8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Stakeholder
Teori stakeholder merupakan teori yang menjelaskan tentang keberadaan
perusahaan dalam
menjalankan kegiatannya
untuk memberikan kontribusi bagi stakeholder
nya. “Kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan stakeholder dan dukungan tersebut
harus dicari sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut. Makin powerful stakeholder, makin besar usaha perusahaan
untuk beradaptasi. Pengungkapan sosial dianggap sebagai bagian dari dialog antara perusahaan dengan stakeholder
nya”, Gray dkk dalam Handoko, 2014:74. Menurut the Clarkson Centre for Business Ethics
dalam Magness, 2008:178 menyatakan bahwa : “stakeholder perusahaan dibagi kedalam dua bentuk besar yaitu
primary stakeholders dan secondary stakeholders. Primary stakeholders
merupakan pihak-pihak
yang mempunyai
kepentingan secara ekonomi terhadap perusahaan dan menanggung risiko seperti misalnya investor, kreditor, karyawan, komunitas
lokal namun disisi lain pemerintah juga termasuk kedalam golongan primary stakeholders walaupun tidak secara langsung
mempunyai hubungan secara ekonomi namun hubungan diantara keduanya lebih bersifat non-kontraktual. Bentuk yang kedua adalah
secondary stakeholders dimana sifat hubungan keduanya saling mempengaruhi namun kelangsungan hidup perusahaan secara
ekonomi tidak ditentukan oleh stakeholder jenis ini. Contoh secondary stakeholders adalah media dan kelompok kepentingan
seperti lembaga sosial masyarakat, serikat buruh, dan sebagainya
”.
Universitas Sumatera Utara
9
Perusahaan dalam hal ini merupakan bagian dari beberapa elemen yang membentuk masyarakat dalam sistem sosial yang berlaku. Keadaan
tersebut kemudian menciptakan sebuah hubungan timbal balik antara perusahaan dan para stakeholder yang berarti perusahaan harus
melaksanakan peranannya secara dua arah untuk memenuhi kebutuhan perushaan sendiri maupun stakeholder lainya dalam sebuah sistem sosial.
Oleh karena itu, segala sesuatu yang dihasilkan dan dilakukan oleh masing-masing bagian dari stakeholder akan saling mempengaruhi satu
dengan yang lainya. Fokus teori stakeholder yang mengacu pada pengambilan
keputusan manajerial membuat perusahaan berusaha memberikan informasi yang bermanfaat bagi stakeholder tersebut. Pengungkapan
informasi tersebut dibagi menjadi dua yaitu yang bersifat wajib mandatory dan yang bersifat sukarela voluntary. Bentuk pengungkapan
sukarela yang sedang berkembang pesat saat ini adalah publikasi sustainability report.
“Melalui sustainability report ekonomi, sosial, dan lingkungan perusahaan dapat memberikan informasi yang lebih cukup
dan lengkap berkaitan dengan kegiatan usahanya ”, Ghozali dan Chariri
dalam Azka, 2013:11. Seiring berjalannya waktu pandangan tentang stakeholder telah mulai berubah secara susbstansial, perkembangan teori
stakeholders membawa perubahan terhadap indikator kesusuksesan perusahaan. Hal tersebut tercermin dengan munculnya paradigm triple
bottom line. Melalui pengungkapan sustainability report diharapkan dapat
Universitas Sumatera Utara
10
memenuhi keinginan dari stakeholder sehingga akan menghasilkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan stakeholdernya.
2.1.2 Teori Legitimasi