54
Suharno H.P 1985:3 metodologi pelatihan adalah suatu ilmu yang mempelajari masalah cara-cara berlatih-melatih yang bersifat meningkatkan kualitas atlet
dalam rangka mencapai prestasi prima dan kemandirian. Menurut Rubianto hadi 2007:55 Latihan adalah proses yang sistematis
dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah beban latihan. Tujuan dari latihan adalah untuk membantu
seorang atlet atau tim dalam meningkatkan ketrampilan atau prestasinya semaksimal mungkin dengan mempertimbangkan berbagai aspek latihan yang
harus diperhatikan, meliputi latihan fisik, teknik, taktik, dan latihan mental. Service merupakan pukulan dasar yang harus dikuasai oleh pemain
sehingga perlu adanya metode latihan supaya pemain dapat menguasai pukulan service dengan baik. Service dapat menjadi senjata yang dahsyat dan
memberikan inspirasi kepada petenis generasi-generasi sesudahnya untuk memanfaatkannya sebagai stroke serangan yang utama Lardner, R. 2013:39.
Dalam penelitian ini ada dua jenis latihan yang digunakan untuk melatih service yaitu dengan menggunakan latihan service bertahap dengan metode langsung
dan tidak langsung.
2.2.1 Analisis Latihan Service Bertahap dengan Metode Langsung
Latihan service bertahap dengan metode langsung merupakan salah satu metode latihan tenis. Service bertahap dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap
pertama dimulai dari daerah garis service service line, tahap kedua dari daerah antara service line dengan baseline. Kemudian tahap ketiga jarak service
ditingkatkan pada garis belakang lapangan atau baseline. Service bertahap dengan metode langsung dalam pelaksanaannya dilakukan dengan posisi berdiri
seperti pada umumnya petenis melakukan service dengan tahapan toss,
55
backswing, fowardswing dan diakhiri dengan follow-through. Menurut uraian tentang latihan service bertahap dengan metode langsung dapat dilihat kelebihan
dan kekurangan sebagai berikut. Kelebihan latihan service bertahap dengan metode langsung adalah 1
Kemiripan dengan teknik yang sebenarnya sangat tinggi. 2 Penyesuaian antara latihan dengan pelaksanaan yang sebenarnya lebih mudah. 3 Mengembangkan
kreativitas petenis. Kekurangan latihan service bertahap dengan metode langsung adalah 1 Tahapan pelaksanaannya tidak sedetail service bertahap
tidak langsung. 2 Latihan cenderung monoton dan cepat bosan.
2.2.2 Analisis Latihan Service Bertahap dengan Metode Tidak Langsung
Latihan service bertahap dengan metode tidak langsung merupakan salah satu metode latihan tenis. Pelaksanaan latihan service bertahap dengan metode
tidak langsung secara umum mempunyai kesamaan pelaksanaan seperti latihan service bertahap dengan metode langsung. Ada tiga tahapan dalam
pelaksanaannya yaitu tahap pertama dimulai dari daerah garis service service line, tahap kedua dari daerah antara service line dengan baseline. Kemudian
tahap ketiga jarak service ditingkatkan pada garis belakang lapangan atau baseline. Namun untuk metode tidak langsung pelaksanaan dilakukan dengan
posisi kedua lutut ditekuk serta salah satu lutut menumpu pada permukaan lapangan. Hal ini bertujuan untuk menekan pada pukulan menjangkau untuk
mendapatkan putaran bola saat melakukan service. Salah satu kaki menumpu dalam pelaksanaan untuk menjaga keseimbangan pada saat memukul service.
Menurut uraian tentang latihan service bertahap dengan metode tidak langsung dapat dilihat kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
56
Kelebihan latihan service bertahap dengan metode tidak langsung adalah 1 Dapat mengatasi atlet yang mengalami kesukaran dalam berlatih service. 2
Tahapan-tahapan pelaksanaanya lebih detail. 3 Sangat cocok diterapkan bagi petenis pemula yang akan belajar pukulan service. Kekurangan latihan service
bertahap dengan metode tidak langsung adalah 1 Tidak mirip dengan pelaksanaan service yang sebenarnya. 2 Cukup sulit dalam pelaksanaannya
karena posisi kedua lutut ditekuk. 3 Pukulan service yang dihasilkan tidak sekeras pukulan service dengan posisi berdiri.
2.2 Hipotesis