaitu data pre-test dan data post-test. Data post-test diambil setelah treatmen
penelitian dilakukan sebanyak 16 kali. Data post-test inilah yang nantinya
dianalisis sebagai hasil penelitian.
Faktor-faktor lain yang sangat penting dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan data, sebab berhubungan langsung dengan data yang diperoleh.
Adapun cara yang dipakai untuk memperoleh data yaitu dengan tes dan pengukuran sebagai berikut:
3.5.1 Metode Observasi
Metode observasi adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan data atau informasi awal tentang kondisi sampel sebelum diberikan suatu progam
latihan sebagai acuan perumusan masalah, yaitu kemampuan service petenis pemula klub tenis Loyola College Semarang tahun 2015.
3.5.2 Metode Tes
3.5.2.1 Tes awal atau Pre-test Tes awal atau pre-test digunakan untuk mengukur kemampuan anak
sebelum mendapat latihan. Kemudian hasil yang diperoleh dipakai sebagai pedoman untuk membuat program latihan untuk kelompok eksperimen yang
akan mendapatkan metode bertahap secara langsung dan kelompok kontrol yang akan mendapatkan metode bertahap secara tidak langsung dengan cara
diundi untuk manakah yang menjadi kelompok eksperimen dan mana yang menjadi kelompok kontrol.
Test awal dilaksanakan pada tanggal 21 April 2015 di lapangan tenis Loyola College Semarang. Tujuan pelaksanaan tes awal adalah untuk mengukur
kemampuan awal sampel dalam melakukan service sebelum mendapatkan
63
latihan. Selanjutnya dari nilai yang sudah dirangking tersebut dipasangkan dengan rumus “a-b-b-a” sehingga akan mendapatkan 6 anak kelompok
eksperimen dan 6 anak kelompok kontrol. 3.5.2.2 Perlakuan atau Latihan
Prinsip latihan dalam penelitian ini untuk meningkatkan penguasaan pukulan service. Untuk melatih suatu ketrampilan dibutuhkan jangka waktu
tertentu agar diperoleh hasil yang bermanfaat. Penelitian ini menggunakan frekuensi latihan untuk satu minggu tiga kali latihan dengan jumlah pertemuan
sebanyak 16 kali tatap muka. Tentang beberapa kali frekuensi latihan, disebutkan bahwa frekuensi latihan sebaiknya berlatih paling sedikit tiga kali
dalam satu minggu M. Sajoto, 1988:487. 3.5.2.3 Tes akhir atau Post-test
Setelah menjalani latihan selama 16 kali tatap muka untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, selanjutnya dilakukan tes akhir yang
dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2015 di lapangan tenis Loyola College Sermarang. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes service, dimana
anak mencoba dari tiap-tiap kelompok melakukan pukulan service dengan sepuluh kali pukulan. Hasil akhir dari tes ini adalah penjumlahan skor dari tes
yang dilakukan sampel dengan masing-masing sampel melakukan pukulan service.
3.6 Analisis Data