komunikasi yang menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.
Beberapa pakar telah mendefinisikan komunikasi seperti yang dikutip oleh Sendjaja dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi, antara
lain : Berelson dan Steiner mendefinisikan bahwa komunikasi adalah
“Proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain, melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar,
angka-angka dan lain-l ain”. Berelson dan Steiner dalam Sendjaja,
2004: 1.11 Laswell memberikan definisi bahwa “Komunikasi pada dasarnya
merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa?, mengatakan apa?, kepada siapa?, dan dengan akibat atau hasil apa atau who, say what, in
which channel, to whom, and with what effect. Laswell dalam Sendjaja, 2004: 1.11
Gode mendefinisikan bahwa komunikasi adalah “Suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang
monopoli seseorang menjadi dimi liki oleh dua orang atau lebih”. Gobe
dalam Sendjaja, 2004: 1.11
Barlund mendefinisikan bahwa “Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak
secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego”. Barlund dalam Sendjaja, 2004: 1.11
Ruesch memberikan definisi bahwa “Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam
kehidupan”. Ruesch dalam Sendjaja, 2004: 1.11 Weaver mendefinisikan bahwa “Komunikasi adalah seluruh
prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya”. Weaver dalam Sendjaja, 2004: 1.11
Carl I. Hovland memberikan definisi bahwa “Komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas
pen yampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap”. Hovland
dalam Sendjaja, 2004: 1.11 Wursanto dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Ilmu
Organisasi, memberikan definisi bahwa “Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepada pihak lain untuk
mendapatkan saling pengertian”. Wursanto, 2007: 154
2.1.2 Proses Komunikasi
Sendjaja dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Ilmu
Komunikasi ”, menyebutkan bahwa proses komunikasi terdiri dari dua cara
yaitu : 1. Proses cara primer, adalah proses penyampaian pikiran dan
perasaan seseorang pada orang lain dengan menggunakan simbol sebagai media. Lambang media primer dalam proses
komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya, yang secara langsung mampu menerjemahkan
pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. 2. Proses secara sekunder, adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau saran media kedua setelah memakai lambang sebagai media
pertama. Sendjaja,2004.113
2.1.3 Unsur-Unsur Komunikasi
Menurut Onong Effendy dalam buku yang berjudul “ Dinamika Komunikasi”, unsur-unsur komunikasi adalah :
1. Komunikator sumber yaitu orang yang menyampaikan pesan 2. Pesan yaitu pernyataan yang didukung oleh lambang
3. Komunikan yaitu orang yang menerima pesan 4. Media atau saluran yaitu sasaran yang mendukung pesan bila
komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya
5. Efek yaitu
dampak sebagai
pengaruh dari
pesan. Effendy, 2004:6
2.1.4 Tujuan Komunikasi
Menurut Onong Uchjana Effendy, tujuan dari komunikasi adalah : 1. Perubahan sikap, yaitu komunikan dapat merubah sikap,
setelah dilakukan suatu proses komunikasi 2. Perubahan pendapat, yaitu perubahan pendapat dapat terjadi
dalam suatu komunikasi yang tengah dan sudah berlangsung dan itu tergantung bagaimana komunikator menyampaikannya.
3. Perubahan perilaku, yaitu perubahan perilaku dapat terjadi bilamana dalam suatu proses komunikasi apa yang
dikemukakan komunikator sesuai dengan yang disampakainnya dan ini tergantung dari kredibiltas komunikator itu sendiri
4. Perubahan sosial, yaitu perubahan yang terjadi dalam tatanan masyarakat itu sendiri sesuai dengan lingkungan ketika
berlangsungnya komunikasi. Effendy,2003:55 Sedangkan tujuan komunikasi pada umumnya menurut Cangara
Hafiea adalah mengandung hal-hal sebagai berikut : a. Supaya yang disampaikan dapat dimengerti
Seseorang komunikator harus dapat menjelaskan kepada komunikan penerima dengan sebaik-baiknya dan tuntas, sehingga mereka dapat
mengikuti apa yang dimaksud oleh pembicarapenyampai pesan komunikator
b. Memahami orang Sebagai komunikator harus mengetahui benar aspirasi masyarakat
tentang apa yang diinginkannya, jangan hanya berkomunikasi dengan kemauannya sendiri
c. Supaya gagasan dapat diterima oleh orang lain Komunikator harus berusaha agar gagasan dapat diterima oleh orang
lain dengan menggunakan pendekatan yang persuasif bukan dengan memaksakan kehendak.
d. Menggerarakan orang lain untuk melakukan sesuatu Menggerakan sesuatu itu dapat berupa kegiatan yang lebih banyak
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki. Cangara,2002:22
2.1.5 Fungsi Komunikasi
Menurut Onong Uchajana Effendy dalam buku yang berjudul, “Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi”, fungsi komunikasi adalah :
1. Menginformasikan To Inform 2. Mendidik To Educate
3. Menghibur To Entertain 4. Mempengaruhi To Influence. Effendy,2003 :55
2.1.6 Hambatan Komunikasi
Menurut Onong Uchajana Effendy dalam buku yang berjudul “Dinamika Organisasi”, faktor-faktor penghambatan komunikasi adalah:
1. Hambatan sosio-psikologi 2. Hambatan semantik
3. Hambatan mekanis. Effendy, 2004:11 Menurut Onong Uchajana Effendy d
alam buku “Ilmu, Teori, dan Fil
safat Komunikasi”, ada beberapa hal yang merupakan hambatan komunikasi yang harus menjadi perhatian bagi komunikator bila ingin
komunikasinya sukses, yaitu sebagai berikut: 1. Gangguan
2. Kepentingan 3. Motivasi terpendam
4. Prasangka. Effendy, 2003:45
2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi 2.2.1 Pengertian Tentang Komunikasi Organisasi
Istilah “organisasi” dalam bahasa Indonesia atau organization
dalam bahasa Inggris bersumber pada perkataan Latin organization yang berasal dari kata kerja bahasa Latin yaitu organizare yang berarti to form
as or into a whole consisting of interdependent or coodinnated parts
membentuk sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bergantung atau terkordinasi. Jadi, secara harfiah organisasi itu
berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Diantara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada
juga menamakannya sarana, dan lain-lain. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, yang bersifat
formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi sering
sekali melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi dan ada kalangan juga komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi
menurut struktur orginasasi yakni komunikasi kebawah, komunikasi ke atas dan komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak
bergantung pada struktur organisasi, seperti komunikasi antar sejawat juga termasuk gosip.
Komunikasi organisasi menurut Dedy Mulyana dalam buku yang berjudul “Ilmu Komunikasi Suatu Penghantar”, yaitu :
“Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan
yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan juga komunikasi diadik,
komunikasi antarpribadi dan ada kalanya juga komunikasi publik. Komunikasi
formal adalah
komunikasi menurut
struktur organisasi, yakni komunikasi kebawah, komunikasi ke atas, dan
komunikasi horizontal. Sedangkan komunikasi informal tidak bergantung
pada struktur
organisasi, seperti
komunikasi antarsejawat, juga termasuk go
sip”.Mulyana,2003:75