Hipotesis Penelitian Pengangguran di Indonesia 1984 2008

Halaman ini sengaja dikosongkan

III. METODE PENELITIAN

3.1. Pengujian Persistensi Tahap pertama dalam penelitian ini adalah membuktikan bahwa pengangguran bersifat persisten. Secara teoretis, pengangguran yang berada pada kondisi persisten, memiliki kecenderungan untuk dapat kembali ke tingkat pengangguran alamiahnya mean reversion walaupun dengan intensitas yang sangat lambat. Artinya dengan melakukan uji akar unit, persisten atau tidaknya pengangguran terlihat dari karakteristik data yang bersifat stasioner. Data yang stasioner akan mempunyai kecenderungan untuk mendekati nilai rata-ratanya dan berfluktuasi di sekitar nilai rata-ratanya. Data yang digunakan adalah data tingkat pengangguran provinsi dengan rentang waktu 1984 hingga 2008. Pendekatan yang dominan dalam berbagai literatur adalah mengasumsikan bahwa tingkat pengangguran u t merupakan proses autoregressive AR dengan ordo p. Model AR menunjukkan u t sebagai fungsi linear dari sejumlah u t 1 p t z t z t z u u e µ ρ − = = + + ∑ aktual sebelumnya atau dinyatakan dalam: Bianchi dan Zoega 1993 menyatakan bahwa ‘the sum of the autoregressive coefficients in the model, is called ‘measure of persistence’ of unemployment’. Sebagai penyederhanaan, maka Dickey Fuller DF memodelkan AR dengan ordo 1 persamaan berikut: t i t i i t i e u u , 1 , , + + = − φ α 2 dimana u it adalah tingkat pengangguran dari provinsi i = 1, 2, .... , N pada waktu t = 1, 2, ...., T, dan φ adalah parameter yang akan diestimasi. Jika φ = 1 atau φ 1 maka terjadi hysteresis pengangguran karena trend data tersebut cenderung berfluktuasi tidak disekitar nilai rata-ratanya dan varian dari u it akan meningkat sejalan dengan peningkatan waktu dan cenderung untuk tak berhingga atau fluktuasi pasar tenaga kerja yang memiliki dampak permanen terhadap tingkat pengangguran alamiah. Lebih jelasnya, jika φ mendekati nilai 1 near unit root 1 t e ~ 2 . . 0, i i d σ 1 p z z ρ ρ = = ∑ maka dapat disimpulkan adanya pengangguran yang persisten. Hal ini disebabkan karena fluktuasi dalam pasar tenaga kerja yang hampir mempunyai dampak permanen terhadap tingkat pengangguran alamiah, namun masih memiliki kecenderungan untuk dapat kembali ke tingkat pengangguran alamiahnya mean reversion. Selanjutnya, hipotesis trend stationarity dapat dievaluasi dengan menguji apakah nilai absolute dari ρ i betul-betul lebih kecil dari 1. Pengujian umum terhadap hipotesis diatas adalah H : φ =1, dengan pengujian satu sisi hipotesis alternative H 1 , 1 i t u − : φ 1. Standar umum pengujian akar-akar unit dari DF ini adalah persamaan 2, selanjutnya dengan mengurangi kedua sisi persamaan 2 dengan diperoleh persamaan: , , 1 , i t i i t i t u u e ρ − ∆ = + Atau dengan menambahkan variabel lag , i t u ∆ disisi kanan persamaan 3 akan diperoleh pengujian Augmented Dickey Fuller ADF sebagai berikut: ∑ = − − + ∆ + = ∆ i p j t i j t i ij t i i t i u u u 1 , , 1 , , ε γ ρ . Pengujian unit root pada penelitian ini didasarkan pada metode Im, Pesharan, Shin yang merata-ratakan keseluruhan individual unit root test statistics dengan H : ρ i = 0, untuk setiap i, sedangkan alternatifnya H 1 : ρ i 0 untuk setiap i. Pengujian ρ i = 0 pada persamaan 4 di atas ekuivalen dengan pengujian φ = 1 pada persamaan 2 untuk setiap unit provinsi karena ρ = φ-1. Secara prinsip pengunaan panel data unit root test adalah dimaksudkan untuk meningkatkan power of the test dengan meningkatkan jumlah sample Baltagi 2005. Pengujian unit root untuk homogenous panel dikembangkan oleh Levin dan Lin. Pengujian unit root tersebut, tidak dapat mengakomodasi heterogenitas antar kelompok, seperti pengaruh unik individu individual special effects serta mengasumsikan bahwa seluruh unit cross-section mempunyai kecepatan penyesuaian yang sama menuju keseimbangan. Im et al 2002 memperkenalkan unit root test dengan dynamic heterogenous panels. Pada umumnya, unit root test dengan dynamic heterogenous lebih banyak digunakan dibandingkan dengan homogenous dynamic. Metode ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan metode 3 4 sebelumnya karena bisa menganalisis data panel yang mempunyai tingkat heterogenitas yang lebih tinggi. Perlu dicatat pengujian IPS tidak mengasumsikan bahwa semua unit provinsi menuju ke tingkat keseimbangan dengan kecepatan yang sama, dengan demikian ρ 1 = ρ 2 = ... = ρ i t 0. Pengujian IPS didasarkan pada statistik yang distandardisasi dengan formulasi berikut: { } { } 1 , ~ 1 1 1 N p t Var N p t E N t N i i iT N i i iT NT t ∑ ∑ =       = − = Γ − − ρ ρ 5 di mana NT t adalah rata-rata ADFp i } { = i i iT p t E ρ t-statistik dari N unit provinsi, dan } { = i i iT p t Var ρ adalah rata-rata dan varian dari rata-rata statistik ADFp i di bawah hipotesis nol, sebagimana yang ditabulasi oleh Im, Pesaran, dan Shin untuk setiap T yang berbeda dan ordo lag p i dari pengujian ADF. Mereka juga menunjukkan bahwa dalam hipotesis nol dari sebuah unit root, Γ t Tahap kedua pada penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor penyebab pengangguran regional di Indonesia. Data yang digunakan untuk menjawab permasalahan ini adalah data tahun 1998 hingga 2008 dengan menggunakan dua pendekatan dalam metode data panel yaitu Fixed Effect Model FEM dan Random Effect Model REM adalah terdistribusi normal, N0,1.

