7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
2.1 Kajian Pustaka
Kajian pustaka dalam penelitian ini adalah sebagai acuan berfikir secara ilmiah dalam rangka untuk pemecahan masalah. Pada kajian pustaka ini, dimuat
beberapa pendapat para pakar dan ahli.
2.1.1 Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan merupakan hal yang mengalami perkembangan terus menerus sejak dulu hingga sekarang selama manusia masih hidup dan
berkembang. Pendidikan jasmani dari waktu ke waktu juga mengalami perubahan dalam mendefinisikan pendidikan jasmani sesuai dengan karakteristik
siswa. Paradigma pendidikan jasmani pada era lalu, yakni manusia hanya beranggapan bahwa pendidikan jasmani semata-mata mendidik jasmani atau
sebagai pelengkap, penyeimbang, atau penyelarasan pendidikan rohani manusia. Dengan kata lain, pendidikan jasmani hanya pelengkap saja. Adapun
paradigma pendidikan jasmani yang modern menganggap bahwa manusia bukan sesuatu yang terdiri atas bagian-bagian yang terpilah-pilah. Manusia adalah
kesatuan dari berbagai bagian yang terpadu. Oleh karena itu, pendidikan jasmani tidak dapat hanya berorientasi pada jasmani saja atau hanya untuk kepentingan
satu komponen saja Adang Suherman, 2000:19. Menurut Sharman 1936 yang dikutip Nadisah 1992:15 menyatakan
bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum yang berlangsung melalui aktivitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh
manusia dan menghasilkan pola-pola perilaku pada individu yang bersangkutan.
8
Pendidikan jasmani adalah komponen pendidikan yang meliputi 3 ranah dalam penjasorkes yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Kognitif adalah kemampuan
manusia dalam berpola pikir terhadap suatu masalah dan dapat menemukan solusi dalam pemecahan masalah tersebut. Afektif adalah penilaian terhadap
sikap maupun tindak tanduk yang dianggap dapat menyesuaikan situasi dan kondisi dimana manusia itu berada. Adapun psikomotor adalah aspek dimana
sistem gerak yang diuji akan kebenaran dan keindahan geraknya karena kemampuan peserta didik untuk menangkap suatu instruksi kemudian
meresponnya ke dalam bentuk gerakan yang dimaksud. Kedudukan pendidikan jasmani sama pentingnya dengan pendidikan
yang lain karena sedini mungkin pembangunan karakter siswa harus terarah sesuai tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada
mata pelajaran pendidikan jasmani, siswa dituntut aktif dalam bergerak serta dapat memahami nilai-nilai yang terkandung dalam suatu permainan untuk
diterapkan dalam kehidupan siswa sehari-hari, misalnya: kerjasama, berbagi, toleransi, lapangdada, bertanggungjawab, sportif, jujur dan lain-lain.
Berdasarkan hal tersebut,dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani tidak terlepas dari aktivitas jasmani. Aktivitas jasmani pada umumnya berupa
gerak fisik. Gerak fisik dapat dikategorikan menjadi gerak lokomotor berjalan, berlari, melompat dan lain-lain, gerak non-lokomotor memutar, meliuk,
membungkuk, menengadah, dan lain-lain, serta gerak manipulatif melempar, menangkap, menggulirkan, dan lain-lain.
2.1.2 Tujuan Pendidikan Jasmani