Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
yang dapat mengungkapkan kondisi keuangan suatu perusahaan maupun kinerja yang telah dicapai perusahaan untuk suatu periode tertentu.
Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan. Analisis
laporan keuangan khususnya memperhatikan pada perhitungan rasio keuangan agar dapat mengevaluasi keadaan pada masa lalu, sekarang dan proyeksi hasil dimasa
mendatang. Pada dasarnya angka-angka rasio dapat digolongkan menjadi dua golongan, golongan pertama adalah angka-angka rasio yang didasarkan pada sumber
data keuangan dimana unsur-unsur angka rasio tersebut diperoleh, dan golongan kedua adalah angka-angka rasio yang disusun berdasarkan tujuan penganalisa dalam
mengevaluasi perusahaan. Rasio keuangan dapat dikelompokkan kedalam lima kategori, rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan
rasio pasar. Pada dasarnya rasio keuangan disusun dengan menggabungkan angka- angka didalam atau antara laporan rugi laba dan neraca. Dengan rasio semacam ini
diharapkan pengaruh perbedaan ukuran akan hilang hanafi halim, 2005:77.
Harga saham di pasar modal selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu, perubahan harga saham tersebut dipengaruhi oleh banyak hal. Menurut Arifin 2001:
116-125 faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu faktor non keuangan, faktor keuangan, dan faktor eksternal. Faktor non keuangan berupa pergerakan harga
tren saham, yang biasanya digunakan oleh investor untuk pengambilan keputusan
membeli ataupun menjual saham. Sedangkan faktor keuangan berupa informasi- informasi yang terkandung dalam laporan keuangan misalnya profitabilias dan
rentabilitas. Informasi keuangan tersebut digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dimana kinerja perusahaan akan dijadikan acuan dari nilai saham dimata
investor. Faktor keuangan disini termasuk rasio-rasio yang merupakan ukuran terhadap kinerja perusahaan. Faktor eksternal merupakan faktor-faktor diluar faktor
diatas, yaitu hal-hal yang terjadi diluar perusahaan seperti kenaikan tingkat suku bunga yang mengakibatkan ketidakpastian pasar, terjadinya inflasi dan deflasi yang
mengakibatkan ketidakpastian daya beli masyarakat, keadaan keamanan suatu negara, kebijakan pemerintah dan kondisi sosial politik.
Penilaian kinerja perusahaan dapat dilihat dari faktor keuangan yang didalamnya terdapat analisis berupa rasio keuangan, kinerja perusahaan dapat dilihat dari
keuntungan bersih dari tiap sahamnya pada saat menjalankan operasinya. Menurut Baridwan 1992:333 laba bersih per saham adalah jumlah pendapatan yang diperoleh
dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar, dan akan dipakai oleh pimpinan perusahaan untuk menentukan besarnya deviden yang akan dibagikan.
Salah satu indikator terpenting dipasar modal adalah analisis Price Earning Ratio PER. Definisi resminya kira-kira adalah suatu rasio yang menggambarkan
bagaimana keuntungan terhadap harga sahammya. PBV ini merupakan rasio yang sudah secara luas dipakai di berbagai analisis sekuritas dunia. Rasio PBV ini
didefinisikan sebagai perbandingan nilai pasar suatu saham stock’s market value
terhadap nilai bukunya sendiri perusahaan sehingga kita dapat mengukur tingkat harga saham apakah overvalued atau undervalued. Semakin rendah nilai PBV suatu
saham maka saham tersebut dikategorikan undervalued, yang mana sangat baik untuk memutuskan investasi jangka panjang. Nilai rendah PBV ini harus disebabkan oleh
turunnya harga saham, sehingga harga saham berada di bawah nilai bukunya atau nilai sebenarnya.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan melakukan penelitian dengan judul
“Evaluasi Hubungan Antara Informasi Akuntansi Dan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI”.