Kemampuan Dasar Bulutangkis Bulu Tangkis
Menurut Wastcott Wayne, 2003:173 latihan sirkuit adalah model latihan yang melibatkan serangkaian latihan yang berbeda yang dilakukan secara
berurutan dan terus menerus selama satu putaran atau sirkuit. Artinya memilih latihan yang spesifik dan bergerak cepat dari stasiun ke stasiun untuk
memaksimalkan efektifitas dan efisiensi waktu. Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas penulis menyimpulkan bahwa
Latihan sirkuit adalah bentuk pengkondisian menggabungkan pelatihan ketahanan dan intensitas tinggi aerobik. Hal ini dirancang agar mudah untuk
mengikuti dan target membangun kekuatan serta ketahanan otot. Satu sirkuit latihan dikatakan selesai, bila seorang atlet telah menyelesaikn latihan
disemua stasiun sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan. Latihan sirkuit adalah sebuah program latihan yang dikembangkan oleh R.E.
Morgan dan G.T. Anderson pada tahun 1953 di University of Leeds di Inggris. Latihan ini pada awalnya disusun untuk program pendidikan jasmani
di sekolah. Circuit training disusun untuk mengembangkan strength, power, muscular cardiovascular endurance, speed, agility, dan flexibility yang
merupakan kombinasi antara latihan kardio dan penguatan. Herman Subarjah, 2012:12 Latihan sirkuit ini, didasarkan pada asumsi
bahwa seorang atlet akan dapat mengembangkan kekuatan, daya tahan, stamina kelincahan dan total fitnessnya dengan cara; Melakukan sebanyak
mungkin pekerjaan dalam suatu jangka waktu tertentu. Melakukan suatu jumlah pekerjaan atau latihan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Sadoso Sumosardjuno, 1992:35 menyarankan bahwa dalam mengembangkan program latihan sirkuit harus memperhatikan karakteristik
berikut ini: 1
Sirkuit pendek terdiri dari 6 latihan, normal terdiri 9 latihan dan panjang terdiri 12 latihan. Total lama latihan antara 10-30 menit,
biasanya dilakukan tiga putaran. 2
Kebutuhan fisik harus ditingkatkan secara progresif dan perorangan. Karena satu set terdiri dari pos-pos, maka disusun
latihan yang penting, beberapa atlet diikutsertakan secara simultan.
3 Sirkuit harus disusun untuk otot-otot secara bergantian.
4 Keperluan latihan perlu diatur secara teliti dengan memperhatikan
waktu atau jumlah ulangan yang dilakukan. 5
Meningkatkan unsur-unsur latihan, waktu untuk melakukan sirkuit dapat dikurangi tanpa mengubah jumlah ulangan atau
beban, atau menambah beban atau jumlah ulangan. 6
Karena satu set terdiri dari pos-pos, maka disusun latihan yang penting, beberapa atlet diikutsertakan secara simultan.
7 Interval istirahat diantara sirkuit kira-kira dua menit tetapi dapat
berubah sesuai dengan kebutuhan atlet. Metode denyut nadi dapat
digunakan untuk menghitung interval istirahat. Jika jumlah nadi di bawah 120 kali, sirkuit lanjutan dapat dimulai.