Informasi A model for supporting policy formulation of cocoa industry development based on supply chain driver performance

75 tersebut maka driver fasilitas dapat diuraikan menjadi sub-sub driver berikut Tabel 19. Tabel 19 Dekomposisi driver fasilitas dalam aspek responsivitas SUB-DRIVER SUB SUB-DRIVER PERTANYAAN 1.1. Pengelolaan fasilitas Manajemen fasilitas Seberapa besar perubahan jumlah permintaan pelanggan yang mampu dipenuhi oleh fasilitas pabrik? Manajemen fasilitas Seberapa besar perubahan waktu lead time pemenuhan permintaan pelanggan yang mampu dipenuhi pabrik? Aliansi strategis Dalam bekerjasama dengan supplier, seberapa penting perusahaan menggunakan fasilitas pembelian seperti buying station? Teknologi Dalam menanggapi dan mengelola permintaan pelanggan seberapa banyak perusahaan menggunakan teknologi 1.2. Lokasi fasilitas Kedekatan Seberapa jauh lokasi fasilitas misal:gudang atau pabrik perusahaan dengan sumber bahan baku. Infrastruktur jalan Bagaimana kondisi jalan yang dilalui armada pengiriman bahan baku dan barang jadi saat ini. Infrastruktur pelabuhan Bagaimana kondisi pelabuhan untuk pengiriman bahan baku dan barang jadi saat ini. 1.3. Fleksibilitas fasilitas Fleksibilitas kendaraan Apakah kendaraan angkut yang dimiliki memungkinkan mengangkut beberapa jenis produk. Fleksibilitas gudang Apakah gudang yang dimiliki bisa digunakan untuk menyimpan beberapa jenissifat produk Fleksibilitas pabrik Apakah peralatan pabrik yang dimiliki memungkinkan untuk memproduksi beberapa jenis permintaan produk.

B. Persediaan

Persediaan adalah bagian dari rantai pasok yang merupakan cost driver terbesar dan menjadi area trade off antara responsivitas dan efisiensi Manikas dan Terry 2009; Boulaksil et al. 2007; Blackburn dan Scudder 2009. Semakin besar biaya persediaan akan meningkatkan responsivitas Randall et al. 2011; Boulaksil et al. 2007. Blackburn dan Scudder 2009 mengemukakan tentang decay rate, suatu tingkat rusaknya barang jika terlalu lama disimpan. Gagasan tentang decay rate untuk bahan yang mudah busuk menyebutkan perlunya high flow goods sehingga tidak ada barang yang rusak Manikas dan Terry 2009. Decay rate 76 diukur dengan memperkirakan jumlah produk dan bahan baku yang rusak ketika sampai di tujuan. Decay rate cenderung menekan jumlah persediaan, sebaliknya safety stock cenderung meningkatkan jumlah Boulaksil et al. 2007. Boulaksil et al. 2007 menambahkan faktor safety stock bahan baku dan produk. Agar semakin responsif rantai pasok maka safety stock harus ditingkatkan. Kekurangan stok produk menyebabkan tidak terlayaninya permintaan konsumen, sedangkan kekurangan stok bahan baku menyebabkan proses produksi macet Boulaksil et al. 2007. Keamanan stok produk diukur dari frekuensi terjadinya proses produksi macet karena kehabisan stok bahan baku dan frekuensi terjadinya order produk yang tidak terlayani akibat tidak ada stok produk. Decay rate dan safety stock berkaitan erat dengan arus barang. Arus barang yang tinggi menekan jumlah decay rate dan safety stock. Arus barang tinggi menuntut adanya warehouse management Manikas dan Terry 2009. Manikas dan Terry 2009 menekankan perlunya pengelolaan gudang dengan penataan barang yang baik sehingga memperlancar arus barang. Warehouse management diukur dengan kualitas penataan barang di gudang dan tingkat kelancaran arus barang. Dari beberapa acuan penelitian tersebut di atas maka driver persediaan dapat diuraikan menjadi sub-sub driver berikut Tabel 20. Tabel 20 Dekomposisi driver inventori dalam aspek responsivitas SUB-DRIVER SUB SUB-DRIVER PERTANYAAN 2.1. Perputaran Produk Decay rate produk Seberapa Banyak produk yang rusak setelah dikirim sampai ke konsumen Decay rate bahan baku Seberapa Banyak bahan baku yang rusak setalah dikirim sampai ke pabrik? 2.2. Kuantitas Barang Keamanan Stok produk Seberapa sering terjadi order produk yang tidak terlayani akibat tidak ada stok produk? Keamanan stok bahan baku Seberapa sering terjadi produksi macet karena kehabisan stok bahan baku? 2.3. Pengelolaan gudang Penataan gudang Bagaimana penataan barang di gudang? Arus barang di gudang Seberapa lancar arus keluar masuk barang di gudang?

C. Transportasi

Transportasi merupakan driver penting dalam responsivitas rantai pasokan. Terkait dengan transportasi, Siry et al. 2004 dan Blackburn dan Scudder 2009 menyebutkan pengiriman barang yang terjadwal dan ketepatan pengiriman mampu mempengaruhi responsivitas rantai pasok. Pengiriman barang yang terjadwal dan atau tepat waktu memperlancar arus barang baik di gudang maupun tempat proses produksi. Konsep ini sejalan dengan konsep JIT yang telah lama diterapkan di berbagai industri. Penjadwalan pengiriman diukur menggunakan