Dalam penelitian ini digunakan model sebagai berikut untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengangguran di tingkat
provinsi:
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
log log
log
it it
it it
it it
it it
it it
it it
U YOU
HEDU MALE
DEPEND AGRI
MANU OWN
AK UMP
PDRBK α β
β β
β β
β β
β β
β ε
= + +
+ +
− − − + +
+ +
+ − − − +
+ dimana:
: Tingkat pengangguran provinsi persen : Pangsa angkatan kerja usia muda 15-24 tahun provinsi persen
: Pangsa angkatan kerja berpendidikan tinggi ≥ SLTA provinsi
persen : Pangsa angkatan kerja pria provinsi persen
: Dependency Ratio tiap provinsi persen : Pangsa sektor pertanian terhadap PDRB persen
: Pangsa sektor manufaktur terhadap PDRB persen : Tingkat kepemilikan rumah dengan status milik sendiri tiap
provinsi persen : Logaritma natural dari total angkatan kerja provinsi orang
: Logaritma natural dari UMP rupiah : Logaritma natural dari PDRB perkapita juta rupiah
3.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder berupa data panel. Data tersebut terutama berasal dari BPS antara lain
Survei Angkatan Kerja Sakernas, Statistik Kesejahteraan Rakyat, Statistik Perumahan, dan Statistik Indonesia. Beberapa data diubah ke dalam bentuk
logaritma untuk memperkecil skala serta memudahkan hasil analisis. Di samping itu, studi pustaka dilakukan dengan membaca literatur yang berkaitan dengan
penelitian baik dari media cetak maupun internet. 6
it
U
it
YOU
it
HEDU
it
AGRI
it
MALE
it
DEPEND
it
MANU
it
OWN
it
AK
it
UMP
it
PDRBK
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Identifikasi Persistensi Regional
Subbab berikut bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan persistensi pengangguran di tingkat provinsi di Indonesia. Secara teoretis, pengangguran
yang berada pada kondisi persisten, memiliki kecenderungan untuk dapat kembali ke tingkat pengangguran alamiahnya mean reversion walaupun dengan
intensitas yang sangat lambat. Artinya dengan melakukan uji akar unit, persisten atau tidaknya pengangguran terlihat dari karakteristik data yang bersifat stasioner.
Regresi ADF persamaan 4 dengan pendekatan intercept dan trend menghasilkan probabilitas sebesar 0,000 sehingga diputuskan bahwa H
di mana data panel mengandung unit root ditolak dan disimpulkan bahwa data panel tersebut bersifat
stasioner. Di samping itu, untuk memperkuat keyakinan bahwa data panel pada periode tersebut stasioner, pengujian juga dilakukan dengan metode panel unit
root lain seperti LL, dan Breitung yang menunjukkan bahwa data panel pada rentang waktu tersebut stasioner Lampiran 2.
Tabel 1 Pengujian Persistensi Pengangguran Regional di Indonesia Statistic
Probabilitas -5,91667
0,0000
Sumber: Lampiran 1
Selanjutnya adalah menghitung koefisien persistensi dengan menggunakan persamaan 2 untuk memastikan bahwa koefisien tersebut lebih kecil dari satu
near unit root. Hasil estimasi Hausman diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000 yang berarti tolak H
sehingga fixed effect merupakan model yang terbaikLampiran 3
.
Hasil analisis secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 2 berikut dan ini merupakan indikasi yang relatif kuat mengenai terjadinya persistensi
pengangguran. Dengan demikian, berdasarkan dua pengujian tersebut dapat Dengan menggunakan pendekatan fixed effect nilai koefisien
yang diperoleh adalah sebesar 0,8753 near unit root dengan probabilitas 0,000.