Pengertian Bimbingan Tujuan Bimbingan

Tugas dan fungsi BAPAS dalam hal ini, lebih kepada mendampingi dan membantu sistem peradilan pidana anak. Sehingga diharapkan dapat memperlancar dan memberi masukan pada hakim anak yang mengadili perkara anak dengan melihat hasil dari kerja BAPAS khususnya Pembimbing Kemasyarakatan dalam membuat hasil penelitian kemasyarakatan.

2.4 Konsep Bimbingan

2.4.1 Pengertian Bimbingan

Pengertian tentang bimbingan formal telah dimulai pada abad ke-20 yang diprakasai oleh Frank Parson pada tahun 1908. Sejak saat itu munculah rumusan- rumusan mengenai bimbingan yang sesuai dengan kondisi. Para ahli dan pakar bimbingan pun memaparkan berbagai pengertian tentang bimbingan yang satu dengan yang lainnya saling melengkapi. Beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli dalam blog Eko Susanto, http:eko13.wordpress.com20080316pengertian-bimbingan, diunduh tanggal 24 Mei 2011. “Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih,mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan dan mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya” Frank Parson 1951. Selanjutnya dalam blog Mathedu Unila, http:mathedu- unila.blogspot.com200910pengertian-bimbingan.html, diunduh tanggal 24 Mei 2011. “Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum” jones 1987.

2.4.2 Tujuan Bimbingan

Tujuan dari pemberian bimbingan ialah agar individu dapat merencanakan kegiatan kehidupan pada masa yang akan datang, mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin, dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan masyarakat, mengatasi hambatan serta kesulitan yang dihadapi dalam masyarakat. Dalam pencapaian tujuan-tujuan yang diinginkan maka objek bimbingan harus mengetahui beberapa Kriteria. Menurut Achmad Juntika Nurihsan dalam Bimbingan dan Konseling menyebutkan beberapa Kriteria sebagai berikut : a. Mengenal dan memehami potensi, kekuatan, serta tugas-tugasnya, b. Mengenal dan memahami potensi-potensi yang ada di sekitar lingkungannya, c. Mengenal dan menentukan tujuan, rencana hidupnya, serta rencana pencapaian tujuan tersebut, d. Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri, e. Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, lembaga, dan masyarakat, f. Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya, dan g. Mengembanngkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara tepat, teratur dan optimal.Nurihsan 2006:8

2.4.3 Ragam Pendekatan Bimbingan