Media Pembelajaran Audio Visual

liti mampu mengantisipasi kelemahan yang terdapat dari model pembelajaran ter- sebut. Menurut Fitria 2011 berikut ini adalah kelebihan model pembelajaran TTW: 1 siswa menjadi lebih kritis; 2 semua siswa lebih aktif dalam proses pem- belajaran; dan 3 siswa lebih paham terhadap materi yang dipelajari. Sedangkan kelemahannya adalah: 1 siswa akan cukup merasa terbebani dengan tugas yang banyak; dan 2 waktu untuk satu materi cukup banyak. 2.1.6.4 Peran Guru dalam Model Pembelajaran TTW Peranan dan tugas guru dalam usaha mengefektifkan penguanaan TTW sebagaimana yang dikemukakan Silver dan Smith dalam Yamin dan Ansari, 2012:90. 1 Mengajukan pertanyaan dan tugas yang mendatangkan keter- libatan dan menantang setiap siswa untuk berpikir. 2 Mendengarkan secara hati-hati ide siswa. 3 Menyuruh siswa mengemukakan ide secara lisan dan tulisan. 4 Memutuskan apa yang digali dan dibawa siswa dalam diskusi. 5 Memutuskan kapan memberi informasi, mengkalrifikasi perso- alan-persoalan, menggunakan model membimbing dan membi- arkan siswa berjuang dengan kesulitan. 6 Memonitoring dan menilai partisipasi siswa dalam diskusi dan memutuskan kapan dan bagaimana mendorong setiap siswa un- tuk berpartisipasi.

2.1.7 Media Pembelajaran Audio Visual

2.1.7.1 Pengertian Media Pembelajaran Audio Visual Menurut Asyhar 2012:8 meyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sum- ber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Media audio visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Menurut Sukiman 2012:184 media pembelajaran ber- basis audio visual adalah media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. Berdasarkan pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa media pem- belajaran audio visual adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan pesan yang dapat dilihat dan didengar oleh indera penglihatan dan pendengaran sehing- ga dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. 2.1.7.2 Peran dan Fungsi Media Pembelajaran Menurut Riyana dalam Asyhar, 2012:29 melalui media suatu proses pembelajaran bisa lebih menarik dan menyenangkan joyful learning, misalnya siswa memiliki ketertarikan terhadap warna maka dapat diberikan media dengan warna yang menarik. Bagi siswa yang senang berkreasi selalu ingin menciptakan bentuk atau objek yang diinginkannya. Dengan menggunakan media berteknologi seperti halnya komputer, multimedia, internet dll sangat membantu peserta didik dalam belajar dan memperkaya pengetahuan. Levie dan Lentz dalam Arsyad, 2011:16 mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, yaitu: 1 fungsi atensi; 2 fungsi afektif; 3 fungsi kognitif; dan 4 fungsi kompensatoris. 1 Fungsi Atensi Media pembelajaran dapat mengambil perhatian siswa terhadap materi yang dibahas atau sedang dipelajari. Menurut Arsyad 2011:17 menyatakan bahwa fungsi atensi ini bertujuan untuk mengarahkan perhatian siswa agar berkonsen- trasi kepada isi pelajaran, sehingga kemungkinan memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar. 2 Fungsi Afektif Menggunakan media pembelajaran yang tepat dan menarik dapat meningkat- kan penerimaan siswa terhadap stimulus tertentu. Menurut Asyhar 2012: 36 fungsi afektif media pembelajaran dapat menggugah perasaan, emosi dan ting- kat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu sehingga akan menim- bulkan minat siswa terhadap materi pembelajaran. 3 Fungsi Kognitif Fungsi kognitif dari suatu media pembelajaran dimaksudkan bahwa media ter- sebut dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman baru kepada siswa ten- tang sesuatu Asyhar, 2012:37. Oleh karena itu hampir semua media pembel- ajaran memiliki fungsi kognitif, sehingga dapat mengembangkan kemam-puan kognitif siswa. 4 Fungsi Kompensatoris Fungsi kompensatoris media pembelajaran mampu membantu siswa yang le- mah dalam memahami teks dalam membaca untuk mengorganisasikan infor- masi dalam teks dan mengingatnya kembali Arsyad, 2011:17. Oleh karena itu melalui media pembelajaran dapat membantu siswa yang lemah dan lambat da- lam menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau di- sajikan secara verbal. 2.1.7.3 Manfaat Media Pembelajaran Beberapa manfaat penggunaan media pembelajaran sebagai berikut Midun dalam Asyhar, 2012:41: 1 dapat memperluas sajian materi pembelajaran yang diberikan di kelas; 2 siswa akan memperoleh pengalaman beragam selama proses pembelajaran; 3 memberikan pengalaman belajar yang konkret dan langsung ke- pada siswa; 4 menyajikan sesuatu yang sulit diadakan, dikunjungi atau dilihat siswa; 5 memberikan informasi yang akurat dan terbaru; 6 menambah kemena- rikan tampilan materi sehingga meningkatkan motivasi dan minat siswa serta mengambil perhatian untuk mengikuti materi yang disajikan; 7 merangsang sis- wa untuk berfikir kritis, menggunakan kemampuan imajinasinya, bersikap dan berkembang lebih lanjut; 8 meningkatkan efisiensi pembelajaran; dan 9 dapat memecahkan masalah pendidikan atau pengajaran baik dalam lingkup mikro maupun makro. Selanjutnya Arsyad 2011:26 menambahkan beberapa manfaat media pembelajaran sebagai berikut: 1 memperjelas penyajian pesan dan informasi; 2 meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar; 3 mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu; dan 4 dapat memberikan kesamaan pengalaman tentang peristiwa di lingkungan mereka. Berdasarkan pendapat di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa man- faat media pembelajaran adalah untuk mempermudah penyampaian materi pem- belajaran seperti menyajikan sesuatu yang sulit diadakan, dikunjungi dan dilihat oleh siswa hal ini dimaksudkan untuk mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu sehingga dapat meningkatkan efisiensi pembelajaran, meningkatkan moti- vasi dan minat belajar siswa, serta mampu merangsang siswa untuk berpikir kritis.

2.1.8 Teori Pembelajaran yang Mendasari Model Pembelajaran TTW

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02 SEMARANG

3 21 216

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARANG

4 18 212

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PAKINTELAN 03

1 13 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE THINK TALK WRITE MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL KEINDAHAN ALAM PADA SISWA KELAS VII C SMP PANCASILA KABUPATEN PATI

2 24 167

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01

15 135 234

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KELAS IV SD

0 10 226

KEEFEKTIFAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA SD KELAS IV

1 4 62

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS VB SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG

1 1 82