56
Kelebihan latihan service bertahap dengan metode tidak langsung adalah 1 Dapat mengatasi atlet yang mengalami kesukaran dalam berlatih service. 2
Tahapan-tahapan pelaksanaanya lebih detail. 3 Sangat cocok diterapkan bagi petenis pemula yang akan belajar pukulan service. Kekurangan latihan service
bertahap dengan metode tidak langsung adalah 1 Tidak mirip dengan pelaksanaan service yang sebenarnya. 2 Cukup sulit dalam pelaksanaannya
karena posisi kedua lutut ditekuk. 3 Pukulan service yang dihasilkan tidak sekeras pukulan service dengan posisi berdiri.
2.2 Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Hipotesis berasal dari 2 penggalan kata, “hypo” yang artinya “dibawah” dan
“thesa” yang artinya “kebenaran”. Jadi hipotesis yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang
menjadi hipotesis Suharsimi Arikunto, 2010:110. Berdasarkan
rumusan masalah
dan landasan
teoriserta mempertimbangkan faktor-faktor yang berhubungan dengan latihan service
bertahap dengan metode langsung dan tidak langsung maka hipotesis penelitian ini adalah :
2.3.1 Ada pengaruh latihan service bertahap dengan metode langsung terhadap kemampuan hasil service petenis pemula klub tenis Loyola College
Semarang tahun 2015.
57
2.3.2 Ada pengaruh latihan service bertahap dengan metode tidak langsung terhadap kemampuan hasil service petenis pemula klub tenis Loyola
College Semarang tahun 2015. 2.3.3 Latihan service bertahap dengan metode langsung lebih baik daripada
latihan service bertahap dengan metode tidak langsung terhadap kemampuan hasil service petenis pemula klub tenis Loyola College
Semarang tahun
2015.
58
BAB III METODE PENELITIAN
Metode merupakan syarat mutlak untuk menentukan berbobot tidaknya sebuah penelitian. Penggunaan metode yang dipakai harus tepat dan mengarah
pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, agar dalam penelitian tersebut dapat diperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Seperti yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi, 1991:4 bahwa ”Metode penelitian sebagaimana kita kenal sekarang memberikan garis-garis
yang cermat dan mengajukan syarat-syarat yang benar, maksudnya adalah untuk menjaga agar pengetahuan yang dipakai dari suatu penelitian dapat
mempunyai harga ilmiah yang setinggi- tingginya”.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen untuk memperoleh data yang sesuai. Metode eksperimen adalah metode yang
memberikan dan menggunakan suatu gejala yang disebut latihan atau percobaan. Dapat dikatakan juga metode eksperimen yaitu dengan memberikan
perlakuan terhadap sampel. Dalam penelitian tersebut akan terlihat hubungan sebab akibat sebagai pengaruh dari suatu latihan. Seperti dikemukakan oleh
Sutrisno Hadi, 1991:428 bahwa “Tiap-tiap eksperimen akhirnya harus membandingkan sedikitnya dua kelompok dalam segi-segi yang di
eksperimenkan, pendeknya mencari perbedaan antara sifat keadaan, atau tingkah laku kedua kelompok lebih menjadi kegiatan utama dalam penyelidikan-
penyelidikan jumlah”. Pembagian menjadi dua kelompok ini diperoleh dari hasil matching nilai rata-rata grup dari tes awal, sehingga kedua grup berangkat dari
titik tolak
yang sama.