1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penilaian merupakan salah satu aspek yang penting dalam pembelajaran. Penilaian menjadi tugas dan tanggung jawab dari pendidik dalam pembelajaran
yang berfungsi untuk menilai sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan dari pembelajaran. Penilaian adalah proses pengumpulan informasi yang digunakan
untuk mengambil keputusan-keputusan tentang kebijakan pendidikan, mutu program pendidikan, mutu kurikulum, mutu pengajaran atau sejauh mana
pengetahuan yang telah diperoleh seorang siswa tentang semua hal yang telah diajarkan kepadanya. Melalui asesmen akan diperoleh informasi yang dapat
digunakan untuk membuat keputusan-keputusan tentang siswa, kurikulum, program, sekolah, dan kebijakan-kebiajakan pendidikan Nitko, 2007: 4.
Pendidik dalam menilai pembelajaran kurang memperhatikan segi proses dari pembelajaran. Proses belajar siswa merupakan salah satu aspek penting
dalam penilaian. Muslich 2011: 10 menjelaskan penilaian tidak hanya untuk mengetahui hasil belajar siswa, tetapi juga untuk mengetahui bagaimana proses
belajar tersebut berlangsung. Penilaian tersebut merupakan penilaian yang berbasis autentik, yaitu penilaian untuk mengukur secara keseluruhan hasil dan
proses belajar dengan berbagai cara. Salah satu bentuk instrumen penilaian dalam pembelajaran yang mendukung hal tersebut adalah penilaian portofolio.
Suardana 2007: 2 menjelaskan penilaian portofolio merupakan bagian utuh dari belajar, sehingga pembelajaran dilaksanakan dengan cara memberikan
tugas-tugas yang menuntut aktivitas belajar yang bermakna serta menerapkan apa yang dipelajari dalam konteks nyata. Penilaian portofolio dapat memperlihatkan
kemampuan siswa dalam memanfaatkan berbagai sumber belajar serta mengkreasikan pengertian mereka sendiri tentang sesuatu tema. Anshori 2008
menjelaskan asesmen portofolio tidak hanya sekedar kumpulan hasil karya siswa, tetapi yang terpenting adalah adanya proses seleksi yang didasarkan kriteria serta
pengumpulan hasil karya siswa dari waktu ke waktu. Penilaian portofolio dapat menilai belajar siswa secara menyeluruh baik
aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Penilaian dengan menggunakan portofolio dimana pembelajaran akan dinilai secara keseluruhan yaitu dari awal,
proses dan hasil pembelajaran memerlukan pendekatan yang sesuai. Pendekatan yang sesuai salah satunya adalah dengan investigasi sederhana.
Krismanto 2003: 7 menjelaskan investigasi atau penyelidikan merupakan kegiatan
pembelajaran yang
memberikan kemungkinan
siswa untuk
mengembangkan pemahaman siswa melalui berbagai kegiatan dan hasil benar sesuai pengembangan yang dilalui siswa. Kegiatan belajarnya diawali dengan
pemecahan soal-soal atau masalah-masalah yang diberikan oleh guru, sedangkan
kegiatan belajar selanjutnya cenderung terbuka artinya tidak terstruktur secara ketat oleh guru yang pelaksanaannya mengacu pada teori investigasi.
