3.2 Jenis dan Desain Penelitian
Penulis dalam hal ini menggunakan Metode yang bersifat yuridis sosiologis dimana penelitian hukum yang dilakukan mengikuti pola penelitian ilmu-ilmu
sosial khususnya sosiologi Soemitro 1990:35. Penelitian ini adalah penelitian hukum dengan spesifikasi penelitian
kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong 2002:3 mendefinisikan yang dimaksud “Metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”.
Adapun dasar dalam penggunaan metode kualitatif dalam penelitian adalah sebagai berikut:
a. Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah bila berhadapan
dengan kenyataan ganda;
b. Metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara
peneliti dengan responden;
c. Metode ini lebih peka dan lebih menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama serta terhadap pola-pola nilai yang
dihadapi Moleong 2002:5.
3.3 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dilakukan. Mengacu pada lokasi ini bisa wilayah tertentu atau suatu lembaga tertentu dalam masyarakat
yang khusus menangani masalah yang menyangkut dengan objek penelitian. Lokasi dalam penelitian ini adalah Lembaga Balai Pemasyarakatan BAPAS di
Kota Semarang.
3.4 Fokus Penelitian
Adapun penentuan fokus dalam suatu penelitian memiliki dua tujuan, yakni :
“1 menetapkan fokus dapat membatasi studi, jadi dalam hal ini fokus akan membatasi bidang inkuiri, misalnya jika kita membatasi dari PP
menemukan teori dari dasar; 2 penetapan fokus ini berfungsi “untuk memenuhi kriteria inklusi-eksklusi atau memasukan-mengeluarkan
inclusion-exlusion suatu informasi yang diperoleh dari lapangan” Moleong 2002:62.
Sesuai dengan rumusan permasalahan dan tujuan penelitian, maka yang menjadi fokus penelitian adalah sebagai berikut :
1 Kesesuaian peran Balai Pemasyarakatan BAPAS dengan Undang- undang No.12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, dengan kondisi
yang terjadi di lapangan. 2 Pelaksanaan bimbingan yang dilakukan oleh Balai Pemasyarakatan
BAPAS terhadap klien anak pemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan Semarang.
3 Kendala bagi lembaga Balai Pemasyarakatan BAPAS dalam melaksanakan bimbingan terhadap klien anak pemasyarakatan di Balai
Pemasyarakatan Semarang.
3.5 Sumber Data Penelitian
Menurut Lofland 1984:47 Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen
dan lain-lain dalam Moleong 2002:112. Sumber data adalah tempat, lokasi,
objek, informasi dari mana data diperoleh, diambil, dan dikumpulkan. Adapun jenis sumber data penelitian ini meliputi:
1 Data primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama,
yakni perilaku warga masyarakat melalui penelitian Soekanto 1986:12. Data primer dalam hal ini adalah data yang diperoleh dari
hasil wawancara responden di Balai Pemasyarakatan Semarang dan klien anak pemasyarakatan.
2 Data sekunder Data skunder dalam hal ini adalah data yang diperoleh dari penelitian
yang bersifat kepustakaan. Bahan hukum sekunder terdiri dari tiga hal yaitu :
a. Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang menjadi dasar pokok yang mempunyai sifat mengikat, yang berupa peraturan
Perundang-undangan yang berlaku
yang mengatur tentang permasalahan terkait.
b. Bahan hukum Sekunder adalah bahan hukum yang sifatnya menjelaskan bahan hukum primer, yaitu berupa buku literatur, hasil
karya sarjana. c. Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang dijadikan sebagai
pelengkap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Pada penelitian ini sebagai bahan hukum tersier berupa Kamus Hukum
ataupun Kamus Besar Bahasa Indonesia.
3.6 Metode Pengumpulan Data