12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Teori
2.1.1 Hakekat Matematika
Menurut Suherman 2003: 15-16, istilah mathematics Inggris, mathematik Jerman, mathematique Perancis, matematico Itali, matematiceski
Rusia atau mathematick Belanda berasal dari perkataan latin mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, mathematike, yang berarti
pengetahuan atau ilmu knowledge, Science. Berdasarkan etimologis, kata matematika m
empunyai arti “ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar”. Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan
ide, proses, dan penalaran. Pada tahap awal matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunia secara empiris, kemudian pengalaman itu
diproses dalam dunia rasio, diolah secara analisis dan sintesis dengan penalaran sehingga sampailah pada suatu kesimpulan yang berupa konsep matematika.
Menurut Gagne sebagaimana dikutip oleh Suherman 2003: 33, dalam belajar matematika terdapat dua objek yang diperoleh siswa, yaitu objek langsung
dan objek tak langsung. Objek tak langsung antara lain kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah, belajar mandiri, bersikap positif terhadap matematika,
dan tahu bagaimana semestinya belajar. Sedangkan objek langsung berupa fakta, keterampilan, konsep, dan aturan.
1 Fakta
Fakta adalah objek matematika yang hanya menerimanya, seperti lambang bilangan, sudut, dan notasi matematika lainnya.
2 Keterampilan
Keterampilan merupakan kemampuan memberikan jawaban dengan tepat dan cepat.
3 Konsep
Konsep adalah ide abstrak yang memungkinkan kita dapat mengelomokkan objek ke dalam contoh dan non contoh dari ide abstrak tersebut.
4 Aturan
Aturan ialah objek yang paling abstrak dalam matematika yang berupa definisi, sifat, atau teorema.
Menurut Suherman 2003: 18-22, matematika dikenal sebagai ilmu deduktif, artinya proses pengerjaan matematik harus bersifat deduktif. Matematika
tidak menerima generalisasi berdasarkan pengamatan tetapi harus berdasarkan pembuktian.Matematika mempelajari tentang pola keteraturan, tentang struktur
yang terorganisasikan. Konsep-konsep matematika tersusun secara hierarkis, tersruktur, logis, dan sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana sampai
pada konsep yang paling kompleks. Dalam matematika terdapat konsep prasyarat
sebagai dasar untuk mempelajari konsep selanjutnya.
Jadi, matematika adalah ilmu pengetahuan yang bersifat abstrak, yang memerlukan penalaran dan logika dalam mempelajari konsep yang ada, dimana
konsep-konsep tersebut tersusun secara hirearkis, tersruktur, logis, dan sistematis.
2.1.2 Belajar dan Pembelajaran Matematika