Hakikat Bahasa Indonesia KAJIAN TEORI

2.1.3 Hakikat Bahasa Indonesia

2.1.3.1 Hakikat Bahasa Kentjono dalam Solchan, 2008:1.4 menyatakan bahwa bahasa adalah sis- tem lambang bunyi yang arbiter yang digunakan oleh para anggota sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. Menurut Widjono 2008: 14 bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomuni- kasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa merupakan alat komunikasi yang mengandung beberapa sifat yakni sistematik, mana suka, ujar, manusiawi dan ko- munikatif Santosa, 2008:1.2. Tarigan dalam Khairil, 2011 mengemukakan adanya delapan prinsip da- sar hakikat bahasa, yaitu: 1 bahasa adalah suatu sistem; 2 bahasa adalah vokal; 3 bahasa tersusun dari lambang-lambang arbitari; 4 setiap bahasa bersifat unik; 5 bahasa dibangun dari kebiasaan-kebiasaan; 6 bahasa ialah alat komunikasi; 7 bahasa berhubungan erat dengan tempatnya berada; dan 8 bahasa itu berubah- ubah. Berdasarkan pendapat di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa hakikat bahasa adalah sistem lambang vokal yang arbitari yang bersifat unik dan komuni- katif untuk berkomunikasi menyesuaikan tempat sehingga bahasa itu berubah- ubah. 2.1.3.2 Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Bahasa Indonesia di sekolah digunakan sebagai bahasa pengantar sejak SD sampai Perguruan Tinggi, sedangkan sebagai mata pelajaran pokok diajarkan se- jak SD sampai SLTA. Di Perguruan, BI diajarkan sebagai mata kuliah dasar umum pada jurusan nonbahasa Indonesia, walaupun di SD, BI diajarkan sebagai mata pelajaran pokok, akan tetapi pada kelas-kelas rendah untuk daerah-daerah tertentu masih digunakan bahasa daerah sebagai alat berinteraksi dalam proses belajar mengajar di kelas. Pembelajaran BI diajarkan secara penuh sebagai mata pelajaran dengan menggunakan BI sebagai alat berinteraksi dalam proses belajar mengajar diberikan pada kelas-kelas tinggi Solchan, 2008:10.6. Standar kompetensi mata pelajaran BI bersumber pada hakikat pembel- ajaran bahasa, yaitu belajar bahasa adalah berkomunikasi dan belajar sastra belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh sebab itu, pembelajaran BI mengupayakan peningkatan kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis serta menghargai karya cipta bangsa Indonesia. Ruang lingkup standar kompetensi pelajaran BI di SD terdiri atas aspek mendengarkan, berbicara, mem- baca dan menulis Solchan, 2008:11.6. Solchan 2008:11.7 menyatakan bahwa pembelajaran BI dilaksanakan secara terpadu antara empat aspek keterampilan berbahasa kompetensi dasar, kebahasaan kompetensi kebahasaan dan sastra. Dari keempat aspek keteram- pilan tersebut pembelajarannya dapat difokuskan pada salah satu saja, sedang aspek yang lain sebagai variasi kegiatan belajar siswa, tujuannya agar keempat keterampilan tersebut dikuasai siswa secara seimbang, baik dan pembelajaran tidak monoton. Menurut Santosa 2008:5.19 berikut ini adalah ketentuan pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. 1. Ketentuan untuk kelas 1 dan 2 Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi penekanan mata pelajaran bahasa In- donesia pada aspek peningkatan kemampuan membaca dan menulis permula- an.Kegiatan pembelajaran mneggunakan pendekatan tematik untuk mencipta- kan pembelajaran yang lebih bermakna. Pengelolaan waktunya diserahkan ke sekolah masing-masing. 2. Ketentuan untuk kelas 3, 4, 5 dan 6 Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi penekanan mata pelajaran bahasa In- donesia pada aspek meningkatkan kemampuan berkomunikasi lisan dan tulis. Mulai kelas 3 menggunakan pendekatan mata pelajaran tunggal sesuai dengan jenis mata pelajaran dalam struktur kurikulum.

2.1.4 Keterampilan Menulis

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02 SEMARANG

3 21 216

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARANG

4 18 212

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PAKINTELAN 03

1 13 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE THINK TALK WRITE MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL KEINDAHAN ALAM PADA SISWA KELAS VII C SMP PANCASILA KABUPATEN PATI

2 24 167

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01

15 135 234

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KELAS IV SD

0 10 226

KEEFEKTIFAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA SD KELAS IV

1 4 62

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS VB SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG

1 1 82