Aspek-aspek Kesiapan Tinjauan tentang Kesiapan Kerja

1. Menghimpun yaitu kegiatan-kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya segala keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan dimana-mana sehingga siap untuk dipergunakan bilamana diperlukan. 2. Mencatat yaitu kegiatan membubuhkan dengan pelbagai peralatan tulis keterangan-keterangan yang diperlukan sehingga berwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim, dan disimpan. Dalam perkembangan tehnologi modern sekarang ini termasuk pula memateri keterangan-keterangan itu dengan alat-alat perekam suara sehinga dapat didengar, misalnya “pencatatan” pada pita rekaman. 3. Mengolah yaitu bermacam-macam kegiatan mengerjakan keterangan- keterangan dengan maksud menyajikannya dalam bentuk yang lebih berguna. 4. Mengganda yaitu kegiatan memperbanyak dengan pelbagai cara dan alat sebanyak jumlah yang diperlukan. 5. Mengirim yaitu kegiatan menyampaikan dengan pelbagai cara dan alat dari satu pihak kepada pihak lain 6. Menyimpan yaitu kegiatan menaruh dengan pelbagai cara dan alat di tempat tertentu yang aman.

2.1.3 Aspek-aspek Kesiapan

Menurut Slameto 2010:115-116, aspek-aspek kesiapan meliputi: 1. Kematangan maturation Kematangan adalah proses yang menimbulkan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan mendasari perkembangan, sedangkan perkembangan ini berhubungan dengan fungsi-fungsi tubuh+jiwa sehingga terjadi diferensiasi. Latihan-latihan yang diberikan pada waktu sebelum anak matang tidak akan memberi hasil. 2. Kecerdasan Menurut J. Piaget dalam Slameto 2010:115 perkembangan kecerdasan adalah sebagai berikut: a. Sensori motor period 0-2 tahun Anak banyak beraksi reflek, reflek tersebut belum terkoordinasikan. Terjadi perkembangan perbuatan sensorimotor dari yang sederhana ke yang relatif lebih kompleks. b. Preoperational period 2-7 tahun Anak mulai mempelajari nama-nama dari obejek yang sama dengan apa yang dipelajari orang dewasa dan ditandai dengan: a Memperoleh pengetahuankonsep-konsep; b Kecakapan yang didapat belum tetap konsisten; c Kurang cakap memikirkan tentang apa yang sedang dipikirkannya, kurang cakap merencanakan sesuatu yang dilakukan, masih berdasarkan pengalaman-pengalaman yang diamati dengan menggunakan tanda-tanda atau perangsang sensori; d Bersifat egosentris dalam arti memandang dunia berdasarkan pengalamannya sendiri, dan berdasarkan pengamatannya pada masa itu saja. c. Concrete operation 7-11 tahun Pikiran anak sudah mulai stabil dalam arti aktivitas batiniah internal action, dan skema pengamatan mulai diorganisasikan menjadi sistem pengerjaan yang logis logical operational system. Anak mulai dapat berpikir lebih dulu akibat-akibat yang mungkin terjadi dari perbuatan yang akan dilakukannya, ia tidak lagi bertindak coba- coba salah trial and error. Menjelang akhir periode ini anak telah menguasai prinsip menyimpan conservational principles. Anak masih terikat pada obejek-objek yang konkret. d. Formal operation lebih dari 11 tahun Kecakapan anak tidak lagi terbatas pada objek-objek yang konkret serta: a Ia dapat memandang kemungkinan-kemungkinan yang ada melalui pemikirannya dapat memikirkan kemungkinan- kemungkinan; b Dapat mengorganisasikan situasimasalah; c Dapat berpikir dengan betul dapat berpikir yang logis, mengerti hubungan sebab akibat, memecahkan masalah berpikir secara ilmiah.

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN), EFIKASI DIRI, DAN KOMPETENSI AKUNTANSI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI SMK PGRI 2 KOTA SALATIGA TAHUN

28 222 200

PERAN MINAT KERJA DALAM MEMEDIASI PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN BIMBINGAN KARIER TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN

3 21 182

PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

1 5 16

PENGARUH PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG.

1 2 66

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA.

0 0 181

PENGARUH MINAT KERJA DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL.

1 1 197

PENGARUH PRAKTIK INDUSTRI DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 7 158

PENGARUH MOTIVASI KERJA, PRESTASI BELAJAR, DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BANTUL TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 220

PENGARUH MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 1 PURBALINGGA.

0 1 180

PENGARUH PRAKTIK KERJA LAPANGAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP KESIAPAN KERJA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20162017

0 1 17