BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permainan bola voli sudah dikenal sejak abad pertengahan terutama di Negara-negara Romawi. Perkembangan bola voli mengalami banyak perubahan
sesuai dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, baik perubahan fasilitas dan perlengkapan maupun peraturan permainanperwasitan,
sejak lahirnya sampai sekarang, diciptakan oleh William G Morgan seorang guru pendidikan jasmani pada Young Man Christian Association Y.M.C.A di
Amerika Serikat pada tahun 1895 A. Sarumpaet, 1992:72. Bola voli merupakan permainan yang awal mulanya ditujukan oleh
William G Morgan sebagai olahraga rekreasi di dalam lapangan yang tertutup indoor bagi mereka yang menghendaki rekreasi setelah bekerja sehari penuh.
Pada waktu itu, olahraga yang sedang populer adalah basket yang diciptakan pada tahun 1981. Morgan melihat para pengusaha yang bermain basket banyak yang
sudah mencapai usia lanjut, sementara basket termasuk olahraga yang memeras tenaga. Selain itu, mereka lebih menginginkan olahraga yang tidak terlalu
menguras tenaga. Itulah yang mendorong William G Morgan memperkenalkan olahraga bola voli Nuril Ahmadi, 2007:2.
Berkembang dan terwujudnya peraturan permainan bola voli yang seragam diseluruh dunia berawal dari terbentuknya International Volley Ball
Federation IVBF di Paris pada tahun 1946. Selanjutnya peraturan permainan bola voli masih akan berkembang dan memang harus dikembangkan sejalan
dengan perkembangan permainannya. Setelah terbentuknya IVBF, segala sesuatu tentang perubahan peraturan permainan yang berhak untuk mengesahkannya
adalah konggres IVBF M.Mariyanto, Sunardi, Agus Margono, 1994:12. IVBF bertugas untuk mengembangkan cabang olahraga yang berada di
bawah naungannya. Tugas tersebut diantaranya menghimpun perkumpulan bola voli nasional yang telah menjadi anggota dan membantu perkembangan
organisasi bola voli nasional suatu negara mulai pemasalan, pembibitan, pembinaan, dan pertandingan antar klub maupun antar sekolah perguruan tinggi.
Bahkan IVBF juga bertanggung jawab atas penyelenggaraan berbagai macam pertandingan yang bertaraf internasional seperti olimpiade M.Mariyanto,
Sunardi, dan Agus Margono, 1994:12. Dengan masuknya permainan bola voli ke dalam olimpiade, olahraga ini makin populer dan digemari oleh masyarakat
umum di seluruh dunia dan bahkan merupakan salah satu cabang olahraga yang mempunyai penggemar terbanyak di dunia Machfud Irsada, 1999 : 7.
Teknik permainan bola voli pada awalnya amat sederhana, yang bertujuan untuk memantulkan bola sehingga melewati atas jaring ke lapangan lawan. Sama
sekali tidak ada tujuan memainkan bola agar dapat melewati jaring dan pihak pemain di seberang jaring mengalami kesulitan untuk mengembalikannya Nuril
Ahmadi, 2007:14. Perkembangan tersebut mudah dipahami karena bola voli dimainkan
semata-mata untuk tujuan rekreasi agar diperoleh kesenangan dan kegembiraan. Namun pada perkembangannya permainan bola voli menjadi olahraga yang
kompetitif untuk mencapai prestasi. Karena itu, bola dimainkan untuk
diseberangkan ke lapangan lawan sampai lawan tidak bisa atau sulit memainkannya kembali. Oleh karena itu, penguasaan keterampilan memainkan
bola dalam permainan bola voli menjadi tuntutan utama Nuril Ahmadi,2007:14 Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang
tidak mudah dilakukan oleh setiap orang. Sebab, dalam permainan bola voli dibutuhkan koordinasi gerak yang benar-benar bisa diandalkan untuk melakukan
semua gerakan yang ada dalam permainan bola voli Nuril Ahmadi,2007:20. Dalam permainan bola voli ada beberapa bentuk teknik yang harus dikuasai.
