diamati dengan menggunakan tanda-tanda atau perangsang sensori;
d Bersifat egosentris dalam arti memandang dunia berdasarkan
pengalamannya sendiri, dan berdasarkan pengamatannya pada masa itu saja.
c. Concrete operation 7-11 tahun
Pikiran anak sudah mulai stabil dalam arti aktivitas batiniah internal action, dan skema pengamatan mulai diorganisasikan menjadi
sistem pengerjaan yang logis logical operational system. Anak mulai dapat berpikir lebih dulu akibat-akibat yang mungkin terjadi
dari perbuatan yang akan dilakukannya, ia tidak lagi bertindak coba- coba salah trial and error. Menjelang akhir periode ini anak telah
menguasai prinsip menyimpan conservational principles. Anak masih terikat pada obejek-objek yang konkret.
d. Formal operation lebih dari 11 tahun
Kecakapan anak tidak lagi terbatas pada objek-objek yang konkret serta:
a Ia dapat memandang kemungkinan-kemungkinan yang ada
melalui pemikirannya
dapat memikirkan
kemungkinan- kemungkinan;
b Dapat mengorganisasikan situasimasalah;
c Dapat berpikir dengan betul dapat berpikir yang logis, mengerti
hubungan sebab akibat, memecahkan masalah berpikir secara ilmiah.
2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja
Banyak faktor atau variabel-variabel yang dapat mempengaruhi kesiapan siswa untuk bekerja baik yang berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar.
Menurut Winkel dan Sri Hastuti 2007:647-655: faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan karir yaitu 1 faktor
internal yang meliputi nilai-nilai kehidupan, taraf intelegensi, bakat khusus, sifat-sifat, pengetahuan, keadaan jasmani dan 2 faktor eksternal
yang meliputi masyarakat, keadaan sosial-ekonomi, status sosial-ekonomi, keluarga, pendidikan sekolah pergaulan, tuntutan.
Sedangkan menurut Siswanto 2011:95-96 kesiapan terhadap sesuatu dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu:
1. Tingkat Kemasakan
Menunjuk pada proses perkembangan atau pertumbuhan yang sempurna dalam arti siap digunakan. Kesiapan dibedakan menjadi
kesiapan fisik dan mental yang berhubungan dengan aspek kejiwaan.
2. Pengalaman Sebelumnya
Merupakan pengalaman tertentu yang diperoleh yang mempunyai kaitan dengan lingkungan, kesempatan yang tersedia, pengaruh dari luar
yang tidak disengaja. Pengalaman merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kesiapan seseorang.
3. Keadaan mental dan emosi yang serasi
Seseorang yang memiliki keadaan mental dan emosi yang serasi, bila keadaan mental emosi orang tersebut sejalan. Sehingga tercapai
keadaan yang serasi. Keadaan ini meliputi keadaan yang kritis, memiliki pertimbangan-pertimbangan yang logis dan objektif, bersikap
dewasa dan emosi yang terendah.
Berdasarkan teori di atas dapat diambil kesimpulan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja yaitu:
1. Faktor intern, yang meliputi: kematangan fisik dan mental, tekanan,
kreativitas, minat kerja, bakat, intelegensi, kemandirian, penguasaan ilmu pengetahuan, prestasi belajar, serta motivasi.
2. Faktor ekstern, yang meliputi: peran masyarakat, keluarga, sarana dan
prasarana sekolah, informasi dunia kerja, serta pengalaman prakerin.
2.1.5 Indikator Kesiapan Kerja