4 Mendaftarmencatat surat gugatanpermohonan dalam register yang
bersangkutan serta
memberi nomor
register pada
surat
gugatanpermohonan tersebut.
5 Menyerahkan kembali satu rangkap surat gugatanpermohonan yang
telah diberi nomor register kepada penggugat atau pemohon.
6 Asli surat gugatanpermohonan dimasukan dalam sebuat map khusus
dengan melampirkan tindasan pertama SKUM dan surat-surat yang berhungan dengan gugatanpermohonan untuk disampaikan kepada
Wakil Panitera. Selanjutnya, berkas-berkas permohonangugatan tersebut disampaikan kepada Ketua Pengadilan Agama melalui
Panitera.
7 Mendaftar atau mencatat putusan Pengadilan AgamaPengadilan
Tinggi Agama atau Mahkamah Agung dalam buku register yang bersangkutan.
4
5. Penetapan Majelis Hakim
Setelah Ketua Pengadilan Agama menerima berkas perkara dari panitera, segera menetapkan majelis yang akan memeriksa dan
memutusnya. Apabila ketua berhalangan, penetapan majelis dilakukan oleh wakil ketua. Adapun jangka waktu penetapan secepat mungkin dan
berdasarkan jangka waktu yang digariskan MA paling lambat 7 tujuh hari dari tanggal penerimaan. Kemudian setelah majelis ditetapkan, maka
4
Jaih Mubarok, Op cit, Hlm.
perkara harus segera diserahkan kepada majelis, paling lambat 7 tujuh hari dari tanggal surat penetapan majelis.
Majelis paling sedikit terdiri dari 3 tiga orang, menurut Pasal 15 UU No. 14 Tahun 1970 sebagaimana diubah dengan UU No. 35 Tahun
1999 dan sekarang digariskan dalam Pasal 17 ayat 1 UU No. 4 Tahun 2004 yang menentukan:
a. Semua pengadilan memeriksa dan memutus perkara, sekurang-
kurangnya 3 tiga orang hakim, kecuali apabila Undang-Undang menentukan lain;
b. Seorang bertindak sebagai Ketua Majelis Hakim, dan yang lain sebagai
anggota. Namun dalam angka 9 penjelasan umum UU No. 14 tahun 1970,
dimungkinkan hakim tunggal, berdasarkan faktor keadaan setempat, karena:
1 Di daerah terpencil;
2 Tenaga hakim kurang;
3 Biaya transportasi mahal.
Akan tetapi, alasan ini pada saat sekarang selain tidak disebut dalam UU No. 4 Tahun 2004, juga tidak sesuai lagi. Tenaga hakim sudah
cukup memadai di seluruh daerah, serta semua wilayah sudah terjangkau oleh prasarana lalu lintas yang dibutuhkan.
5
5
M. Yahya Harahap, Op cit, Hlm. 218
6. Penentuan Hari Sidang
Yang menetapkan hari sidang adalah majelis yang menerima pembagian distribusi perkara. Penetapan hari sidang dituangkan dalam
bentuk surat penetapan. Adapun ketentuannya sebagai berikut: a.
Menurut Pasal 121 ayat 1 HIR, penetapan hari sidang harus
dilakukan segera setelah majelis menerima berkas perkara;
b. Menurut penggarisan MA, paling lambat 7 tujuah hari dari tanggal
penerimaan berkas perkara, mejelis harus menerbitkan penetapan hari
sidang;
c. Berdasarkan Pasal 121 ayat 3 HIR, penetapan hari sidang
dimasukkan atau dilampirkan dalam berkas perkara, dan menjadi
bagian yang tidak terpisah dari berkas perkara yang bersangkutan. 7.
Pemanggilan Para Pihak
Setelah dilampaui tahap pengajuan gugatan, pembayaran biaya, registrasi, penetapan majelis tentang hari sidang, tahap selanjutnya adalah
tindakan pemanggilan pihak penggugat dan tergugat untuk hadir di depan persidangan pengadilan hearing pada hari dan jam yang ditentukan.
Berdasarkan perintah ketua majelis di dalam PHS Penetapan Hari Sidang, juru sita juru sita pengganti melaksanakan pemanggilan kepada
para pihak supaya hadir untuk mengikuti persidangan pada hari, tanggal dan jam sebagaimana tersebut dalam PHS di tempat persidangan yang
telah ditetapkan. Pasal 65, 66, 67, dan 68 UU No. 13 Tahun 1965.
Mekanisme pemanggilan para pihak harus dilakukan secara resmi dan patut dengan memperhatikan beberapa hal adalah:
a. Dilaksanakan oleh juru sitajuru sita pengganti yang sah. Dengan
catatan juru sitajuru sita pengganti hanya berwenang untuk melaksanakan tugasnya di dalam wilayah hukum Pengadilan Agama
yang bersangkutan. b.
Dilaksanakan langsung kepada pribadi yang dipanggil di tempat tinggalnya, maka panggilan disamping lewat kepala desalurah
setempat. Apabila yang dipanggil telah meninggal dunia, maka panggilan disampaikan kepada ahli warisnya. Apabila yang dipanggil
tidak diketahui tempat diam atau tinggalnya atau tak dikenal maka panggilan disampaikan lewat bupatiwali kota Setempat yang akan
mengumumkannya pada papan pengumuman persidangan tersebut. Apabila yang dipanggil berada diluar Negeri RI. di Jakarta. Dan untuk
panggilan tergugat dilampirkan satu berkas surat gugatan yang diajukan oleh penggugat.
c. Jarak antara hari pemanggilan dengan hari persidangan harus
memenuhi tenggang dengan hari persidangan harus memenuhi tenggang waktu yang patut, yaitu sekurang-kurangnya 3 tiga hari
kerja logikanya tidak termasuk hari libur, sebab hari libur bukan hari kerja.
B. Mekanisme Penyelesaian Perkara di Pengadilan Agama Purwakarta