11
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengendalian Kualitas
Dalam aspek ekonomi, kualitas menjadi faktor dasar keputusan konsumen untuk mengkonsumsi produk atau jasa tersebut. Sejalan dengan
hal itu, bagi produsen kualitas produksi juga memegang peranan akan layak atau tidaknya barang produksi atau jasa untuk bisa dikonsumsi dipasarkan,
terlebih di era persaingan sekarang. Oleh karena itu, berbagai peneliti juga selalu membuat inovasi baru untuk selalu merancang kesempurnaan produk.
Atas dasar ini pula, sangat dibutuhkan kontrol kualitas pada proses pengemasan suatu produk untuk benar-benar bisa menghasilkan
kesempurnaan keseluruhan produk. Kesempurnaan keseluruhan suatu produk itulah yang dinamakan
bahwa produk berkualitas. Keseluruhan produk ini mulai dari bahan dasar, produk jadi dan kemasannya harus memenuhi standar yang dibutuhkan oleh
pelanggan yang disesuaikan dengan kondisi pelanggan atau pemakainya masing-masing.
Diantara kondisi pemakai yang penting adalah guna dan harga produk tersebut. Sangatlah penting produk memenuhi syarat-syarat dari
orang-orang yang menggunakannya, begitu juga terhadap ketepatan akan syarat-syarat penggunanya. Oleh karena itu, definisi tentang kualitas adalah
kualitas yang berarti kecocokan penggunanya. Pengendalian kualitas adalah
12
aktivitas keteknikan dan menejemen yang mengukur ciri-ciri yang kualitas produk membandingkannya dengan spesifikasi atau persyaratan dan
mengambil tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar Montgomery, 1990:3.
Namun menurut Sudjana 1996, pengontrolan kualitas adalah pengontrolan terhadap kualitas produksi yang langkah-langkah dan
kesimpulan-kesimpulannya dibuat dengan motode statistik. Jadi, pengendalian kualitas dalam penelitian ini adalah suatu upaya atau usaha
mengendalikan keadaan suatu proses produksi dengan melakukan tindakan pembenahan apabila terdapat ketidaksesuaian pada proses produksi yang
berakibat pada hasil produksi.
2.2 Pengendalian Kualitas Statistik
Pengendalian kualitas secara statistik merupakan suatu alat ilmiah yang semakin banyak digunakan oleh menejemen modern untuk
mempertahankan standar kualitas. Pengendalian secara statistik ini didasarkan pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat digambarkan
sebagai sistem untuk pengendalian terhadap kualitas produksi dalam batas- batas tertentu dengan prosedur pengambilan contoh serta analisis continue
dari hasil-hasil pemeriksaan. Pengendalian kualitas statistik statistical quality control
merupakan teknik penyelesaiaan masalah yang digunakan sebagai pemonitor, pengendaliaan, penganalisis, pengelolaan dan memperbaiki
13
proses menggunakan metode-metode statistik. Pengendalian proses statistik merupakan penerapan metode-metode statistik untuk pengukuran dan
analisis varian process. Dengan pengendalian proses statistik maka dapat dilakukan analisis dan meminimalkan penyimpangan atau kesalahan,
mengkualifikasikan kemampuan proses dan membuat hubungan antara konsep dan teknik yang ada untuk mengadakan perbaikan proses.
Keberhasilan dalam pengendalian proses statistik sangat dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni sistem pengukuran, sistem pelatihan yang tepat, dan
komitmen menejemen Dorothea, 2004:66. Menurut Montgomery dalam Zanzawi 1990:120, tujuan dari
pengendalian kualitas statistik adalah menyidik dengan cepat terjadinya sebab-sebab terduga atau pergeseran proses sedemikian hingga penyidikan
terhadap proses itu dan tindakan pembetulan dapat dilakukan sebelum terlalu banyak unit yang tidak sesuai diproduksi.
Sedangkan menurut Dorothea, 2004:61 sasaran pengendalian kualitas statistik terutama adalah mengadakan pengurangan terhadap variasi
atau kesalahan-kesalahan proses. Selain itu, tujuan utama dalam pengendalian proses statistik adalah mendeteksi adanya kasus assignable
cause atau special cause dalam variasi atau kesalahan proses melalui
analisis data dari masa lalu maupun masa mendatang.
14
2.3 Pengertian Mutu