Pendidikan Nasional untuk mengikutsertakan e-learning dalam proses pembelajaran.
2. Tipe E-Learning
Penggunaan e-learning yang bermacam-macam saat ini
menyebabkan adanya pembagian atau pembedaan penggunaan e-learning. Pada dasarnya e-learning menurut Effendi dan Hartono 2005 : 7-8
mempunyai dua tipe, yaitu :
a. Synchronous Training
Istilah synchronous berarti “pada waktu yang sama”. Jadi Synchronous Training adalah tipe pelatihan, dimana proses pembelajaran
terjadi pada saat yang sama ketika pengajar sedang mengajar dan siswa sedang belajar. Adanya interaksi langsung antara guru dan siswa, baik
melalui internet maupun intranet. Synchronous Training mengharuskan guru dan siswa mengakses internet secara bersamaan. Guru memberi
makalah dengan slide presentasi dan siswa dapat mendengarkan presentasi melalui hubungan internet. Siswa juga dapat mengajukan
komentar serta pertanyaan melalui chat window. Jadi Synchronous Training sifatnya mirip dengan pembelajaran di kelas, namun kelasnya
bersifat maya.
b. Asynchronous Training
Istilah asynchronous berarti “tidak pada waktu bersamaan”. Jadi siswa dapat belajar pada waktu yang berbeda dengan guru mengajar.
Pelatihan berupa pembelajaran yang dijalankan pada komputer dan tidak melibatkan interaksi dengan guru ataupun siswa lain. oleh karena itu,
siswa dapat memulai dan mengakhirinya setiap saat. Pembelajaran berbentuk bacaan dengan animasi, simulasi, permainan edukatif, maupun
latihan atau tes dengan jawabannya.
3. Fungsi E-Learning
Menurut Siahaan 2002, ada tiga fungsi pembelajaran elektronik e- learning terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas yaitu sebagai
berikut : a.
Sebagai suplemen pembelajaran yang sifatnya pilihan atau opsional. E-learning berfungsi sebagai suplemen tambahan. Siswa
memiliki kebebasan untuk memilih memanfaatkan materi pembelajaran
elektronik atau menggunakan pembelajaran model konvensional. Sekalipun sifatnya tambahan atau pilihan siswa yang memanfaatkannya
tentu akan memiliki tambahan pengetahuan dan wawasan. b.
Sebagai pelengkap komplemen pembelajaran E-learning berfungsi sebagai pelengkap pembelajaran apabila
meteri e-learning diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa dikelas. Sebagai komplemen berarti materi e-
learning diprogramkan untuk menjadi materi pengayaan atau remidial bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran kelas konvensional.
c. Sebagai pengganti substitusi pembelajaran
E-learning sebagai pengganti subtitusi jika pembelajaran sepnuhnya menggunakan pembelajaran elektronik. Pada kondisi ini,
siswa hanya belajar menggunakan e-learning saja tanpa menggunakan model pembelajaran lainnya Wena, 2009 : 212-213.
4. Manfaat E-Learning