73
kerja sama yang telah berjalan di kedua belah pihak Shukla et al. 2011. Dari beberapa hasil penelitian tersebut maka driver sourcing dapat diuraikan menjadi
sub-sub driver berikut Tabel 17.
Tabel 17 Dekomposisi driver sourcing dalam aspek efisiensi
SUB DRIVER SUB
SUB DRIVER PERTANYAAN
4.1. Penilaian supplier Manajemen pemasok
Bagaimana pengelolaan pemasok di Perusahaan anda?
Peningkatan kemampuan pemasok
Bagaimana upaya perusahaan dalam meningkatkan kemampuan pemasok?
Kriteria pemasok Seberapa ketat perusahaan menggunakan
kriteria tertentu ketika memilih supplier? Pertanian
berkelanjutan Seberapa tinggi kecenderungan perusahaan
untuk memperhatikan supplier agar menerapkan pertanian berkelanjutan ?
4.2. Integrasi pemasok Integrasi pemasok
Bagaimana integrasi aktivitas produksi dengan pola pasokan bahan baku?
4.3. Keeratan hubungan pemasok
Hubungan pemasok Seberapa lama jangka waktu hubungan
dengan pemasok ?
E. Informasi
Frayret et al. 2007 dan Waller 2004 melakukan penelitian tentang penggunaan integrasi dan koordinasi informasi untuk peningkatan kinerja rantai
pasok. Informasi yang semakin terintegrasi pada suatu rantai pasok menyebabkan rantai pasok tersebut semakin efisien, terutama integrasi informasi permintaan
produk Waller 2004. Integrasi informasi pada rantai pasok diukur dengan ketersediaan integrasi informasi dalam rantai pasok. Koordinasi informasi diukur
dari output koordinasi informasi yaitu perencanaan rantai pasok Frayret et al. 2007 dan pengendalian aktivitas produksi Randal et al. 2011, Frayret et al.
2007. Perusahaan dengan perencanaan rantai pasok berkualitas dan kontrol yang kuat atas aktivitas produksi memiliki rantai pasok yang efisien karena tidak
dimungkinkan adanya aktivitas yang merugikan. Dari beberapa hasil penelitian tersebut maka driver informasi dapat diuraikan menjadi sub-sub driver berikut
Tabel 18. Tabel 18 Dekomposisi driver informasi dalam aspek efisiensi
SUB DRIVER SUB
SUB DRIVER PERTANYAAN
5.1. Integrasi permintaan
Integrasi permintaan Apakah perusahan mengintegrasikan proses
dan produk permintaan konsumen?
5.2. Koordinasi Perencanaan yang
baik Bagaimana mekanisme perencanaan
perusahaan anda?
Pengendalian Seberapa kuat perusahaan mengontrol
aktivitas produksi?
74
Sub driver Rantai Pasok dari Aspek Responsivitas
Penilaian responsivitas rantai pasok terdiri dari 5 driver, yaitu fasilitas, persediaan
, transportasi, sourcing, dan informasi. Dari kelima driver tersebut masing-masing terdiri dari beberapa sub driver yang merupakan faktor-faktor
penentu kinerja responsivitas rantai pasok.
A. Fasilitas
Noor dan Pitt 2009 mengkaji manajemen fasilitas dalam kaitannya dengan penentuan keberhasilan responsivitas suatu rantai pasok. Fasilitas yang terkelola
memiliki responsivitas lebih tinggi daripada fasilitas yang kurang terkelola Noor dan Pitt 2009. Untuk mengukur tingkat responsivitas pengelolaan fasilitas, Noor
dan Pitt 2009 menggunakan fleksibilitas fasilitas perusahaan dalam pemenuhan permintaan konsumen. Pengukuran fleksibilitas fasilitas juga diukur
menggunakan besaran lead time ketika terjadi perubahan permintaan konsumen.
Penelitian Noor dan Pitt 2009 juga menunjukkan adanya pengaruh aliansi strategis yang menggunakan fasilitas tambahan semacam buying station dalam
perdagangan kakao untuk meningkatkan kinerja rantai pasok. Pemanfaatan fasilitas yang meningkatkan hubungan dengan pelanggan seperti buying station
tersebut terbukti mampu meningkatkan responsivitas rantai pasok Noor dan Pitt 2009. Pengukuran aliansi strategis menggunakan buying station diukur dengan
tingkat pemanfaatan fasilitas tersebut.
Lau et al. 2006 menjelaskan pentingnya penggunaan teknologi untuk meningkatkan responsivitas rantai pasok perusahaan. Integrasi fasilitas
perusahaan dengan penggunaan teknologi dalam rantai pasok secara positif menunjang kinerja rantai pasok sehingga mampu meningkatkan responsivitas
perusahaan. Penggunaan teknologi pada rantai pasok diukur dengan ketersediaan fasilitas teknologi yang terintegrasi dalam rantai pasok Lau et al. 2006.
Penelitian Siry et al. 2006 tidak hanya menunjukan urgensi lokasi fasilitas terhadap efisiensi, tetapi juga secara tersirat membuktikan pengaruh lokasi yang
strategis terhadap responsivitas. Lokasi fasilitas yang saling berdekatan membuat perusahaan lebih responsif terhadap permintaan konsumen. Prasarana penunjang
lain seperti infrastruktur transportasi secara nyata memberikan kontribusi terhadap responsivitas rantai pasok Siry et al. 2006. Kedekatan lokasi fasilitas diukur
secara relatif subyektif pelaku usaha. Infrastruktur transportasi yang diukur adalah infrastruktur jalan dan pelabuhan karena dua infrastruktur inilah yang sering
digunakan. Cara pengukuran adalah dengan menilai kualitas infrastruktur secara subyektif oleh pelaku usaha.
Masih terkait dengan pengelolaan fasilitas, fasilitas yang terkelola dengan baik sehingga memicu adanya fasilitas yang multiple use dan fleksibel membuat
rantai pasok semakin responsif Jahre dan Hatteland 2004; Soon dan Udin 2011; Waller 2004. Gudang, moda pengangkutan, dan pabrik yang mampu menyimpan,
mengangkut, dan memproduksi beragam produk yang berbeda-beda mampu meningkatkan responsivitas rantai pasok Jahre dan Hatteland 2004; Waller
2004. Fleksibilitas gudang, moda pengangkutan, dan pabrik diukur dengan ada atau tidaknya kemungkinan dilakukan multiple use. Dari beberapa hasil penelitian