3.2. Metode Analisis Determinasi Pengangguran Regional

1 1 Penjelasan serta berbagai pendekatan FEM dan REM dapat dilihat pada Baltagi 2005 . Dasar pertimbangan dalam memilih kedua model tersebut adalah dengan menggunakan uji Hausman, karena berkaitan dengan ditolak atau diterimanya asumsi ada atau tidaknya korelasi antara komponen error dengan peubah bebas. Tahap selanjutnya yang harus dipenuhi dalam persamaan regresi adalah bahwa taksiran parameter dalam model regresi bersifat Best Liniear Unbiased Estimate BLUE dengan melakukan uji asumsi autokorelasi, heteroskedastisitas, serta multikolinieritas. Dalam penelitian ini digunakan model sebagai berikut untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengangguran di tingkat provinsi: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 log log log it it it it it it it it it it it it U YOU HEDU MALE DEPEND AGRI MANU OWN AK UMP PDRBK α β β β β β β β β β β ε = + + + + − − − + + + + + − − − + + dimana: : Tingkat pengangguran provinsi persen : Pangsa angkatan kerja usia muda 15-24 tahun provinsi persen : Pangsa angkatan kerja berpendidikan tinggi ≥ SLTA provinsi persen : Pangsa angkatan kerja pria provinsi persen : Dependency Ratio tiap provinsi persen : Pangsa sektor pertanian terhadap PDRB persen : Pangsa sektor manufaktur terhadap PDRB persen : Tingkat kepemilikan rumah dengan status milik sendiri tiap provinsi persen : Logaritma natural dari total angkatan kerja provinsi orang : Logaritma natural dari UMP rupiah : Logaritma natural dari PDRB perkapita juta rupiah

3.3 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder berupa data panel. Data tersebut terutama berasal dari BPS antara lain Survei Angkatan Kerja Sakernas, Statistik Kesejahteraan Rakyat, Statistik Perumahan, dan Statistik Indonesia. Beberapa data diubah ke dalam bentuk logaritma untuk memperkecil skala serta memudahkan hasil analisis. Di samping itu, studi pustaka dilakukan dengan membaca literatur yang berkaitan dengan penelitian baik dari media cetak maupun internet. 6 it U it YOU it HEDU it AGRI it MALE it DEPEND it MANU it OWN it AK it UMP it PDRBK