Pembuatan Gugatan atau Permohonan

26

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS TEMUAN LAPANGAN

DI PENGADILAN AGAMA PURWAKARTA

A. Prosedur Pengajuan Perkara di Pengadilan Agama Purwakarta

1. Pembuatan Gugatan atau Permohonan

Permohonan atau gugatan pada prinsipnya secara tertulis Pasal 18 HIR, namun para pihak tidak bisa baca tulis buta huruf permohonan atau gugatan dapat dilimpahkan kepada hakim untuk disusun permohonan gugatan keudian dibacakan dan diterangkan maksud dan isinya kepada pihak, kemudian ditandatangani oleh Ketua Pengadilan Agama berdasarkan Pasal 120 HIR. 1 Mengenai isi gugatan atau permohonan UU. NO 7 Tahun 1989 maupun dalam HIR atau Rbg tidak mengatur, karena itu diambil dari ketentuan Pasal 8 No. 3 RV yang mengatakan bahwa isi gugatan pada pokoknya memuat tiga hal yaitu: a. Identitas para pihak Identitas para pihak meliputi nama, umur, pekerjaan, agama, dan kewarganegaraan. b. Posita Berisi uraian kejadian atau fakta-fakta yang menjadi dasar adanya sengketa yang terjadi dan hubungan hokum yang menjadi dasar gugatan. 1 M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata,,Sinar Grafika, Jakarta, 2005, Hlm. 48 c. Petitium Petitium atau tuntutan berisi rincian apa saja yag diminta dan diharapkan penggugat untuk dinyatakan dalam putusan atau penetapan para kepada para pihak terutama pihak tergugat dalam putusan perkara. 2. Pendaftaran Perkara Pendaftaran Perkara diajukan kepada Pengadilan Agama melalui petugas kepaniteraan di Meja I. Aktifitas yang dilakukan Meja I dalam proses penyelesaian perkara di pengadilan Agama adalah sebagai berikut: a. Menerima gugatan, permohonan, perlawanan verzet, pernyataan banding,kasasi, permohonan peninjauan kembali, eksekusi, penjelasan dan penaksiran biaya perkara dan biaya eksekusi. b. Membuat Surat Kuasa Untuk Membayar SKUM dalam rangkap tiga dan menyerahkan SKUM tersebut kepada calon penggugat atau pemohon. c. Menyerahkan kembali surat gugatan atau permohonan kepada calon penggugatpemohon. d. Menaksir biaya perkara sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 121 HIR atau Pasal 145 RBg yang kemudian dinyatakan dalam SKUM. e. Memberikan penjelasan-penjelasan yang dianggap perlu berkenaan dengan perkara yang diajukan sesuai dengan Surat Kuasa Muda Mahkamah Agung RI Urusan Lingkungan Peradilan Agama tanggal 11 Januari 1994 Nomor: MAKumdil012IK1994. 2

3. Penaksiran Biaya Panjar Perkara