Pendekatan investigasi menuntut siswa untuk lebih aktif dalam mengembangkan sikap dan pengetahuannya tentang materi tertentu sesuai dengan
kemampuan masing-masing karena terbukanya kegiatan proses pembelajaran tersebut sehingga akibatnya memberikan hasil belajar yang lebih bermakna pada
siwa. Keuntungan bagi siswa dengan adanya pendekatan belajar investigasi antara lain : dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas, memberi semangat
untuk berinisiatif, kreatif dan aktif, rasa percaya diri dapat lebih meningkat, dapat belajar untuk memecahkan, menangani suatu masalah, meningkatkan belajar
bekerjasama, belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis dan lain-lain. Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan di MAN 1 Pemalang
diketahui bahwa penilaian pembelajaran yang berlangsung umumnya menggunakan tes tertulis untuk aspek kognitif dan hanya dilakukan oleh guru dan
tidak ada partisipasi dari siswa. Setiap siswa memiliki kemampuan pada aspek kognitif yang berbeda-beda, Ada siswa yang kognitifnya bagus, sedang dan
rendah. Banyak faktor yang mempengaruhinya, misalnya : IQ, lingkungan dan keturunan. Hal ini dibuktikan dengan data hasil tes tertulis pada aspek kognitif
tersaji pada Tabel 1.1 :
Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ulangan Umum Mata Pelajaran Kimia Kelas XI IPA MAN 1 Pemalang Tahun Ajaran 20142015
Kompetensi Dasar
KKM Persentase yang
Tuntas KD 1
76 45,44
KD 2 76
35,55 KD 3
76 20,44
Sumber: daftar nilai siswa MAN 1 Pemalang tahun ajaran 20142015 Pada KD 2 dan KD 3 persentase yang tuntas masih sangat rendah hal ini
mengindikasikan bahwa tidak semua siswa di MAN 1 Pemalang menguasai aspek kognitif dengan baik. Berdasarkan dengan masalah tersebut harus dikaji lagi
bagaimana variasi sistem penilaian dalam pembelajaran kimia dilakukan. Salah satunya adalah dengan penilaian portofolio berbasis penilaian autentik dimana
dalam penilaian ini proses dalam pembelajaran juga dinilai. Penilaian autentik mengajarkan kepada siswa tentang pembelajaran yang
bermakna. Gulikers 2006 : 6 menjelaskan penilaian autentik merangsang siswa untuk mengembangkan keterampilan dan kompetensi yang relevan untuk dunia
kerja. Burton 2011: 11 menyatakan bahwa penilaian autentik adalah sekumpulan penilaian yang menghubungkan pengetahuan dengan praktik
langsung. Pada penilaian autentik terdapat beberapa teknik penilaian yang dapat dilakukan di antaranya, penilaian keterampilan, penilaian produk, penilaian
proyek, penilaian portofolio, penilaian diri, penilaian teman sejawat, ujian tertulis, dan observasi.
Nurgiyantoro 2011 :30 menjelaskan langkah-langkah penilaian autentik salah satunya adalah pembuatan rubrik. Hal ini didukung oleh Widyaningsih
2013: 296 yang menyatakan didalam penilaian portofolio manfaat penggunaan rubrik portofolio yaitu mengumpulkan informasi secara apa adanya tentang hasil
belajar siswa, pengetahuan, dan sikapnya secara nyata sehingga dapat mendorong siswa pada pencapaian hasil yang lebih baik.
Implementasi asesmen portofolio dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar merupakan penelitian yang relevan dilakukan oleh Anshori
pada tahun 2008. Hasil penelitian memaparkan portofolio memberi manfaat mengenai informasi kemampuan dan pemahaman siswa memberikan gambaran
otentik kepada guru tentang apa yang telah dipelajari siswa kesulitan dan kendala yang dialami siswa dalam belajar dan jenis bantuan yang diharapkan siswa.
Penilaian portofolio dapat dijadikan alat untuk memvalidasi informasi tentang pemahaman siswa mengenai suatu konsep. Asesmen portofolio juga dapat
membantu siswa dalam mengkonstruksi rasa tanggungjawab dalam belajar, memonitor diri sendiri dalam kegiatan belajar, menanamkan kesadaran untuk
meningkatkan kemampuan diri dan membuat argumen-argumen yang logis. Berkaitan dengan penilaian portofolio berbasis penilaian autentik tersebut
dan hasil observasi awal dimana siswa memiliki banyak pengetahuan, tetapi tidak dilatih untuk menemukan pengetahuan, tidak dilatih untuk menemukan konsep
dan tidak dilatih untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian mengenai
“Pengembangan Instrumen
Penilaian Portofolio dan Implementasinya untuk menilai Investigasi Sederhana Siswa kelas XI Berbasis Penilaian Autentik
” .
1.2 Masalah