Keuntungan Latihan Sirkuit Kekurangan Latihan Sirkuit

4 Pada posisi ke atas, usahakan sampai lengan anda kembali lurus sempurna sebelum kembali pada posisi ke bawah. Pos 3 lmpat kijang Menurut Carr Gerry A 2003 dalam Johan Cahyo B 2012:19, latihan lompat kijang alternate single leg bound adalah suatu latihan melompat ke depan atau ke atas dengan satu kaki secara bergantian dan berulang-ulang yang berguna untuk meningkatkan tenaga kaki dan akselerasi lari. Pos 4 lari Menurut Ria Lumintuarso 2011:8, lari jarak pendek sprint tanpa gawang 40 meter dalam buku pedoman pelaksanaan lomba kids athletics. Mengharuskan atlit menempuh jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin lari secepat mungkin dan dalam waktu yang sesingkat mungkin. Berdasarkan pendapat di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa lari adalah gerakan memindahkan tubuh dari satu titik ke titik lainnya dengan cara melangkahkan kaki secara bergantian secara cepat, dimana pada lari terdapat pola gerak langkah kaki yang melayang sesaat di udara. Pos 5 shuttle run Menurut M. Sajoto 1995 kelincahan adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah, dalam posisi-posisi di arena tertentu. Dengan demikian shuttle run adalah suatu macam bentuk latihan untuk meningkatkan kelincahan kaki, tetapi dalam shuttle run atlet atau siswa juga harus memindahkan balok dengan jarak 4 x 10 meter sehingga siswa juga harus lincah dalam mengambil balok dengan waktu yang cepat. Pos 6 Squat Jump Radcliff dan Forentinos 1985:54 tentang latihan Squat Jump, yaitu : latihan Squat Jump dimulai dengan posisi tegak lurus dengan kaki ditempatkan selebar bahu, sambungkan jari-jari tangan dan tempatkan telapak tangan ke belakang kepala, gerakan ini menekan lutut dan pangkal paha. Adapun rangkaian gerakan dan dimulai dengan tekanan ke bawah secara cepat dengan posisi setengah jongkok. Dengan segera bergerak ke bawah dan dengan cepat melompat ke atas sama tingginya kemungkinan dengan pendaratan dengan posisi setengah jongkok.

2.4.5. Masa Periodisasi Latihan

a. Program Latihan Jangka Panjang Program latihan jangka panjang memerlukan waktu 8 sampai 12 tahun dalam rangka menciptakan atlet berprestasi berkelas nasional ataupun internasional. Program latihan jangka panjang memerlukan rencana yang matang untuk menghindari terjadinya “drop-out” dan burn-out stagnasi. Program latihan jangka