Teknik bola voli ada lima yaitu 1servis tangan bawah, tangan samping dan servis atas; 2passing passing atas dan passing bawah; 3umpan; 4smash
smash normal, smash semi, smash pull, smash pull straigh dan smash push; 5block. Untuk dapat menjadi pemain bola voli yang baik teknik tersebut harus
dapat dikuasai dengan baik M. Yunus, 1992:130-132. Salah satu teknik yang ada dalam permainan bola voli adalah operan
lengan. Teknik ini juga dikenal sebagai operan tangan bawah underhead passing atau bump. Operan ini biasanya menjadi teknik pertama yang digunakan
tim yang tidak memegang servis. Operan ini digunakan untuk menerima servis, menerima spike, memukul bola setinggi pinggang ke bawah, dan memukul bola
yang memantul dari net. Berdasarkan kenyataan bahwa teknik ini kebanyakan hanya digunakan menerima bola, maka teknik ini biasanya hanya disebut sebagai
operan Barbara L Viera, 2004:19. Passing bawah seringkali digunakan untuk mengarahkan bola kepada
rekan satu tim. Sangat penting artinya bagi setiap pemain untuk dapat meredam
kekuatan bola yang dipukul dengan keras tersebut dan mengarahkan bola tersebut ke rekan satu tim agar ia dapat melakukan operan overhead atau mengumpan
bola. Teknik ini merupakan titik awal dari sebuah penyerangan. Bila bola yang dioperkan jelek, pengumpan akan mengalami kesulitan untuk menempatkan bola
yang baik untuk para penyerang Barbara L Viera, 2004:19-20. Pemain bola voli pada kenyataanya tingkat kondisi fisik, anatomis,
fisiologis, serta keterampilan biomekanika geraknya berbeda, sedangkan untuk diperoleh bibit pemain bola voli yang baik perlu diketahui seberapa besar faktor
tersebut diatas ikut berpengaruh terhadap hasil permainan bola voli terutama dalam melakukan passing bawah. M. Yunus 1992:13 menyatakan bahwa syarat-
syarat bibit pemain bola voli yang baik antara lain dipenuhi syarat fisik, yaitu kesehatan yang baik tidak dimiliki cacat tubuh, postur tubuh tinggi, dimiliki unsur
kondisi fisik yang baik kekuatan, kecepatan, kelincahan, daya tahan, koordinasi, kelentukan, power dan secara fisiologis dimiliki kemampuan kerja otot yang
baik. Apabila seseorang ingin mencapai sesuatu prestasi optimal perlu dimiliki
empat macam kelengkapan yang meliputi: 1 pengembangan fisik, 2 pengembangan teknik, 3 pengembangan mental, 4 kematangan juara M,
Sajoto,1995:7. Kemudian faktor-faktor penentu pencapaian olahraga antara lain, aspek biologis terdiri dari: 1 potensi atau kemampuan dasar tubuh yang meliputi
kekuatan, kecepatan, kelincahan, tenaga, daya tahan otot, daya kerja jantung dan paru-paru, kelentukan, keseimbangan, ketepatan dan kesehatan untuk olahraga,
2 fungsi organ-organ tubuh yang meliputi: daya kerja jantung, peredaran darah,
daya kerja paru-paru, daya kerja pernapasan, daya kerja panca indra, 3 struktur dan postur tubuh yang meliputi ukuran tinggi dan panjang tubuh, ukuran besar,
lebar dan berat tubuh, 4 gizi yang meliputi jumlah makanan yang cukup, nilai makanan yang memenuhi kebutuhan, variasi makanan M.Sajoto,1995:1
Di lihat dari faktor anatomis dan fisiologis tubuh, passing bawah memerlukan koordinasi antara kerja sendi, gerak yang terjadi, otot yang berperan
serta bentuk kontraksinya, dan tinjauan kerja syaraf yang terjadi dalam proses keefektifan kinerja. Sedangkan untuk faktor biomekanika, passing bawah
memerlukan sifat gerakan, sifat gaya-gaya sudut gerakan, serta prinsip mekanika yang diterapkan, misal : kestabilan dan keseimbangan, gaya otot,
kelanjutan aplikasi gaya, dan prinsip-prinsip gerakan. Sehingga untuk dapat melakukan passing bawah dengan benar perlu diperhatikan kestabilan dan
keseimbangan otot kaki, kelentukan dan besarnya sudut gerakan lengan terhadap tubuh, dan ketepatan melakukan ayunan lengan terhadap perkenaan dengan bola.
Keterampilan passing bawah yang dilakukan pada pemain pada umumnya kurang memperhatikan keefektifan dan koordinasi gerak. Seperti melakukan
gerakan yang tidak perlu dilakukan atau gerakan yang berlebih dalam melalukan passing bawah. Hal tersebut hendaknya menjadi perhatian bagi tiap pemain
maupun pelatih bola voli, yaitu pengetahuan tentang anatomi, fisiologi, dan biomekanika terhadap keterampilan gerak passing bawah.
Berdasarkan dari uraian diatas, maka peneliti akan mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Gerak Keterampilan Passing Bawah Dalam Permainan
Bola Voli Suatu Tinjauan Anatomi, Fisiologi, dan Biomekanika ” .
1.2 Pembatasan Masalah