Pembelajaran IPS Sejarah KAJIAN PUSTAKA

Sumber : Buku Sekolah Elektronik IPS kelas VII karangan I Wayan Legawa, Sugiharsono, dkk. Gambar 2.3 Tampilan Buku Sekolah Elektronik BSE IPS Dari segi isi dalam Buku Sekolah Elektronik BSE terlihat sama dengan buku biasa, dapat berbentuk cerita, gambar, pelajaran, dan berita. Perbedaannya ada pada tampilan isi buku yang direkam dalam secara elektronik dan dapat disimpan dalam komputer. Selain itu, Buku Sekolah Elektronik BSE dapat diunduh atau didownload di situs BSE secara gratis yang telah disediakan, kemudian dapat disimpan dalam PC atau media penyimpan lainya. Sehingga Buku Sekolah Elektronik BSE dapat dijadikan sebagai referensi atau sumber belajar dalam proses pembelajaran.

E. Pembelajaran IPS Sejarah

Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. IPS atau studi sosial itu merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. Pada pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama SMP, Ilmu Pengetahuan Sosial terdiri atas pembelajaran sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi dan antropologi. Pembelajaran sejarah memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode, pembelajaran ekonomi memberikan wawasan mengenai kebutuhan manusia dalam kegiatan ekonomi, pembelajaran geografi menekankan pada konsep ruang atau wilayah serta pembelajaran sosiologi dan antropologi memberikan pengetahuan mengenai kehidupan sosial, interaksi sosial serta kebudayaan dan nilai-nilai. Sejarah memiliki berberapa manfaat bagi kehidupan manusia pada masa sekarang. Menurut Wasino Vicki, 2009 menyebutkan bahwa paling tidak ada beberapa guna sejarah bagi manusia yang mempelajarinya, yakni edukatif untuk pendidikan, instruktif memberikan pengajaran, inspiratif memberi ilham, serta rekreatif memberikan kesenangan. Dalam pendidikan, sejarah memiliki fungsi edukatif atau pendidikan karena dengan memahami sejarah berarti telah diambil satu manfaat atau hikmah dari terjadinya suatu peristiwa sejarah. Sejarah adalah guru kehidupan historia vitae magistra yang bermakna bahwa sejarah ini memiliki fungsi pendidikan, yang mengajarkan bagaimana manusia seharusnya itu bertindak dengan melihat peristiwa yang telah terjadi untuk kemudian diambil hikmahnya. I Gde Widja 1989: 45 menjelaskan bahwa, menyadari guna edukatif dari sejarah berarti menyadari makna sejarah sebagai gambaran peristiwa masa lampau yang penuh arti, yang selanjutnya berarti bahwa kita bisa memungut dari sejarah nilai-nilai berupa ide-ide mau pun konsep-konsep kreatif sebagai sumber motivasi bagi pemecahan masalah-masalah masa kini dan selanjutnya untuk merealisasikan harapan-harapan di masa yang akan datang. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahawa pembelajaran sejarah kaitannya dengan pendidikan adalah pembelajaran yang mempelajari tentang kehidupan manusia. Di sekolah-sekolah, karakteristik pembelajaran sejarah dikaitkan dengan memberikan pengalaman masa lampau untuk diterapkan pada kehidupan sekarang pengalaman masa lampau berguna untuk memecahkan permasalahan masa kini dan untuk merencanakan masa depan yang lebih baik. Pengalaman masa lampau dijadikan sebagai guru dalam menyikapi kehidupan sehingga siswa dapat secara bijaksana menyikapi kehidupan nyata. Pembelajaran sejarah diharapkan dapat memberikan bekal sikap melalui peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau.

F. Kerangka Berpikir